Keano 20

36 5 4
                                    

Keano keliling mencari Agatha yang ia khawatirkan keberadaannya, ia hanya takut jika Agatha mengalami luka yang ada di fisik, dirinya emang mengetahui kisah keluarga Agatha yang memang anak broken home tapi apa ada yang salah dengan latar belakang keluarganya? Bahkan semua orang memiliki masalah dalam setiap kehidupan, tapi apakah pantas jika seseorang mencampuri masalah orang lain.

"Lu gimana udah enakan? Gua harap omongan gadis tadi engga bikin lu drop lagi atau jangan sampai omongan tadi masuk ke kuping ka Abi apalagi sampai kedengaran sama ka Alex atau Darwin bisa-bisa kampus ramai akibat kedatangan mereka." ucap Nesyah dengan menatap hamparan daun yang ada si taman.

Keano yang berada di dekat taman pun mendengar suara, ia melangkah dan mendekati ternyata benar itu orang yang sedang ia cari sedang duduk di sana bersama dengan sahabatnya. "Agatha."

Kedua wanita itu pun menoleh ke belakang melihat siapa yang memanggil Agatha. "Lu siapa?" tanya Nesyah bingung.

"Gua ada urusan sama Agatha bisa pergi?" Keano sedikit tidak nyaman dengan keberadaan Nesyah yang menurutnya sedikit kepo dan membuatnya tidak nyaman.

"Lu siapa sih ngapain suruh gua pergi? Ada masalah apa sama Agatha?"

Keano hanya bisa menatap Nesyah dengan tatapan tajamnya, ia tidak suka cara Nesyah bertanya tanpa melihat dirinya yang sedang menahan emosi. "Gua bawa Agatha, lu engga perlu tau siapa gua. Bilang sama Abi gua bawa Agatha."

Nesyah hanya bisa melongo melihat Agatha yang dibawa oleh lelaki yang tidak ia kenal, tapi ia bingung kenapa Agatha bisa mengenalnya bahkan mau saja dibawa oleh lelaki itu.

***

Kini kedua remaja itu berada cafe yang deket dengan kampus mereka melanjutkan pembicaraan mereka yang sempat tertunda akibat sahabat dari sang wanita yang ia bawa saat ini.

"Lu engga apa-apa kan?" Keano bertanya dengan khawatir bahkan raut wajahnya yang serius menunjukkan betapa dirinya sangat mengkhawatirkan sang wanita yang berada di depannya.

"Kenapa?"

"Gua denger lu tadi berantem sama anak jurusan lain, apa ada yang luka?"

"Engga."

"Gua engga bisa tenang kalau engga liat lu baik-baik aja."

"Maksudnya?"

"Gua sayang sama lu, bahkan dari awal perkenalan kita dan orang tua kita pun setuju jika kita suatu hari nanti menjalani sebuah hubungan mereka akan bahagia."

Agatha membetulkan ucapan Keano, bahkan Agatha bisa melihat betapa bahagianya sang mama saat mengetahui dirinya kenal dengan anak dari sahabat mamanya. "Gua engga tau dan engga mau tau." ucap Agatha dengan sombong.

Keano mengerti bahwa Agatha sedang mencoba untuk tidak peduli padahal dirinya tau bahwa Agatha sedang menutupi semua itu dengan nada ucapannya. "Gua antar pulang, pasti ka Abi khawatir sama lu."

"Hm." Agatha memilih mengalah ia juga tidak ingin ribut dengan suasana hatinya sedang kacau balau bahkan dari tadi di kampus hingga sekarang suasana hatinya tidak jelas.

15 Menit akhirnya sampai di depan rumah yang sederhana dengan depan rumah yang banyak akan tumbuhan dan banyak bunga yang sedang mekar.

"Gua mau bilang jaga kesehatannya, jangan sampai lupa makan." ucap Keano saat membuka helm di kepala lelaki tampan itu.

Agatha mematung saat Keano memberikannya sebuah perhatian kecil tapi kenapa mukanya serasa panas dan merah seakan seperti orang yang jatuh cinta. "Ya makasih."

"Gua pamit salam buat orang rumah."

"Iya, hati-hati."

Motor Keano sudah mulai menjauh yang dimana artinya Keano sudah pergi dari pekarangan rumahnya. Sialnya mukanya masih memarah. Kenapa bisa memerah dan jatung ini berdetak kencang? Apakah gua sakit jantung? Gumam Agatha dengan melangkah masuk rumah.

***

Keano sampai di rumahnya dengan wajah yang sangat ceria bahkan sampai tersenyum-senyum sungguh hatinya sedang berbunga-bunga setelah mengantar Agatha pulang.

