Keano 36

25 0 0
                                    

Leanna sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk suami dan anaknya. Di rumahnya bahkan terlihat sangat rapih dan sangat bersih jauh dari kata debu. Seorang Leanna tidak menyukai rumah yang kotor atau pun berdebu.

Tingg

Leanna heran sudah pagi ini ada tamu yang berkunjung tidak biasanya, padahal jam baru menunjukkan pukul 06. 30 ia melirik ke arah jam dinding.

"Maaf bu, ini ada paket untuk atas nama ibu Leanna." ujar mas paket yang ada di depan pintu.

"Maaf pak, tapi saya tidak memesan paket lho." Leanna menatap paket itu dengan bingung.

Sang kurir pun tak kalah bingungnya sebab nama yang tertera itu nama Leannaa. "Maaf tapi bu, nama di paket itu nama ibu dan alamat itu adalah alamat ini bu. Saya kan cuma tugas mengirim saja engga tau dari siapa."

"Yaudah deh mas, makasih iya maaf udah bikin repot." ucap Leanna tidak enak kepada sang kurir.

Sang kurir pun pergi setelah paket sudah di terima oleh penerima. Ia tidak peduli dengan wajah Leanna yang bingung.

Leanna membawa paket itu ke dalam tanpa ada perasaan curiga akan isi paketnya, bahkan seolah ia mempercayai bawah paket itu adalah paket yang membawa rezeki.

"Ahh!! Paket apa itu?" teriak Leanna dengan ketakutan saat melihat isi paketnya.

Arjuna dan Lisa yang mendengar suara teriakan Leanna segera mendekatinya, bahkan mereka juga tak kalah tercengang melihat isi paket yang ada di depan mereka.

Bayangi saja isi paketnya adalah foto keluarga mereka yang di tusuk dengan ada darah masih segar di setiap foto keluarga Leanna dan ada bangkai hewan tikus putih yang masih segar ada darah yang keluar dari tubuh hewan mati itu.

"Siapa yang mengirim paket ini kepada kita?" Arjuna bertanya kepada mereka yang ada. Baru kali ini ia mendapatkan sebuah teror yang membuat siapa saja ingin memuntah.

"Aku engga tau, aku pikir itu paket baju hiks hiks aku juga baru tau isinya itu hiks hiks." balas Leanna dengan tersengut-sengut dengan air mata yang keluar.

Lisa yang masih menatap ke arah paket yang jatuh itu, ia masih berpikir siapa yang berani membuat teror ini? Apa salah dirinya atau keluarganya sampai ada sebuah teror yang membuat sang mama ketakutan. Baru kali ink ia melihat Leanna setakutan itu saat mendapatkan teror.

***

Seorang wanita yang duduk di kamarnya bahagia saat melihat paket yang ia kirim ke orang yang ia tuju. Bahkan ia melihat jelas bagaimana ekspresi wajah dari lawannya yang sangat ketakutan.

Ini hanya sebuah awal dari permainan yang aku buat, nanti akan aku buat kau merasa di hantui dengan rasa bersalah kamu terhadap dia. Batin wanita itu dengan senyuman indahnya.

"Kamu kenapa senyam-senyum begitu?" ucap seorang lelaki yang memasuki ruangan itu.

Wanit itu menatap seseorang yang berani masuk ke ruangannya tanpa mengetuk pintunya. "Keluar!!"

"Kamu lagi engga membuat rencana gila kan? Jangan sampe kelak kamu juga terjebak akibat ulah kamu." nasehat lelaki itu kepada sang wanita.

"Tanpa kau bilang aku sudah membuat persiapan yang sangat mantang, ia harus merasakan apa yang dia rasakan akibat ulah jalang itu." ujar sang wanita dengan sorotan mata yang memancar kan emosi.

"Yaudah terserah kamu aja, tapi ingat pesan aku jangan sampai kamu terjebak atau malah masuk ke dalam rencana licikmu itu." lelaki itu meninggalkan wanita itu sendirian di kamarnya, bahkan ia yakin apa yang sudah dia buat oleh wanita itu sangat mantang. Tapi entah kenapa hati selalu gelisah.

***

Keano baru sampai di ruangan kerja Abimanyu saat baru datang ia melihat kakak dari pasangannya sedang sibuk akan kertas-kertas yang ada di mejanya.

"Ada apa kesini?" tanya Abimanyu tanpa melihat Keano yang sibuk berdiri.

Keano berjalan ke arah meja Abimanyu duduk. "Gua mau bahas Agatha, apa ada waktu?"

Abimanyu mengangkat alisnya. "Agatha? Ada apa dengannya?"

Keano menghembuskan napasnya, sangat berat jika ia mengingat masalah mereka saat makan malam. Tapi Abimanyu adalah keluarga Agatha, ia juga harus tau apa yang terjadi kepada adiknya.

"Agatha menghilang, yang keluar Lia seharian, bahkan gua yakin Lia lagi buat rencana demi balas perbuatannya Leanna."

"Lia? Lia sih dewi kematian?"

"Iya, bahkan tadi Lia datang ke kelas pas gua cerita kejadian di rumah ke Nesyah. Tapi Lia anehnya langsung pergi, kaya seolah lagi bikin rencana buat Leanna."

"Gua engga tau benar apa engga, gua rasa Lia udah ngasih hal yang buat Leanna ketakutan."

Keano mematung saat mendengar ucapan Abimanyu, ia juga merasakan apa yang Abimanyu rasakan saat ini. Bahkan ia bisa sangat yakin jika Lia sudah melakukannya yang lebih daripada apa yang di ucap Abimanyu.

"Kita liat aja nanti gimana Lia membuat rencana ke Leanna."

"Iya kita tunggu aja."

Keano dan Abimanyu akan ikut melihat gimana Lia membuat Leanna merasakan apa yang Agatha rasakan selama ini. Leanna yang membuat Agatha terpuruk bahkan lebih dari terpuruk. Agatha harus mengalami banyak kesedihan, keterpurukan dan memendam semua sendiri hingga tanpa sadar Agatha harus salah jalan itu karena Leanna.

***

Selamat membaca Keano, gimana makin seru engga? Aku mumpung ada ide yaudah aku ketik terus aku mau update mumpu kerja juga lagi ngga sibuk-sibuk banget. Jangan lupa share, vote dan komen makasih.

Instagram : aiviemarcelinaa
Telegram : aiviemarcelinaa

Bekasi, 21 November 2021

KeanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang