Keano yang sampai di rumah pun memilih masuk ke dalam kamar, dimana kamar yang membuatnya lega dan bebas untuk melepaskan semua beban yang ia pikul sendiri. Meskipun ada sahabat dan keluarganya, ia tetap memilih memendam semua tanpa memberitahukan kepada siapa pun.
Bayangan dimana ia pertama kali bertemu dan berbicara pada Agatha membuatnya tersenyum, sudut bibirnya terangkat walau hanya sebuah senyuman kecil tapi membuatnya bahagia. Bayangan Agatha yang dingin dan tertutup membuat Keano semakin penasaran.
Banyak yang dia simpan dan banyak misterius dalam diri lu. Lu wanita pertama yang bikin gua kaya orang gila. Lu wanita hebat, Tha gua akui itu. gumam Keano.
Langit kamarnya mulai gelap dan hanya ada cahaya bulan dan cahaya bintang yang ada di langit. Langit cerah dan cahaya dari benda malam hari membuatnya bisa melihat sekeliling rumahnya.
Stella yang melihat pintu kamar anaknya terbuka mengintip ia melihat anaknya yang sudah beranjak dewasa sedang melamun. "Keano kamu mikirin apa?"
"Mama? Mama kapan masuk? Perasaan tadi pintu kamar udah Keano tutup." timpal Keano dengan bingung.
"Tadi engga sengaja mama liat pintu kamar kamu ke buka dikit, ada apa sayang? Apa yang kamu pikirkan?"
"Ma, gimana sih rasanya jatuh cinta?"
"Oh jadi anak mama yang ganteng ini lagi jatuh cinta?"
"Ah bukan ma, tapi Keano bingung kalau liat wanita itu sama lelaki lain rasanya ada rasa engga suka di hati Keano, Ma!"
"Itu namanya kamu cemburu, kamu engga suka liat wanita itu sama cowo lain selain kamu sayang."
"Oh gitu, tapi Keano baru pertama kali ngomong dan ketemu, pas kedua kalinya tadi. Wanita itu sakit dan harus di rawat, tapi anehnya Keano cuma liat kakaknya engga ada orang tuanya."
"Mungkin orang tuanya udah balik, siapa nama wanita itu?"
"Adellia Andriana Agatha, Ma! Cantik tapi dingin dan sedikit tertutup."
Stella tersenyum, ia tidak menyangka anaknya akan jatuh cinta pada seorang wanita. Stella akui jika Keano bersamanya akan berubah menjadi banyak bicara di banding dengan Galen sang suami.
"Yaudah kamu tidur, besok kamu harus kuliah jangan sampai telat iya."
"Siap bu bos."
Stella terkekeh mendengar lelucon sang putra, baginya jika Keano bahagia maka ia akan bahagia. Hidupnya tidak pernah memaksa sang anak bagaimana pun keadaan pasangan sang anak ia akan menerimanya, ia paham semua manusia tidak pernah luput dari kesalahan. Hanya ada satu yaitu bagaimana mereka berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya.
***
Abimanyu sibuk terus mengusap kepala sang adik, belum lama mama dan sahabat adiknya datang dengan muka yang lebih segar dari sebelumnya.
"Nesyah, apakah kalian punya teman lelaki di kampus?" Abimanyu penasaran dan langsung bertanya kepada Nesyah perihal kedua lelaki yang belum lama datang.
Nesyah yang di tanya seperti itu pun berpikir, apakah mereka memiliki teman cowo di kampus, seingatnya tidak punya tapi memang mereka sering menjadi pusat para kaum adam. "Engga deh kak, tapi kalau jadi sorotan iya soal kita yang biang onar."
Abimanyu paham akan jawaban dari sahabat adiknya, berarti bisa jadi lelaki yang menjenguk sang adik merupakan salah satu fans adiknya. "Oh gitu, soalnya tadi ada cowo dua orang ke sini bilangnya teman kalian di kampus."
"Teman di kampus? Cowo? Siapa namanya ka?"
"Keano sama Arifin, kamu memang kenal sama mereka?"