Stella yang baru selesai memasak pun menyaksikan Keano yang ceria pun penasaran mendekati sang putra. "Kamu kenapa senyam-senyum kaya orang gila?"

"Aku lagi bahagia aja biasa anak remaja pasti mama paham." cetus Keano dengan melewati Stella yang bingung.

Aneh banget, perasaan Galen sewaktu masih muda engga begitu, kenapa Keano aneh? Atau dia jalan sama Agatha makanya bahagia seperti itu? Ujar Stella memandang Keano yang berjalan menaiki tangga.

Mengenang soal tadi membuat Keano yang baru tengkurap pun bangun ke arah balkon ia akan dudu di balkon itu sambil mengingat-ingat gimana muka Agatha yang mulai memerah, ia sangat menyukai sofat Agatha yang terkesan gengsi mengucapkan sesuatu tapi hasil dari rasa gengsinya berbeda dengan bahass tubuhnya itu yang membuat Keano sangat bahagia.

Ngomong sebentar, terus menatap muka lu bikin gua candu sama wajah lu bahkan cara lu jawab itu berbeda dengan gerakan tubuh lu. Mulut bilang engga, tapi bahasa tubuh lu ketebak sama gua. Batin Keano.

Ia memilih masuk kedalam kamarnya angin sore yang membuatnya enggan berlama-lama di balkon kamarnya pun memutuskan masuk ke dalam. Ia ingin mengistirahatkan tubuhnya yang dimana besok harus kembali kuliah walaupun besok jadwal ia kuliah adalah siang tapi tubuhnya butuh istirahat.

***
D'cafe hari ini sedang sepi beruntungnya pengunjungnya hari ini tidak terlalu ramai seperti hari sabtu atau pun minggu.

Di ruangan pribadi Abimanyu ada tamu yang merupakan adalah sahabatnya, kedua sahabatnyandatang untuk berkumlul sebentar walau hanya 15 menit atau 5 menit setidaknya mereka bisa menghabiskan waktu bersama.

"Gua dapat berita dari akun lambe kampus, ada yang bilang Agatha tadi sempat di ganggu sama anak jurusan lain tapi ada bilang kalau Agatha ngebalasnya." cetus Darwin sembari membaca berita dari ponselnya.

Abimanyu yang sedang menulis pembukuan cafenya pun terhenti akibat ucapan sang sahabat. "Kapan?"

"Hari ini, gua baru buka akun lambe kampus kita isinya tentang Agatha yang di ganggu sama anak jurusan sebelah." Darwin langsung menunjukan ponselnya ke Abimanyu.

Abimanyu yang melihat deretan sebauh postingan di akun lambe yang di katakan oleh Darwin memang benar. "Sialan, siapa yang ganggu ade gua?"

"Tenang dulu, kita bakal bantu siapa yang ganggu Agatha di kampus." Alex yang di samping Abimanyu pun mencoba menenangkan Abimanyu. Jelas urat-urat leher Abimanyu langsung keluar. Katakan Abimanyu sangat sensitif jika keluarganya di ganggu ia akan turun tangan tidak peduli lawannya wanita atau lelaki.

"Mau gua bantu untuk selidiki?" tawar Darwin.

"Selidiki, bawa orang yang bikin ketenangan ade gua terusik bawa ke gua maka akan gua lenyapkan orang itu."

"Jangan buru-buru gimana kalau buat orang itu menyesal menganggu ketenangan Agatha, gimana setuju?"

"Atur aja, gua percaya sama kalian. Lakukan saja apa yang menurut kalian benar, gua engga akan larang. Gua akan bermain ditahap terakhir."

Darwin bahagia jika mendengar Abimanyu sepakat dengan usulnya. Ia bahkan sudah geram melihatbbeberapa postingan yang isinya dimana tentang Agatha.

Gua akan lindungi Agatha, kita kiat siapa yang akan selamat dan engga. Batin Darwin.

****

Hai aku update lagi yuk jangan lupa vote, komen dan share. Aku up masih pagi lho ini masih jam 03. 47, sebenarnya aku ngetik dari kemarin siang selesainya jam segini lumayan nanti jam kerja kosong aku lanjut ngetik chaoter 21nya.

Keano engga berasa iya udah masuk chapter 21 semoga kedepannya bisa tamat dengan baik. Itu aja sih bingung mau cerita apalagi hehe yaudah selamat membaca.

Instagram : aiviemarcelinaa

Bekasi, 07 Oktober 2021

KeanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang