Keano 18

44 7 10
                                    

Seorang wanita yang berpakaian jubah hitam dengan tudung kepalanya yang sama dengan jubahnya terus meneliti tempat yang ia pijak saat ini, keadaan malam yang sangat sepi membuatnya tersenyum. Ia akan memulai aksinya, aksi yang sudah lama ia tahan kini ia keluar untuk mencoba mencari mangsanya.

20 meter di depannya ada segerombolan lelaki mabuk, kira-kira lelaki yang ada di depannya ada 6 orang ia bahagia setelah berjalan jauh akhirnya mendapatkan sebuah mangsa ditambah mangsanya langsung banyak.

"Hai cantik ko jalan sendirian malam-malam begini?" goda salah satu lelaki yang mabuk.

Wanita itu terus saja diam dan memperhatikan sang mangsa, bahkan ia tidak takut saat salah satu dari para lelaki yang mabuk itu. Malah wanita bertudung itu mendekati para lelaki yang mabuk tersebut.

"Eh liat wanita itu malah dekati kita, asik kita ada santapan malam ini engga perlu susah-susah menariknya ia datang sendiri." ucap teman sebelahnya.

"Aku ingin bermain dengan kalian, tapi ada syaratnya." wanita itu mengajukan permintaannya kepada para lelaki.

Para lelaki itu saling memandang satu sama lain, mereka bingung kenapa harus memakai syarat jika ingin bermain pikir mereka semua.

"Baik apa syaratanya?" tanya salah satu di antara mereka.

Wanita bertudung ini tersenyum tipis. "Jika aku menang, kalian harus mengikuti apa yang aku mau. Apakah kalian setuju?"

"Iya kami setuju, jika kami yang menang maka kau juga harus menuruti perintah kami bagaimana?"

"Boleh, jadi siapa duluan ingin bermain dengan aku?"

"Aku duluan, aku ingin mencicipnya." ujar sang lelaki memakai kaos hitam.

Wanita itu maju dan mengikuti langkah kaki sang lelaki berkaos hitam itu memasuki sebuah ruangan, dibalik tangannya ia sudah memegang sebuah belati yang kemana pun ia bawa.

"Mari kita mulai, aku akan membuat kamu menikmati sebuah permainan dari aku." ungkap sang wanita bertudung hitam itu dengan senyuman devilnya.

Srett ahh

Sebuah belati menacap di  bola mata lelaki kaos hitam itu dengan mulut terbuka.

"Bagaimana dengan permainan aku? Menarik bukan ganteng?" Wanita itu bertanya dengan senyuman yang menghiasi wajahnya yang penuh darah.

Lelaki yang di tanya itu hanya bisa diam, ia ingin menjawab takut nyawanya melayang tetapi ia masih ingin hidup. Ia bahkan tidak menyangka akan seperti ini, jika seperti ini ia tidak akan meminta lebih dulu. "Siapa kamu? Kenapa kamu mengambil bola mata aku?"

"Siapa aku? Aku adalah dewi kematian kamu. Kamu yang menerima tawaran aku, jadi terimalah resikonya."

"De-wi kematian? Maksudnya apa?"

Ahhh

Lagi-lagi belati itu jatuh di paha kanan sang lelaki kaos hitam, sedangkan wanita itu hanya menikmati darah yang keluar dari paha lelaki itu tanpa ada niatan membantunya. Tiba-tiba sebuah pintu di buka secara paksa dan tampaklah 5 lelaki dari sang sahabat sih kaos hitam itu.

"Apa yang kamu lakukan kepadanya? Kamu membunuhnya?" teriak sang ketua dengan marah.

"Kalian berisik akan aku habiskan segara."

Blass

5 belati itu tepat mengenai jantung para lelaki yang ingin menangkap sang wanita tudung, tapi mereka kalah akan seorang wanita bertudung. Hanya ada satu mangsa tersisa, ia langsung menghabiskan tanpa menunggu waktu.

Blasss

Akhirnya sudah selesai akan aku bawa organ-organ tubuh mereka lalu aku jual ke rumah sakit aiapa tau ada yang membutuhkannya, lumayan bisa menjadi uang. Batin wanita bertudung.

***

Seorang lelaki duduk di bangku kebesarannya dengan ruangan yang minim akan cahaya sibuk melihat monitor yang ada di depannya, ia sedang memperhatikan seseorang yang sedang sibuk dengan membedah mangsanya mulai dari mata hingga ke kakinya.

Ternyata dia masih berada di tubuh kamu, aku tidak yakin jika nanti kamu akan bertahan dengan mereka. Batin lelaki itu dengan lirih.

Tok tok

"Misi Mr, apakah sudah saatnya saya mengantar surat itu kepada dia?" tanya sang ajudan yang berpakaian rapih dengan setelan jas yang rapih.

Sang lelaki itu pun mengambil sebuah gulungan kertas yang berisi sebuah teka-teki untuk seseorang yang ia intai. "Kirim ini jangan sampai ketauan sama dia, biarkan ia penasaran dengan surat ini."

"Baik Mr saya akan lakukan dengan rapih. Kalau begitu saya berangkat dulu tuan."

Sang lelaki misterius hanya mengangguk sebagai tanda balasan kepada sang ajudan, sang ajudan yang paham langsung melaksanakan sebuah tugas yang diberikan atasannya.

Mari kita bermain sedikit teka-teki mungkin akan seru jika kamu bisa menebak sebuah misteri yang akan menguak sebuah fakta. Batin lelaki misterius itu.

***

Agatha yang baru memasuki kelasnya yang sedang kosong belum ada penghuni yang datang pun menaruh tasnya di bangkunya, tapi ada yang membuatnya begitu menarik ada sebuah gulungan kertas yang ada di atas mejanya.

Mari kita pecahkan sebuah teka-teki ini, mungkin akan membuat kamu menemukan sebuah fakta, fakta yang sangat menarik.

Aku berada di dekat kamu, tapi aku bisa berpindah-pindah tempat dan tiap kali aku berpindah selalu mengikuti setiap langkah kakimu berjalan.

Sangat mudah bukan? Jika kamu bisa menebaknya itu artinya kamu hebat.

Dasar orang aneh, tapi teka-teki ini sangat menarik boleh aku pikirkan nanti saat di rumah. Gumam Agatha sembari menutup gulungan kertas itu dan memasukannya ke dalam tas.

Nesyah datang dengan wajah bahagia, seperti seseorang sedang mendapatkan sebuah kupon hadiah. "Pagi Agatha cantik." sapa Nesyah dengan senyuman.

"Pagi."

"Tumben datangnya pagian? Berangkat sama ka Abi?"

"Engga tau."

"Emang iya susah kalau ngomong sama lu mah, pasti jawabannya 'Ngga tau, Berisik, Hm' sampai hafal gua sama setiap jawaban lu."

Agatha hanya melirik Nesyah sang sahabat, ia bahkan tidak tau jika sang sahabat bisa hafal sama setiap jawabnnya sungguh kemampuan ingat Nesyah engga bisa di ragukan.

***

Hai semua apakabarnya? Hari ini aku update jujur aku belakangan ini sering banget kena writer's block entah kenapa selalu kena jadi susah mikir alur, ditambah kerja juga jadi maaf jarang update.

Jangan lupa vote, komen dan share semoga kalian suka iya. Oh iya kalian juga harus mikir juga soal teka-teki dati Mr X biar seru makasih.

Instagram : aiviemarcelinaa

Bekasi, 05 Oktober 2021

KeanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang