Agatha mengurung dirinya sendiri di kamar ia tidak ingin melihat wajah Abimanyu yang kecewa akan dirinya, ia lebih suka melihat wajah Abimanyu yang marah daripada kekecewaan yang Abimanyu perlihatkan.
Suasana kamar yang sangat gelap dan sepi membuat Agatha lebih tenang dengan keadaannya sekarang, tapi sialnya jiwa psikopatnya sangat meronta dan membutuhkan darah.
Ah aku butuh darah, dimana aku bisa mendapatkan darah? Gumam Agatha.
Samping ia ada sebuah meja kecil dengan berlaci dua ia melirik ke arah meja yang ada disampingnya, ia tersenyum licik. Ah aku lupa bahwa di laci itu banyak benda kesayangan aku, kenapa aku bisa melupakan mereka? Darahku tidak masalah bukan?
Agatha mengambil pisau yang sangat tajam, dengan pengannya berwarna silver, ia menyukai pisau tajam ini. Pisau ini selalu ia bawa, kini ia akan bermain dengan darahnya bersama kesayangannya.
Garis pertama sebagai tanda perkenalan lagi dengan sang pemilik. Srett.
Garis kedua melambang kan sebagai ia menyukai darahnya yang mengalir dengan deras dan banyak. Srett.
Garis sayatan ke tiga sebagai akhirnya, ia mengakhirinya.Srett.
Tok tok
"Agatha kamu udah makan sayang?" teriak Jovanka di luar kamar Agatha.
Agatha yang mendengar suara Jovanka langsung bangkit dan membuka sedikit pintu kamarnya, "Ah belum nanti aja, aku belum lapar. Ma!"
Jovanka mengerutkan keningnya, ia merasa curiga dengan Agatha yang hanya membuka pintu kamarnya sedikit. "Kamu kenapa?" matanya berusaha melihat kedalam kamarnya, ia ingin memeriksa kamar anaknya walau ia tau ada yang di sembunyikan oleh anaknya. "Ko tumben buka pintu kamar kamu sedikit? Kamu ngga lagi sembunyiin sesuatu kan?"
"Ah tidak, Ma! Mana mungkin aku sembunyiin sesuatu dari Mama, kalau iya pasti mama akan mendapatkannya."
"Benar juga kamu, yaudah kamu jangan lupa makan iya. Mama mau mandi dulu."
"Iya Ma, nanti kalau udah lapar bakal makan ko."
"Kakak belum pulang karena cafe rame, ia lupa kasih tau kamu. Kakak sibuk sekali di cafe jadi engga sempat kasih tau."
"Iya, lagian Agatha paham ko."
Jovanka meninggalkan kamar anaknya, ia bersyukur memiliki kedua anak yang saling melengkapi dan mrmahami satu sama lain.
Agatha yang melihat Jovanka mulai dari pintu kamarnya pun langsung menutup pintu kamarmya dan menguncinya guna berjaga-jaga. Jika dibiarkan dan tidak dikunci bisa menjadi masalah yang ada.
***
Keano masih memikirkan ucapan sang Papa, rasanya ia ingin mengatakan langsung kepada Agatha bahwa mereka saling mengenal tetapi ia takut Agatha tidak mempercayainya.
"Anak Mama yang ganteng lagi mikirin apa sih sampai melamun gitu?" Stella menepuk pundak anak semata wayangnya.
"Ah mama, Keano cuma kepikiran Agatha Ma! Ternyata kata Papa Keano sama Agatha kenal dari kita masih kecil."
"Sebentar maksud kamu? Kamu sama Agatha saling kenal saat masih kecil? Agatha yang kamu maksud anaknya Arjuna?"
"Iya, Agatha anaknya Om Arjuna. Bahkan Keano baru tau Agatha anaknya Om Arjuna."
"Kalau itu mama kenal, mama akan dukung kalo kalian sampai jadian,"
"Jadian maksudnya mama?"
"Mama engga akan larang kamu suka sama anaknya Arjuna."
"Mama serius?"
"Iya serius bahkan mama bahagia kalau Agatha menjadi menantu mama."
Ini tandanya mama ngasih restu kan? Ah rasanya bahagia, harus secepatkan kasih bukti ke Agatha biar dia percaya. Senyum Keano.
***
Kediaman keluarga Alfarel pun terlihat sepi, semenjak kematian Mommy Kyara semua terlihat sangat sunyi dan dingin bahkan Abian dan Alfarel semakin dingin dan tak tersentuh.
"Daddy, Al mau bicara penting sama Daddy." ucap Alfarel saat melihat Abian sedang duduk memangku laptop.
Abian melirik sang anak, ia yakin ini pasti pembahasan yang sangat serius. Tidak biasanya anaknya akan serius kepadanya, "Katakan!"
"Al menyukai anak jurusan sastra di kampus, Al ingin minta bantuan Daddy untuk cari informasi cewe yang Al suka."
"Akan Daddy lakukan demi anak Daddy, jika Mommy masih hidup mungkin Mommy akan bahagia."
"Iya, Mommy akan bahagia saat anaknya sudah menyukai lawan jenisnya."
"Al merindukan Mommy, boleh tidak nanti kita ke makam Mommy?"
"Tentu saja boleh, Daddy akan ikut juga. Daddy juga sangat rindu sama Mommy."
Ra, anak kamu sekaramg sudah beranjak dewasa bahkan sudah mengenal cinta. Sama seperti masa remaja kita yang mulai menyukai dan menjaga satu sama lain. Kamu disana pasti lihat bukan? Kamu bahagia bukan jika Al menyukai wanita lain selain kamu? Aku sangat merindukan kamu, tunggu aku disana iya. Aku akan menyusul kamu, Ra. Batin Abian.
Mommy, Al rindu banget sama Mommy. Mommy disana gimana? Apakah disana sangat nyaman? Apakah disana Mommy engga di ganggu? Mom, Al mulai menyukai seorang wanita, Mom. Mommy setuju kan? Andai Mommy masih hidup pasti akan seru. Mommy jangan lupa datang ke mimpi Al iya, Al kangen di peluk Mommy. I miss you Mommy. Batin Alfarel.
***
Hai update selamat hari minggu, semoga hari minggu kalian bahagia. Jangan lupa share, vote dan komen. Maaf kalau agak lama updatenya, soalnya sambil kerja saya jadi butuh curi-curi waktu makasih.
Instagram : aiviemarcelinaa
Bekasi, 26 September 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Keano
Teen FictionSemua orang memiliki masalalu yang berbeda - beda ada yang memiliki kenangan yang bahagia dan ada yang memiliki kenangan yang sangat membuat seseorang trauma ketika ingat masalalu itu. Tidak semua bisa melupakan atau berdamai dengan para masalalunya...