"Kenal, mereka juga sering jadi sorotan karen sifat Keano hampir 11 12 sama Agatha kalau Arifin itu engga ada akhlak alias minus."
"Oh oke, berarti beda kelas hanya satu kampus saja gitu?"
"Yah bisa begitu kak, kenapa?"
"Kemarin mereka kesini liat Agatha. Tapi yang kakak tangkap dari muka Keano kaya dia suka sama Agatha, tapi kakak belum begitu yakin."
Nesyah paham akan maksud Abimanyu yang menjaga Agatha super ketat bahkan untuk masalah pasangan pun Abimanyu juga turun tangan untuk memilihkan yang terbaik demi sang adik.
"Yaudah kakak liat aja kalau emang dia benaran suka sama Agatha kan kita bisa tes aja Keanonya."
"Benar juga, kakak setuju sama kamu."
"Jelas Nesyah kan pintar dan baik hati."
***
Jovanka sekarang sudah mulai berkerja bersyukurnya yang punya rumah sakit memahami permasalahannya, dan tidak memarahinya karena sibuk akan sang putri yang masih dalam masa pemulihan.
Memiliki atasan yang baik dan tidak memandang karyawan lain dengan sebelah mata membuatnya betah bekerja di rumah sakit, ini bukan masalah gaji tapi soal kenyamanan yang tak pernah ia dapatkan dalam lingkungan bekerja. Pasalnya setiap ia bekerja untuk para sang anak ada aja yang tidak suka akan hasil kerjanya, atau pun ada rekannya yang membuatnya tidak betah.
Begitulah lingkungan kerja banyak yang membuat kita harus berpikir keras, untuk membuktikan bahwa kinerja kita bisa membuat sang atasan bangga tapi itu tidak mudah dalam dunia kerja persaingan dan saling menjatuhkan sudah biasa.
"Jovanka, bagimana keadaan anak kamu?" tanya seorang lelaki yang memasuki ruangan apoteker.
Jovanka memberikan senyuman kecilnya pada sang lelaki yang ia kenal sebagai teman kerjanya. "Syukurlah Agatha mulai membaik dan semoga aja engga kaya gini lagi, aku sedih liat dia."
Lelaki itu mengusap bahu Jovanka dengan penuh perhatian. "Sabar, kali ini Agatha yang sedang di uji. Tahun lalu kamu yang di uji, saat ini adalah anak kamu yang sedang di uji oleh takdir."
"Memang, takdir aku dan kedua anak aku bisa aku bilang kejam. Seolah takdir tak memberi kami istirahat sejanak ada aja selalu masalah baru dan masalah dari masalalu kembali lagi."
"Kamu harus nikmati, siapa tau kelak ada kebahagiaan yang menunggu kamu dan kedua anak kamu,"
"Ah kamu benar, Deon makasih iya kamu bukan hanya sebagai teman kerja tapi kamu juga teman curhatku makasih."
Lelaki yang bernama Deon Alka Putra itu tersenyum menatap Jovanka, jika boleh jujur ia udah menyukai Jovanka dari awal bekerja di sini saat masih berstatus sendiri hingga sudah memiliki anak. Rasa suka Deon kepada Jovanka tidak pernah hilang, makanya Deon hingga saat ini belum menikah karena hatinya masih ada nama Jovanka Lovata wanita yang membuatnya sulit berpaling.
Aku bahagian jika kamu tersenyum, meskipun senyuman itu bukan dari aku tapi aku berharap kelak takdir nanti mempersatukan kita. Batin Deon
***
Hai aku update yuhu jangan lupa di baca iya, seperti biasanya up di saat jam kerja jangan lupa share, komen dan vote makasih.
Instagram : aiviemarcelinaa
Bekasi, 10 September 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Keano
Teen FictionSemua orang memiliki masalalu yang berbeda - beda ada yang memiliki kenangan yang bahagia dan ada yang memiliki kenangan yang sangat membuat seseorang trauma ketika ingat masalalu itu. Tidak semua bisa melupakan atau berdamai dengan para masalalunya...