Keano 31

34 3 13
                                    

Leanna memasuki kamar putrinya, ia melihat putrinya sedang duduk mengarah ke arah balkon kamarnya. Ia duduk disamping sang putri.

Lisa tidak mengetahui jika sang mama sudah masuk ke kamarnya bahkan duduk berdampingan, ia hanya terlalu fokus dengan pemandangan balkon dari arah kamarnya. Ada rasa bersalah dalam hatinya, saat tau ide gila sang mama.

"Kamu ngelamun aja, apa yang kamu pikirkan?" Leanna sibuk memerhatikan sang anak. Anaknya memang tidak melihat balik dirinya tapi ia yakin putrinya mendengar suaranya.

"Maksud Mama apa sih? Kenapa main jodoh-jodohin Lisa? Mana yang Mama kenalin itu pasangannya Agatha, Ma! Apa Mama engga cape bikin Agatha sama keluarganya terluka?"

Leanna pikir anaknya akan menyukai pilihannya ternyata salah, apapun ia lakukan untuk sang anak tetaplah dimata anaknya ia salah. Cara dia menyayangi anaknya mungkin terlihat salah, tapi jauh di lubuk hatinya ia sangat-sangat menyayanginya.

"Mama mau ngasih yang terbaik buat anak mam, apa mama salah?"

"Jelas mama salah, tidak cukup mama buat Agatha terluka. Mama udah ambil apa yang paling berharga di hidup Agatha, terus mama mau ambil juga calon pasangannya demi aku? Apa mama sudah gila?"

"Iya mama gila, demi kamu mama engga peduli tentang mereka. Yang mama pikirkan hanya satu. Mama harus bahagiakan putri kecil mama meski itu dengan cara salah."

Leanna meninggalkan Lisa sendirian di kamarnya, ia tidak ingin bertengkar dengan anaknya. Ia lebih baik mengalah dan pergi. Ia tidak ingin membuat suasana menjadi runyam.

Lisa tau mama sayang sama Lisa, tapi ma. Cara mama ini salah, Lisa cape dengar semua orang menyalahkan Lisa atas sikap mama. Kapan mama mau sadar? Gumam Lisa. Tanpa sadar airmatanya turun, ia menangis kala melihat punggung sang mama mulai menghilang dari penglihatannya.

***

Jordan ikut mengantar pulang Jovanka beserta anak-anaknya. Ia tidak ingin Jovanka membawa mobil sendirian di waktu malam hari, lebih baik ia ikut menemani pulang soal mobilnya itu urusan belakang asal Jovanka dan kedua anaknya selamat sampai rumah.

"Jor, makasih udah mau menemani aku pas ada Arjuna disana." ucap Jovanka tulus.

Jordan yang sedang mengemudikan mobil pun menoleh ke arah Jovanka. "Iya engga masalah, kita ini kan sahabat." ia bahagia ketika bisa membantu Jovanka, walau hatinya ingin mengatakan langsung bahwa dirinya mencinta wanita di sampingnya.

"Om Jordan orang baik, Abi ngerasa kaya punya papa." celetuk Abimanyu dengan senyuman jail.

"Kamu ini ngomong apa sih, udah kamu mending tidur aja masih lama kan ke rumah kamu ini."

"Aku lebih suka tidur di kamar dibanding tidur di mobil, Ma. Lagian kaya engga tau Abi aja."

"Terserah kamu aja, kamu jangan bicara lagi kasian adik kamu lagi tidur."

"Beruntung sisi lain Agatha engga muncul, kalau muncul mungkin wanita ular itu habis sama sisi lain Agatha."

Jovanka juga sudah memikirkan itu jangan sampai para altersnya Agatha muncul. Jika salah satu dari alters Agatha muncul mungkin akan membuat Leanna ketakutan, walau dihatinya sebenernya berharap ada yang keluar untuk mengusir Leanna tapi satu sisi ia tidak ingin anaknya sakit lagi.

"Udah jangan dipikirkan, semua akan baik-baik saja jangan khawatir. Aku akan menjaga anak-anak, bagi aku mereka sudah seperti anak aku sendiri." Jordan mencoba menenangkan Jovanka yang sedang melamun ia tau isi hati wanita itu, ketakutan terbesarnya adalah kebahagiaan Agatha akan di renggut kembali sama seperti keadaan keluarganya yang harmonis harus hancur karena wanita lain.

Jovanka yang menatap Jordan dengan mata birunya yang terang itu melihat rasa tenang di dalam bola mata Jordan yang hijau. "Makasih, sekali lagi makasih aku beruntung bisa kenal kamu."

"Sama-sama anak-anak akan aku pantau kamu jangan khawatir."

Jovanka mengangguk kepala, ia juga bersyukur bisa bertemu dengan seseorang yang sayang kepadanya dan anak-anaknya. Mungkin kebaikan Jordan tidak bisa ia lupakan udah banyak yang ia lakukan demi dirinya dan kedua anaknya.

***

Lisa bergegas ke rumah Agatha, ia tidak peduli jika harus dimaki atau dihina oleh keluarga Agatha, ia hanya ingin meminta maaf atas tindakan sang mama yang membuat keluarga Agatha mungkin sudah geram akan tingkah sang mama.

Arjuna yang sedang duduk di ruang tamu melihat anak sambungannya turun dari tangga dengan tergesa-gesa bahkan ia tidak memperhatikan langkahnya.

"Kamu mau kemana?" Arjuna bertanya dengan suara bass nya.

"Ah aku mau ke rumah Agatha ada hal yang perlu aku bahas sama dia om."

"Sudah bilang mama kamu?"

"Belum, aku engga mau bilang percuma nanti makin panjang masalahnya kalau mama tau."

"Benar, lebih baik kamu minta maaf atas tingkah mama kamu itu ke putri saya. Dan saya akan bantu bilang ke mama kamu kalau kamu keluar dengan teman kamu."

Lisa mengangguk kepala, ia bahkan tidak menyangka jika ayah dari Agatha begitu baik kepadanya setelah apa yang diperbuat oleh sang mama. Tapi lelaki itu masih mau menutupi kebohongan yang akan ia lakukan.

Bahagia sekali pasti Agatha dan Abimanyu memiliki seorang ayah yang baik hati dan memahaminya. Berbanding balik dengan dirinya yang dituntut menjadi apa yang di mau oleh ibunya.

****

1 jam sudah ia menempuh perjalanan dari rumahnya menuju ke rumah Agatha, ia harus bertemu dengan Agatha segera. Ada rasa yang tak bisa ia ungkapkan oleh sebuah kata-kata.

Berdiri di depan rumah berwarna putih dengan suasana yang sangat sederhana. Rumah yang kelihatan kecil dari luar tapi udarannya sangat mendukung sekali.

Tok tok tok

Lisa berharap ia tidak bertemu dengan Jovanka, ia tidak membayangkan raut kecewa yang terpancar dari sosok ibunya Agatha dan Abimanyu. Padahal dulu ia sangat disayang oleh ibu dari mantan kekasihnya, tetapi ibunya juga yang membuat hancur rumah tangga kedua orang tua mantannya.

Jovanka terkejut saat melihat Lisa di rumahnya. "Ada apa kamu kesini? Tidak cukupkah ibu kamu membuat saya hancur? Lalu kamu juga mau membuat putri saya hancur begitu?"

Lisa yang mendengar itu pun sedih, ia harus bertemu dengan sosok orang yang dulu sayang kepadanya kini menatapnya dengan penuh kekecewaan. "Bukan gitu, Tante, aku ke sini mau minta maaf sama keluarga tante atas ucapan mama tadi."

"Tidak usah! Saya tidak butuh penjelasan dari kamu. Yang saya tau sekarang saya kecewa dengan kamu, saya kecewa pernah merestukan hubungan anak saya dengan kamu!!"

"Tapi tante denger dulu penjelasannya."

"Engga butuh! Kamu sekarang bisa pergi, dan jangan pernah datang ke rumah ini. Rumah ini tidak sudi kedatangan tamu seperti kamu atau mama kamu."

Brak

Pupus sudah harapan Lisa, ia pikir akan mudah mengatakannya kepada keluarga Agatha ternyata salah. Ia juga merasa kecewa kepada dirinya, kenapa tadi ia tidak bisa menolak atau mrmbantah ucapan sang mama. Dan kini semua harapan Lisa untuk mendengar permintaan maaf Agatha atau keluarga sudah di tolak.

Maaf tante, maaf akibat mama Lisa. Tante jadi benci Lisa, padahal dulu tante sayang banget sama Lisa. Kini Lisa ngerti apa yang tante rasakan, kekecewaan amat dalam dari orang terdekat membuat luka yang membekas di lubuk hati tante. Batin Lisa.

***

Siapa yang nunggu kisah Keano, kasian iya Lisa ditolak sama Jovanka, ngga bisa gimana bayangi deh gimana jadi Lisa yang dipaksa harus lakuin apa yang diminta Leanna ke dirinya.

Jangan lupa share, vote dan komen. Banyakin komen atau engga dm ke instagram saya biar saya semangat buat up Keano.

Lagian Leanna maruk masa Keano mau buat Lisa, kan Keano cuma maunya sama Agatha seorang hehehe.

Instagram : aiviemarcelinaa
Telegram : aiviemarcelinaa

Bekasi, 09 November 2021

KeanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang