Keano 42

20 0 0
                                    

Abimanyu memasuki halaman yang sangat megah, dan juga rumah yang megah ini memiliki pengawasan yang sangat ketat jadi tidak seorang pun bisa masuk seenaknya ke dalam rumah ini.

Rumah yang sangat besar, bahkan rumah ini sangat ketat pantasan saat masuk gua harus di cek segala. Gumam Abimanyu.

Di dalam rumah keluarga Arjuna sedang berkumpul untuk makan ini menjadi kebiasaan mereka untuk makan bersama, jika ada yang tidak bisa ikut harap bilang kepada sang kepala rumah tangga.

"Hari ini ada security baru dia yang akan menggantikan Pak Agus, ini yang di kirim oleh Pak Agus adalah keponakannya nanti Leanna tolong kamu kasih tau tugasnya."

Leanna yang sedang menyendok lauk pun menoleh, "Kapan dia datang?"

"Mungkin sudah sampai atau udah ada di belakang." jawab Arjuna dengan melanjutkan makannya.

"Yaudah nanti aku cek iya sayang."

Arjuna mengangguk kepalanya, ia tidak ingin banyak bicara, ia hanya ingin menjawab melakukan dengan gerakan tubuh.

***

Seorang wanita dengan jubah panjangnya menduduki sebuah bangku yang besar, bahkan di dekatnya banyak sekali lelaki dengan tubuh yang tinggi.

"Apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya salah satu lelaki yang berada di dekat meja wanita berjubah.

Wanita berjubah itu sibuk akan kegiatannya tidak memperdulikan ucapan lelaki yang bertanya kepadanya, ia hanya sibuk menyusun sebuah kardus.

Kardus yang di susun sangat rapih bahkan di dalam sebuah ia isi dengan kepala boneka yang menyerupai wajah dari musuhnya.

"Itu kamu buat untuk membuatnya ketakutan?" lelaki itu bertanya kembali, ia masih penasaran dengan atasannya yang pintar membuat seseorang ketakutan.

"Jangan banyak bicara, awasi saja mereka!" bantah wanita berjubah itu kepada sang lelaki.

"Antar ini kepada alamat yang ada, bilang kepada penerimanya jika kamu hanya seorang kurir yang di tugas kan untuk mengirim paket."  wanita berjubah itu menyuruh salah satu bawahannya.

Bawahannya dengan senang hati menerima isi paket itu. Mungkin orang lain yang akan menerima sudah tidak ingin melihat, atau bersedia mendapatkan paket itu.

Wanita itu tersenyum saat bawahannya langsung menghilang dari pandangannya, kini rencana ke dua untuk musuhnya udah dia lakukan. Kita lihat saja siapa yang akan menang dan siapa yang akan memilih mundur dalam perang saat ini. Kamu memakai cara licik, saya juga akan mengikutinya bahkan saya akan membuat mental anda terguncang setiap hari.  Batin wanita berjubah.

***

Para penjaga berbaris dengan rapih saat mereka tau ada majikan mereka yang sampai. Mereka yang berbaris pun terkejut saat kedatangan majikan mereka, tidak biasanya majikan mereka akan datang ke tempat mereka kumpul untuk istirahat sejenak dari tugasnya.

"Kalian pasti bingung atau bertanya-tanya ada apa saya datang ke tempat kalian mendadak sekali, benar bukan?" Leanna menatap para penjaga rumahnya itu.

"Benar, ada apa Nyonya?" tanya salah penjaga yang ada di barisan.

"Kedatangan saya ke sini ingin bilang bahwa hari ini Pak Budi tidak bisa masuk, sekarang beliau mengirimkan keponakannya untuk menggantikan beliau bertugas. Dimana keponakan Pak Budi?"

Semuanya yang berbaris langsung melihat sekelilingnya dimana yang menjadi pengganti semantara tuan mereka.

"Ganteng engga iya? Ah atau jangan-jangan penganti ketua lebih seram darinya?"

"Pak Budi tumben izin?"

"Semoga penggantinya bisa di ajak kerja sama."

Abimanyu yang mendengar itu mendesis atas ucapan Leanna menurutnya itu terlalu menjijikan.

"Saya pengganti Pak Budi." teriak Abimanyu dengan kencang.

Semua langsung menoleh ke arahnya, bahkan ada yang memuja parasnya Abimanyu walau udah menyamar tapi kulit putih Abimanyu tidak bisa di ragukan.

"Perkenalkan nama kamu!"

"Nama saya Damar, salam kenal semuanya semoga bisa bekerja sama."

Semua bertepuk tangan atas suara lantang Abimanyu yang terlihat seperti sudah pengalaman dalam sebuah kelompok, bahkan banyak yang memuji akan ketegasan dalam berucap.

"Baiklah semua sudah boleh kembali bekerja, Damar jangan lupa tugas kamu."

"Baik, Nyonya."

Abimanyu yang melihat gaya Leanna jalan dan bicara membuanya geram, emosinya sudah tidak bisa di bendung, tetapi ia tetap menahan demi sebuah misi yang dia lakukan untuk adik tercintanya.

***

Di ruangan gelap yang penuh dengan senjata tajam pun ada seorang wanita duduk dengan jubah hitamnya, ia masih memonitor seseorang yang ada di dalam layar itu.

Wanita berjubah itu tidak sendiri yang pasti ada seseorang yang setia menemaninya walau sebenarnya seseorang itu hanya diam saja tapi ia akan terus menjaga atasanya.

"Aku tidak sabar melihatnya, pasti dia akan shock melihat kepalanya sendiri nanti!" ucap wanita berjubah itu kepada seseorang yang di sampingnya.

"Pasti, dia akan ketakutan melihatnya kau pintar sekali membuat boneka yang menyerupai dirinya."

"Ini yang akan membuatnya ketakutan, ditambah di rumahnya ada mereka pasti mereka juga menargetkan dia untuk balas dendam."

"Yah kita lihat saja."

***

Leanna mulai memasuki rumahnya setelah memberi tugas kepada para penjaga rumahnya. Saat ingin memasuki rumahnya ia melihat sebuah kotak merah dengan pita warna merah.

Siapa yang menaruh paket di depan rumah? Gumam Leanna dengan bingung.

"Kurang ajar!" teriak Leanna, "Argh! Siapa yang mengirim paket ini?" katanya dengan ketakutan.

Arjuna dan Lisa dengan cepat menghampiri Leanna yang sedang ketakutan. "Ada apa Leanna? Kenapa kamu teriak?" tanya Arjuna.

"Kamu lihat isi kotak itu aku tidak ingin membukanya." sambung Leanna.

Arjuna dan Lisa langsung membuka kotak merah otu betapa terkejutnya mereka melihat kepala boneka dengan wajah Leanna, dimana kepala boneka yang menyerupai wajah Leanna hanya sebatas leher dan di keliling leher boneka itu banyak darah.

"Ma, ada surat di dalam kotak itu." Lisa menunjukkan sepucuk surat yang ada di dalam kotak tersebut.

Arjuna mendekat dan mengambil sepuncuk surat itu dengan hati-hati.

Hai Leanna gimana kejutan aku untuk kamu? Bagus bukan? Atau masih kurang bagus? Gimana kehidupan kamu setelah merebut apa yang menjadi milik orang lain? Apakah kehidupan kamu bahagia? Tentu sangat bahagia, tapi jangan salah kini sedikit lagi aku akan menghancurkan kamu, tunggu permainan selanjutnya.

A

Arjuna meremas surat itu, udah dua kali istrinya mendapatkan sebuah teror dari orang yang mereka tidak kenal.

Tanpa mereka sadari ada seorang lelaki yang mengawasi mereka bahkan melihat dari awal kejadian dimana Leanna mengambil dan membuka lelaki itu mengawasi pergerakan keluarga itu.

Ternyata ada yang ikut membuat Leanna ketakutan itu sangat bagus, ini artinya banyak yang sayang sama Agatha. Usaha gua sama yang lain mungkin engga akan gagal, Semoga Keano di kantor dia ngga ada yang curiga. Batin Seseorang.

***

Hai akhirnya bisa up chapter 42 semoga suka iya, maaf kalau lama up sambil kerja semoga aja bulan ini Keano bisa tamat. Jangan lupa share, vote dan komen makasih.

Instagram : aiviemarcelinaa

Bekasi, 09 Desember 2021

KeanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang