Keano 49 (Tamat)

70 2 0
                                    

1 Minggu kemudian

Sudah satu minggu Agatha masih di rawat di rumah sakit, seolah matanya masih enggan membuka. Begitu pun dengan Keano yang makin hari makin tidak bisa lepas dari Agatha, bahkan lelaki itu masih setia menunggu mata cantik kekeasihnya terbuka.

"Cepat sadar aku mohon, apakah kamu tidak ingin sadar? Apakah disana sangat menyenangkan hingga kamu tidak mau terbuka matanya? Apakah kamu tidak tau jika aku menanti kamu?" ucap Keano sembari mengelus kepala Agatha.

Apa yang Keano lakukan tidak luput dari mata Abimanyu, ia juga sama ingin adiknya sadar, tapi Abimanyu yakin jika Keano juga sama terpukulnya melihat Agatha seperti ini.

"Tenang, ia akan sadar percayalah." ujar Abimanyu disamping Keano.

Keano menatap Abimanyu dengan kantung mata yang tidak bagus dan ada garis hitam dibawah kantung matanya. "Sampai kapan? Sampai kapan Agatha tidak membuka mata?"

"Gua juga ngga bisa bilang kapan, tapi gua yakin Tuhan pasti akan buat Agatha sadar."

Tanpa mereka sadari jemari tangan Agatha mulai bergerak, bahkan ia sudah membuka mata saat melihat semuanya bercat putih dan tercium aroma obat-obatan.

"Ha-us," ucap Agatha terbata-bata.

Keano yang mendengar itu pun langsung mengambil gelas yang berisikan air di samping Agatha tidur. "Minum dulu." Keano menatap wajah Agatha yang pucat. Ia beersyukur Agatha bisa sadar.

"Ada yang sakit engga?" tanya Abimanyu dengan khawatir.

Agatha menggeleng kepala, ia bahagia saat membuka matanya ada orang yang ia sayangi dan ia cintai. "Makasih."

"Makasih untuk apa?"

"Makasih karena kalian selalu menjadi tameng, yang selalu ngejagain Agatha saat terluka." balas Agatha dengan senyuman kecil.

"Engga masalah, ini udah tugas kita kamu engga boleh begitu."

***

Jovanka kembali bekerja bersama dengan Jordan mereka bekerja dengan bahagia saat mendengar kabar Agatha sudah sadar, bahkan raut bahagia di wajah Jovanka tidak bisa di tutupkan.

"Tenang lah, sehabis kita kerja kamu bisa menemui anak kamu." ujar Jordan dengan menepuk pundak Jovanka.

"Aku tidak sabar sekali, aku ingin melihat Agatha. Kau tau dia segalanya bagiku begitu pun Abimanyu mereka adalah jiwaku. Aku sedih saat melihat Agatha harus kembali ke rumah sakit rasanya ingin sekali menggantikan dirinya." cicit Jovanka.

"Semua ibu pasti akan melakukan hal yang sama seperti kamu. Aku mengerti, tapi percayalah anak gadis kamu adalahanak gadis yang begitu kuat."

"Benar, bahkan aku tidak menyangka jika Leanna akan begitu terhadap Agatha. Aku tidak masalah harus kehilangan Arjuna tapi apa yang dilakukan Leanna begitu di luar nalar."

"Sabar ini ujian kamu, tapi kamu tidak melihat ada seseorang yang begitu mencintai kamu tulus tanpa pamrih bahkan rela berkorban untuk kamu."

"Maksudnya kamu, ada lelaki lain selain Arjuna yang mencintai aku?"

"Benar, dan orang itu ada di dekat kamu."

"Siapa orang itu?"

"Aku,"

Jovanka tersentak mendengar penuturan Jordan kepadanya, ia tidak percaya jika sahabat karibnya mencintainya bahkan merelakan perasaannya kepada cowo lain yang belum tentu lelaki lain itu mencinta Jovanka dengan benar.

"Maaf, maaf karena tidak tau kode yang kamu beri maaf sudah membuat kamu terluka melihat aku dengan Arjuna. Maaf sekali lagi maaf." cicit Jovanka bahkan air matanya sudah turun.

Jordan yang melihat airmata Jovanka turun menghapus air mata itu dengan cepat. "Tidak usah merasa bersalah, sekarang kau sudah tau isi hatiku. Aku ingin melamar kamu untuk menjadi pasangan aku, apakah kamu mau?"

Jovanka mendongak menatap mata Jordan, Jovanka melihat ada ketulusan yang ia dapati dari netra mata lelaki di depannya. "Iya aku mau. Aku mau menjadi pendamping kamu."

"Makasih, makasih sudah mau menerima aku." Jordan bahagia mendengar jawaban Jovanka, penantian bahkan perjuangannya kini tidak sia-sia wanita yang ia cinta akan menjadi pasangannya.

***

Ruangan Agatha saat ini sangat ramai oleh kawan-kawan Abimanyu dan ada sahabatnya maupun sahabat Keano. Terlebih ada para orang tua yang sedang menjenguk Agatha.

Stella menghampiri Agatha yang duduk di brankar. "Agatha mau tidak kamu menikah dengan Keano?"

Keano yang namanya di sebut pun membulat matanya, ia tidak menyangka jika mamanya akan berkata seperti itu kepada Agatha. "Mama ngomong apa sih?"

Galen merangkul anaknya mendekati Agatha dan Stella, "Agatha mau tidak menjadi bagian keluarga papa sayang?"

Agatha menatap Jovanka dan Abimanyu bergantian, keduanya pun bahagia melihat Agatha yang seperti meminta jawaban atas ucapan Stella dan Glen.

"Mama engga masalah, mama udah kenal keluarga Keano lagi pula orang tua Keano sahabat mama. Mama yakin jika Stella akan menjadi ibu yang baik buat kamu juga." ucap Jovanka dengan mengusap tangan anaknya.

"Jujur, kakak belum bisa melepas adik kecil kakak, tapi kakak engga bisa melihat adik kakak jauh dari pasangannya. Dan akhirnya kakaka akan setuju atas pernikahan kalian." Abimanyu membawa Agatha dalam pelukan, Abimanyu bisa merasakan jika bajunya basah akibat adiknya.

"Makasih, tapi Agatha masih bisa pulang ke rumah kan jika sudah menikah?" tanya Agatha dengan menundukkan kepala.

Abimanyu gemas dengan kelakuan adiknya, ia yakin jika pipinya merona ketika mengatakan pernikahan. "Tentu, rumah akan terbuka lebar untuk adik kecil kaka."

"Mohon maaf mengganggu waktunya, saya mau mengatakan jika saya sudah melamar Jovanka hari ini dan saya ingin mengatakan jika besok adalah hari pernikahan saya dengan Jovanka, gimana jika pernikahan saya dengan Jovanka di jadi satu dengan acara Agatha?" ucap Jordan dengan tenang.

Semua menatap Jordan dan Jovanka, mereka di beri kabar bahagia lagi setelah mereka melihat kebahagiaan Agatha dan Keano kini Jovanka juga memberi kabar kebahagiaan untuk semua yang ada.

"Baiklah, aku setuju maka acara akan di gabungkan benar begitu bukan Agatha, Abimanyu?"

"Iya boleh, Abimanyu bahagia saat kedua wanita Abimanyu sudah menemukan kebahagiaannya maka untuk apa menunda, bukan begitu para calon pengantin?"

Para calon pengantin yang di goda langsung pada merona pipinya mereka terasa malu. Agatha yang terkenal dingin, irit bicara kini malah bersandar di dada Keano guna menuntupi pipinya yang rona merah akibat godaan sang kakak.

Semoga ini awak kebahagiaan Jovanka, setelah perjuangannya dengan Arjuna kandas akhirnya ia menemukan pendamping hidup yang benar-benar tulus seperti Jordan. Batin Stella dan Galen.

Kedua perempuan kesayangan Abi sekarang udah menemukan kebahagiaan, Abi minta tolong jaga mereka jangan ada lagi yang terluka sudah cukup yang kemarin. Batin Abimanyu.

****

Hai akhirnya kita ketemu di akhir cerita semoga cerita ini kalian suka, eits jangan khawatir pasti ada ko extra chapternya tenang aja. Jangan lupa share, jangan lupa vote dengan klik tanda bintang dan komen makasih.

Instagram : aiviemarcelinaa

Bekasi, 22 Desember 2021

KeanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang