Keano 38

23 0 0
                                    

Keano curiga akan sifat Lia yang menghilang mendadak bahkan saat ia ingin memanggil nama Lia, malah ia tidak dijawab ketika ia memanggil Agatha baru di jawab oleh tubuh dan raganya.

"Tadi gua denger ada anak jurusan kedokteran ganggu lu?" ucap Arifin dengan duduk di sebelahnya.

"Iya."

"Lu engga maki kan?"

"Lu tanya satu kampus, ah jangan tanya pasti nanti bakal ada video yang muncul soal gua tadi sama wanita itu."

"Tapi dia cewe, gua engga mau nanti mereka balasnya lewat Agatha."

"Engga mungkin."

"Di dunia apa yang engga mungkin, semua pasti akan terjadi memang bukan sekarang tapi di masa depan nanti lu atau Agatha akan merasakannya."

Keano mendengarkan ucapan Arifin. Apa yang dikatakan oleh sahabatnya ada benarnya juga, mungkin sekarang karmanya belum datang tapi nanti dimasa depan mungkin, salah satu dari mereka akan merasakannya sadar atau engga.

"Gua paham, lu khawatir tapi semua ada jalannya oke, tenang kawan."

Arifin menggeleng tidak percaya akan Keano yang mendadak jadi banyak omong, apalagi santai sekali saat mengatakan tenang.

Keduanya bersebelahan di meja kantin, bahkan akibat seorang wanita Keano harus menunda laparnya demi memaki wanita tidak tau siapa namanya.

***

Nesyah yang sedang membuka ponsel terkejut saat melihat berita soal Keano memaki seorang perempuan, bahkan ia melihat dengan jelas gimana wanita itu sangat genit kepada pasangan sahabatnya.

"Tha, liat deh Keano di dekati sama cewe lain mana pakaiannya kaya kekurangan bahan." cetus Nesyah melihatkan video itu pada sahabatnya.

Agatha yang melihat itu, Agatha diam saja ia bahkan sudah tau. "Biarkan."

"Ko lu santai aja sih, cowo lu lagi di ganggu sama jalang lho? Maki kek apa kek jangan diam aja cantik." kesal Nesyah.

"Buat apa gua marah, Keano udah selesaikan? Terus gua harus apa kalau semua udah selesai?" Agatha bertanya balik kepada sahabatnya.

"Iya juga sih, tapi tau ah susah ngomong sama hati yang dingin." Nesyah merajut kepada Agatha yang tidak peka akan keadaan sekelilingnya.

Agatha bukan tidak paham maksud sahabatnya, tapi ia tidak ingin campur masalah Keano. Cukup Keano saja yang membereskannya, lagi pula siapa yang berani akan anak dari pemilik kampus yang ada mereka bisa dikeluarkan.

"Kalian ko disini engga makan?" tanya seorang lelaki yang menghampiri keduanya.

Keduanya menoleh mendapatkan Keano dan Arifin yang sedang duduk di samping kanan mereka.

"Kantin?"

"Engga."

Nesyah sama Arifin saling lirik ternyata begini iya ketika kedua manusia irit dan hati dingin bicara berasa kecanggungan di antaranya, bahkan keduanya hany mengatakan satu kata selebihnya pada diam-diam.

"Kalian pacaran begitu?" Arifin penasaran dengan pacaran Keano dan Agatha yang menurutnya terlalu kaku.

"Tau kaya mau buang air besar aja pake kaku-kaku ntar kalo kangen aja baru tau rasa." ledek Nesyah dengan jail.

"Ikut gua." Keano menarik tangan Agatha meninggalkan keduanya. Sedangkan yang di tarik hanya bisa mengikuti dengan langkah malasnya.

Para sahabatnya menatap mereka dengan bingung saat keduanya pergi, mereka kasian akan Agatha yang di tarik seperti hewan peliharaan yang dipaksa oleh sang majikan.

"Kasian mereka, gimana kalo punya anak? Pasti nama anaknya ah jangan nama sifatnya pasti sama dinginnya kaya emak bapaknya." lirih Nesyah.

Arifin menganggukkan kepala sebagai tanda setuju akan ucapan Nesyah.

***

Keano menoleh ke arah Agatha yang duduk di taman kampus, taman belakang memang jarang ada mahasiswa dibanding taman depan.

"Gimana keadaan lu?" tanya Keano saat memecahkan keheningan di antara keduanya.

"Mendingan, tapi Lia udah buat sesuatu ke Leanna. Jangan pernah lu cegah apa yang Lia buat." tutur Agatha.

Keano mengangguk, "Gua engga akan cegah. Tapi kalau bersangkutan lu gua engga bisa."

Agatha tersenyum. Wanita itu mengusap lengan Keano yang gagah itu dengan usapan lembutnya. "Kamu tenang aja semua akan aman, kita semua akan saling menjaga satu sama lain."

"Tapi aku khawatir masalahnya ini Leanna udah membuat kita semua ada di ujung tanduk, ditambah Lisa semalam katanya ke rumah kamu tapi sama mama kamu di usir."

Agatha mengerjapkan matanya. "Apa ke rumah?"

"Iya, paginya dia ke rumah aku. Aku usir, aku maki. Ketika aku melihat mukanya aku melihat muka Leanna yang berdiri di depam aku bukan Lisa." omel Keano.

"Aku percaya semua akan indah pada waktunya, biarkan Lia melakukan tugasnya kita harus percaya apa yang akan di lakukan Lia kepada kita."

Keano akhirnya luluh ketika kekasihnya mengubah panggilan di antara mereka dengan kata aku-kamu, hatinya begitu tenang saat Agatha meyakinkan dirinya. Bisakah ia mengatakan ia beruntung bisa mendapatkan Agatha sebagai kekasihnya.

Sedikit demi sedikit batu atau dinding yang Agatha buat kini mulai menghancur, dan hatinya yang dingin kini sedikit mulai mencair akibat Keano. Mereka saling melengkapi, mereka pasangan yang tidak akan pernah menyerah akan keadaan. Mereka adalah pasangan yang kuat.

***

Akhirnya bisa update juga yuk jangan lupa dibaca dan di share, vote makasih semuanya. Sekarang aku bisa up demi kalian, maaf jika lama. Maaf jika banyak yang bilang lama up, kerjaan saya bukan hanya untuk up tapi saya juga seorang karyawan toko harus fokus ke kerjaan juga makasih buat yang setia menunggu.

Instagram : aiviemarcelinaa
Telegram : aiviemarcelinaa

Bekasi, 24 November 2021

KeanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang