Nesyah menguap akibat dosen yang dari tadi belum selesai menjelaskan materinya padahal dirinya sudah menguap sebanyak 10x lebih akibat dosen killer ini. Berbeda dengan Agatha, ia masih sibuk akan ponsel yang dimana dirinya sedang mengetik sebuah karya.
Semua mahasiswa bahkan ada yang tidur sebab dosen menerangkan materi seperti dengan mendongengkan semua mahasiswa yang mendengar.
"Tha, Lia kemarin engga nyari masalah kan?" tanya Nesyah berbisik-bisik.
Agatha melirik sahabatnya yang duduk di sampingnya. "Engga tau." Agatha menjeda ucapannya dan berpikir apa yang sudah di lakukan oleh alters jahatnya. "Mungkin udah."
Nesyah yang mendengar itu hanya bisa pasrah, ia bahkan tidak bisa memberhentikan aksi gila sisi lain Agatha, apakah Agatha juga engga bisa menahan hasrat Lia untuk membalas dendamnya.
"Gua cuma kepikiran nanti lu yang kena, ini udah kaya biasanya lho! Lia buat masalah akhirnya lu yang rasain ulah sih dewi haus darah itu."
"Yah kita lihat aja nanti."
***
Pintu digedor. Sebuah kepala nongol. "Ada apa?" sambut seorang lelaki bertubuh tinggi.
"Saya sudah mengawasinya ternyata benar nona A sudah memulai permainannya kepada mereka." balas lelaki itu dengan memberikan bukti yang ia temui.
"Coba duduk dulu, baru kamu ngomong!" Mr X itu mempersilakan asistennya untuk duduk. "Memang apa yang di lakukan oleh A untuk musuhnya?" lanjutnya sambil mengecek data yang ada di komputer saat ini. Mr X yakin apa yang di buat oleh wanita itu demi membalas rasa sakit, tapi ia tidak yakin jika wanita itu sudah bergerak.
"Nona mengirim sebuah sesuatu yang membuat wanita licik itu ketakutan bahkan keluarganya seperti sangat syok akibat paket yang dikirim oleh, Nona."
"Bagus, sekarang giliran aku yang akan mengirim sebuah teka-teki sudah lama aku tidak bermain dengan mereka."
"Tuan beneran mau ngasih teka-teki ke mereka? Padahal nona A habis buat permainan apa tidak bahaya jika Tuan memberinya sekarang?"
"Hmm betul, tapi udah biarkan kali ini kita akan membuat mereka berpikir sepertinya juga mereka tidak peduli tentang sih A yang membuat onar."
"Baiklah, saya akan mengirimnya jika Tuan udah selesai membuatnya."
"Bagus, kamu emang sangat bisa di andalkan."
Asistennya hanya bisa menganggukkan kepala saat dipuji oleh atasannya, ia juga sangat senang bisa bekerja dengan Tuannya meskipun Tuannya sedikit keras tapi ia bersyukur jika Tuannya mau membantu petunjuk kepada orang yang ia sayangi.
***
Nesyah sedang sibuk mencari buku, buku catatan yang ia boleh rangkam untuk ulangan nanti ia sudah rangkum materi yang menurutnya penting.
Saat ia mengecek laci tempat duduknya, ia melihat sebuah gumpalan kertas yang di gulung kecil dengan ada pita warna merah. Ia mengambil kertas gulungan itu dan membukanya.
Halo Nesyah kamu pasti kaget saat tau saya bisa mengenal nama kamu, ah engga usah lama-lama aku ingin bermain sebentar sama kamu, yuk kita mulai permainannya kamu harus bisa menebak isi permainan aku.
Apa yang hanya bisa dilihat taoi sulit di gapai?
Gimana Nesyah? Permainan aku mudah bukan? Aku beri waktu untuk kamu menebak jawaban dari teka-teki aku. Sampai ketemu nanti iya jika kamu berhasil.
Tertanda
Mr. XNesyah yang membaca itu di buat pusing oleh lelaki misterius yang memberinya sebuah teka-teki. Ia curiga ini adalah ulah dari salah satu seseorang yang tidak menyukai Agatha, atau dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keano
Teen FictionSemua orang memiliki masalalu yang berbeda - beda ada yang memiliki kenangan yang bahagia dan ada yang memiliki kenangan yang sangat membuat seseorang trauma ketika ingat masalalu itu. Tidak semua bisa melupakan atau berdamai dengan para masalalunya...