Keano 23

30 1 0
                                    

Pagi-pagi kampus sudah di gempar kan oleh berita mengilangnya salah satu mahasiswa dari jurusan hukum, dimana wanita yang menghilang merupakan wanita pernah mengusik ketenangan Agatha hingga hadirnya sang mantan idola kampus untu mencek keadaan sang adik.

"Lu denger engga berita soal anak jurusan sih A akibat bully Agatha, besoknya dia engga ada di rumah." ucap salah satu wanita yang duduk di depan kelas.

Agatha dan Nesyah yang baru ingin masuk ke kelas , mereka jadi terhenti akibat mendengar berita yang menurut mereka itu sangat penting untuk di dengar.

"Lu ngomongin soal apa?" tanya Nesyah yang menghampiri kedua wanita yang sedang bergosip riang.

Kedua wanita yang sedang bergosip langsung menoleh ke arah Nesyah dan Agatha. "Ah a-nu wa-nita yang menindas Agatha hilang."

Agatha yang mendengar itu pun bingung, ia bahkan tidak peduli. Ia memilih menyerahkan tubuhnya kepada Lia sih dewi kematian. "Sejak?"

"Kemarin sore, katanya marin sore ia pulang. Malamnya engga pulang, kedua orang tuanya bahkan masih mencarinya." cetus wanita yang berada disamping wanita berpakaian seksi.

Nesyah memandangi Agatha dengan bingung, pasalnya Abimanyu kemari datang dan tidak membuat kekacauan ia hanya melihat wanita mana yang berani menyinggung adiknya bahkan berani membawa keluarga mereka.

Agatha yang di pandang Nesyah pun nanap, ia bahkan tidak menyangka akan seperti ini jadinya. Mereka bahkan tidak mengetahui siapa dalang penculikan wanita yang mengusik Agatha.

***

Lelaki itu tersenyum puas saat mengamati seseorang dibalik layar kaca yang ada dihadapannya, ia ingin menuding ke seseorang yang berada di layar kaca, tapi ia merasa saat ini belumlah menjadi waktu yang tepat.

"Gimana? Wanita sialan itu sudah mati?" tanya seseorang yang memasuki ruangan gelap

Lelaki itu melihat ke pintu siapa yang datang dan ternyata itu adalah sahabatnya. "Sudah, bahkan ia mengatakan sangat menyesal! Tapi bagiku, itu tidak sebanding dengan dia yang perbuat ke ratuku."

"Sudahlah, yang penting kita sudah memberikan peringatan agar para sampah yang lain tidak melakukan hal yang sama ke dia."

"Aku tidak peduli mau siapa yang mengusik dia, aku tidak segan menggunakan cara kejam meskipun itu orang terdekatku sendiri."

"Baiklah, gimana apakah dia sudah mulai curiga?"

"Tentu, tapi kau tau sendiri gimana dia, pasti itu baginya hanya angin saja."

"Yah mungkin, semoga aja engga ada lagi seseorang yang mengusiknya."

"Semoga."

Kedua dalam suasana yang sunyi tanpa ada suara lagi, yang ada hanya sibuk akan pikiran masing-masing ntah apa yang mereka katakan. Bagi mereka asal jangan mengganggu ketenangan mereka, mereka tidak akan berubah menjadi iblis jika orang yang mereka sayangi tidak di ganggu.

***

Keano yang gusar tidak bisa diam saat mengetahui berita wanita yang mengganggu Agatha hilang tanpa jejak bahkan seperti di telan bumi wanita itu.

"Keano sayang, kamu kenapa?" Stella datang membawakan makan untuk anaknya, ia melihat sang anak yang sedang geregetan pun mendekatinya.

"Agatha kemarin di tindas, dan orang tindas Agatha kemarin engga ada kabar hilang kaya di telan bumi."

Stella menatap Keano. "Agatha?" ia bahkan baru tau bahwa calon menantunya mendapatkan masalah di kampus sang suami. "Agatha di apain? Terus yang ganggunya gimana?"

"Agatha kaya dewi kematian, walaupun Agatha pendiam ada diri lain yang haus darah,"

"Haus darah? Maksudnya gimana sih sayang, mama engga mengerti."

"Agatha punya pribadi ganda, pribadi gandanya miliki darah psikopat dimana haus akan darah."

"Hal seperti ini engga kamu bilang sama mama? Apalagi ini soal calon menantu mama? Kamu gimana sih Keano!!"

Keano menghela napas sungguh berat, ia tau mamanya sangat menyayangi Agatha bahkan mengharapkan Agatha menjadi bisa menjadi bagian keluarganya. Tentu dirinya juga setuju, tapi ia ragu apakah Agatha mau atau engga mengingat Agatha memiliki rasa trauma dengan lawan jenis.

"Akibat dia liat pertengkaran tante Jovan sama om Arjuna, tanpa sadar sisi Agatha kepecah dan yah begitu."

Stella tidak menyangka anak dari sahabatnya akan mengalami hal seperti ini, bahkan dirinya berpikir itu bawaan Agatha yang pendiam ternyata salah. Agatha calon menantunya memiliki banyak luka, luka fisik maupun luka batin.

Maafkan Mama sayang, mama baru tau kehidupan kamu. Andai mama tau kehidupan kamu mungkin mama engga akan kaget saat denger kabar kamu. Batin Stella.

Tanpa sadar airmata Stella keluar, ia bisa membanyangkan gimana jadi Agatha dituntut dewasa sebelum waktu. Diajarkan tegar saat bahunya tak ada sandaran rasanya sakit.

"Mama mau ke rumah Agatha besok, mama engga mau calon mantu mama lecet."

Keano sudah jengah atas sikap sang mama yang terkesan berlebihan. "Terserah, Keano apa kata mama."

Stella tersenyum diam, mudah untuk membuat sang putra semata wayangnya mengalah daripada harus mengatakan yang lain. Sifat Keano saat menghadapinya seperti Galen, hanya bedanya Galen mengungkap dengan jelas sedangkan Keano memilih mengalah.

***

Hai maaf baru update ini pun updatenya pas udah pulang kerja tak sempetkan waktu buat update ini. Makasih banget yang udah ngikuti Keano dari awal hingga sekarag makasih. Saya harap engga pernah bosen nunggu updatean Keano yang terbaru.

Jangan lupa sharez vote dan komen. Maaf jima ada kata salah atau tidak mengenakan sekali lagi minta maaf. Selamat malam semua love you.

Instagram : aiviemarcelinaa

Bekasi, 19 Oktober 2021

KeanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang