Agatha merenung di dalam kamar setelah percakapannya dengan Keano. Lauren hantu anak kecil itu terus saja mengikutinya, bahkan melihat Agatha yang melamun ntah apa yang Agatha pikirkan. Tiba-tiba kepala Agatha merasakam sakit,sangat sakit ia melihat semua pecahan kepingan masalalunya saat masa kecil.
Ahhh sakit, astaga gambar apa itu? gumam Agatha.
Lauren yang melihat Agatha kesakitan pun ikut sedih, ia mencoba memegang kepala Agatha yang sakit tapi bukan membantu malah Agath masih terisak kesakitan di bagian kepalanya.
"Lauren kepala aku sakit, tolong aku Lau." isak Agatha dengan merangkak ke dekat Lauren.
"Aku bingung harus gimana hiks hiks aku engga bisa bantu kamu maaf." air mata Lauren perlahan keluar walau ia hantu anak kecil tapi ia juga sedih melihat Agatha sahabat barunya kesakitan.
Brakkk
Abimanyu yang mendengar suara teriakan Agatha pun mencoba mendobrak pintu kamar sang adik, yang ia lihat adalah sang adik memegangin kepalanya dan terus berteriak.
"Tha, kenapa sayang ada apa?" Abimanyu membantu Agatha bangun dsn memindahkannya ke tempat tidur.
Lauren yang melihat ada Abimanyu pun merasa lega, tapi rasa khawatirnya masih ada. Bahkan ia berharap Abimanyu segera membawa Agatha ke rumah sakit. Walau ia hanya arwah, tapi ia paham akan apa yang di alami oleh Agatha saat ini.
"Sa-kit." lirih Agatha.
"Kita ke rumah sakit, ayo kita ke rumah sakit nanti kakak bilang ke mama." bujuk Abimanyu.
***
Agatha berbaring di ranjang, menatap langit-langit kamar rumah sakit dengan sorotan menerawang. Dia memikirkan sesuatu yang tidak bisa ia pikirkan. Berusaha memecah sesuatu hanya dengan berwujud kepingan kecil ingatan. Namun, ada satu hal yang Agatha tau. Dia hanya ingat sebuah kenangan dimana ia melihat kedua orang tuanya bertengkar, setelah itu ia pergi dengan taksi lalu ia kecelakaan.
"Gimana keadaannya? Udah enakan?" Abimanyu dan Jovanka masuk saat Agatha sudah siuman.
Jovanka sudah menduga akan ada hal yang terjadi sama anaknya cepat atau lambat akan terjadi. "Kamu ada yang ingat sedikit?"
Agatha menggeleng kepala, ia tidak begitu banyak ingat soal masalalunya. "Aku hanya ingat papa sama mama bertengkar lalu aku pergi naik taksi udah."
Jovanka sama Abimanyu saling pandang, mereka tau taksi yang di tumpangi oleh Agatha sudah di manipulasi oleh seseorang hingga membuat benturan yang keras di kepala Agatha.
"Udah kalau emang engga ingat jangan dipaksa nanti kepala kamu sakit sayang." Jovanka membawa Agatha ke dalam pelukannya, ia hanya berharap Agatha bisa mengingat semuanya.
***
Kedua sahabat Abimanyu kini sudah masuk ke dalam kamar Abimanyu yang memiliki ruangan yang cukup untuk menampung mereka bertiga.
"Gimana keadaan Agatha?" tanya Alex.
"Udah baikan, dokter bilang itu hanya hal biasa ketika Agatha mulai perlahan mulai akan ingat, dan dokter ngasih hasik rekapannya." Abimanyu menujukkan sebuah amplop yang tidak jauh dari tempat tidurnya.
"Bawa ke sini."
Erwin langsung membawanya kepada Abimanyu dan Alex yang duduk di kasur Abimanyu. Mereka semua merasa was-was dari hasil pemeriksaan Agatha.
"Apa lagi ini, Bi?" tanya Erwin tidak paham.
"Kemungkinan hanya kecik untuk Agatha ingat masalalunya, tapi kenapa dia engga ingat sama Keano tapi ia malah kesal pas liat Lisa waktu itu. Aneh bukannya?"
"Hah Agatha sama Keano saling kenal?" Erwin yang tau langsung terkejut. Berbeda dengan Alex yang tenang.
"Iya mereka saling kenal waktu masa kecil, tapi yang Agatha ingat hanya sosok dinginnya Keano."
"Daebak sekali ini artinya jodoh bukannya sih?"
"Bukan, ini namanya takdir."
Erwin langsung diam saat mendnegar ucapan Alex yang membuatnya tidak bisa berkata. Walau Alex orang pendiam tapi sekali berkata bisa membuat lawan diam.
Abimanyu yang melihat itu hanya bisa cekikikan, ia sudah tebak pasti Erwin akan kalah dengan Alex yang memiliki mulut pedas.
***
Hai aku update yuk jangan lupa baca, share dan vote and komen maaf jika kemarin engga up akunya libur makasih.
Instagram : aiviemarcelinaa
Bekasi, 04 November 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Keano
Teen FictionSemua orang memiliki masalalu yang berbeda - beda ada yang memiliki kenangan yang bahagia dan ada yang memiliki kenangan yang sangat membuat seseorang trauma ketika ingat masalalu itu. Tidak semua bisa melupakan atau berdamai dengan para masalalunya...