Angin membawa hawa dingin yang bercampur aroma lembabnya tanah. Sementara di atas, awan hitam mulai berarak di kegelapan langit Bekasi.
Agatha mendongak setelah ia turun dari motor. Ia bergidik kecil ketika hembusan angin tiba - tiba menerpa tubuhnya. Dinginnya menusuk tulang. Jaket tak lagi berguna.
Gadis itu bergegas masuk ke dalam rumahnya. Ia ingin duduk di kamar sembari menikmati secangkir kopi panas.
"Aku pulang!" seru Agayha sembari menutup pintu rumah dan melihat sekeliling rumahnya. Rumahnya terasa sepi seperti makam, sangat sepi. Mamanya masih kerja, dan Kakaknya entah udah pulang atau masih bekerja ia pun tidak tau.
Ketika memasuki ruangan tengah ia hanya melihat sebuah televisi yang menyala tanpa ada seseorang yang menonton dan dibiarkan menyala saja.
"Mama? Kakak?" Agatha memanggil orang tuanya dan kakaknya sembari berjalan. Kini ia mulai tidak menemukan siapa pun di rumahnya.
Ia menghela napas panjang dan menghentikan pencarian. Ia mencoba berpikir positif dan mengenyahkan masalah mama dan kakaknya menddak hilang. Rasanya badanya udah cukup lelah untuk kuliah hari ini. Banyak sekali masalah hari yang datang padanya seolah enggan memberi waktu padanya.
Begitu membuka pintu kamar, Agatha dikejutkan oleh sang kakak yang tiduran di kasarnya.
"Apa yang kakak lakukan? Kenapa malah tidur di kamar ade?" mata Agatha terbuka lebar melihat sang kakak. Satu per satu muncuk di benak Agatha. Hampir saja Agatha berpikiran yang bukan - bukan.
Abimanyu yang di lihat oleh adiknya masih saja sibuk tiduran di kasur adiknya. Bahkan saat mata adiknya terbuka lebar seakan mata itu akan lepas pun ia masih sibuk di kasur.
"Kapan kamu pulang?" Abimanyu mencoba mengalihkan pertanyaan Agatha, tetapi gadis itu masih sama sekali tidak memedulikan ucapan kakaknya. Ia masih penasaran kenapa kakaknya tidur di kamarnya.
"Kakak kenapa di sini? Engga kerja?"
"Kakak udah pulang, kakak tadi mau menunggu kamu. Kakak mau ajak kamu jalan - jalan tapi kamu pulangnya lama jadi kakak tiduran di kamar kamu aja."
"Maaf kak, tadi ade ada masalah dikit di kamus." ucapanya penuh penyesalan.
Abimanyu yang melihat adiknya sedih pun membawanya ke dalam pelukannya, ia sangat menyayangi Agatha. Agatha baginya segalanya, ia bahkan udah tau kenakalan adiknya tapi baginya itu tak masalah ia paham apa yang Agatha alami ia juga alami.
"Kakak engga marah, kamu ada masalah apa?"
"Engga, aku pengin di peluk sama kakak terus. Kakak jangan tinggalin aku iya? Udah cukup Papa yang pergi kakak jangan. Agatha cuma punya kakak."
"Iya kaka paham, kakak engga akan pergi dari adik cantik kakak ini. Kamu sama mama segalanya, kalian wanita yang kakak sayang."
"Agatha sayang ka Abi."
"Kakak juga sayang kamu."
***
Esok paginyaz matahari bersinar terik meskipun masih ada sisa aroma tanah basah akibat hujan yang mengguyur semalam. Hari Keano sedang libur tidak ada mata kuliah. Sebenarnya walaupun kuliah ia masih memiliki sebuah tugas. Dan sebenarnya ayahnya berniat mengajak Keano ke rumah sakit, tetapi tawaran itu terpaksa Keano tolak demi mengunjungi salah sat tempat kesukaannya dan bertemu dengan seseorang.
Hari ini seseorang itu mendapatkan jadwal pagi di tempat yang ia akan kunjungi.Setelah bertegur sapa dengan beberapa kenalannya di tempat favoritnya Keano berjalan menuju ruangan yang ada di pojok memiliki kaca tebal yang berukuran besar.
Akhirnya pintu ruangan itu terbuka. Seseorang wanita berjalan mendekat dengan seulas senyum. Kulit putihnya begitu bersih tanpa ada noda ataupun flek.
"Maaf udah lama menunggu." wanita duduk di depan Keano, masih dengan seulas senyum manisnya dan masih memakai pakaian kerjaannya.
"Ya, kau sudah selesai?"
Wanita itu mengangguk.
"Mengapa tidak menelepon dulu kalau ingin bertemu?" wanita itu mencondongkan badannya sambik memangku dagunya dengan kedua tangannya yang saling terpaut.
Keano sedikit kecewa dengan pertanyaan orang itu. Sepertinya ia memang tidak ingin melihatnya datang. Bukankah seharusnya owanita itu bahagia, ia datang ke tempat kerjanya sepagi ini?
Melihat ekspresi wajah Keano seperti itu seseorang itu buru - buru membenarkan pertanyaannya dalam tawa kecil. "Maksudku... kenapa tiba - tiba ingin bertemu?"
"Memang tidak boleh iya?"
"Keano maafkan aku sayang, aku hanya bertanya."
"Aku sangat merindukan kamu manis. Kebetulan jadwal kuliah aku saat ini sedang libur, jadi aku memutuskan menemui kamu."
***
Hayo tebak siapa wanita itu yang di kunjungi oleh Keano hayo? Jangan lupa share, komen dan vote sampai jumpa di bab selanjutnya.
Instagram : aiviemarcelinaa
Bekasi, 04 September 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Keano
Teen FictionSemua orang memiliki masalalu yang berbeda - beda ada yang memiliki kenangan yang bahagia dan ada yang memiliki kenangan yang sangat membuat seseorang trauma ketika ingat masalalu itu. Tidak semua bisa melupakan atau berdamai dengan para masalalunya...