kedelapan

74 72 15
                                        

Jangan lupa vote dan komen.

Happy reading💜
_________,,,,_______,,,,___

Arsya memandang kolam renang belakang rumahnya sendu, dirumah besar ini hanya diisi oleh dia dan seorang kakak perempuannya.

Orangtuanya sibuk bekerja pagi dan malam, tidak berhenti membuat Arsya terbiasa tanpa kehadiran mereka, dan dia hanya memiliki kakaknya sebagai seorang yang lebih tua untuk mendengarkan keluh kesahnya.

Arsya duduk ditepian kolam renang sambil menyiram pelan lantai dengan air kolam, wajahnya datar menatap pantulan dirinya didalam air. Ia menepuk pelan air itu membuat gelombang kecil dan melenyapkan bayangan nya.

Arsya melakukannya berulang-ulang membuat air dikolam semakin bergerak tak karuan.

"Woi"

Arsya terperanjat dan menoleh kearah sumber suara. Ternyata kakaknya yang sedang cosplay menjadi sadako dengan rambut yang sudah terurai kedepan serta baju daster putih yang menyeret debu lantai.

Cowok itu memasang wajah datar, kakaknya itu tidak pernah cosplay menjadi manusia sungguhan yang ada dikepalanya hanya setan dari Jepang ini, sudah berulangkali dia melakukannya dan berulangkali juga Arsya menjadi spot jantung karenanya.

"Ha-ha-ha, kok lu gak kaget?" Tanyanya sembari duduk disebelah Arsya.

"Udah bosen gua liat sadako mulu, coba jadi setan lemper kek apa kek, ini sadako mulu..." Gerutu Arsya.

Karina kakak Arsya memasang wajah remeh, sudut bibir kirinya tertarik keatas sedangkan yang kanan hanya diam tak bergerak dengan mata yang menyipit.

"Heleh, ntar gua iyain lu nya malah pingsan yang kek hari itu. Baru juga gua ha in elu nya langsung jatuh, hadeuh" keluh Karina masih memandang remeh Arsya.

Arsya memonyongkan bibirnya tidak terima karena rahasia yang dia simpan terbongkar.

"Ya lu bayangin dah, hari itu gua lagi capek habis pulang dari ekstrakurikuler sekolah, terus lu tiba-tiba muncul dari balik pintu, penampilan yang sekarang mah lumayan gak nakut-nakutin amat. Lah yang hari itu.... Lu beneran kek sadako setan! Malah pake darah palsu lagi, wajar gua pingsan" omel Arsya.

Karina tertawa, mengingat Arsya yang pingsan karena ulahnya.

"Hahahahah! T-tapi sumpah itu lucu... Hahahah" Karina tertawa sangat kencang membuat Arsya semakin murung.

"Iya ketawa aja terus, makanya besok-besok tu cosplay jadi setan Indonesia aja jangan cosplay hantu jepang" saran Arsya dengan nada tidak bersahabat.

"Hahaha,, oke oke gua terima saran lu" ucap Karina memberikan jempol kepada Arsya.

.....

Malam hari pukul sembilan lewat empat puluh lima menit, Arsya terbangun dari tidurnya. Cowok itu keluar dari kamar dan turun kelantai bawah karna kehausan.

Ciit!

Suara derit pintu membuat Arsya terlonjak kaget, gelas yang baru akan diisi dengan air langsung terlempar dari tangannya. Pinggang belakang Arsya mentok dimeja pantry. Suasana lantai satu sangat gelap apalagi dibagian dapur ini, mereka sengaja mematikan lampu agar menghemat listrik.

"K-kak"

Panggil Arsya dengan suara bergetar.
Inikah yang dikatakan Karina tadi siang? Dia menerima saran Arsya menjadi cosplay hantu Indonesia. Karina berdiri diambang pintu kamar lantai bawah dengan baju daster merah polos yang sudah merembes kelantai, kemudian wig sepanjang bawah kaki pun sudah tergerai sempurna dan lagi sebuah polesan make up diwajahnya membuat dirinya tampak seram dimata Arsya.

"Hihihihi-" tawa Karina menggema.

Arsya semakin merapat kan tubuh bagian belakangnya dengan meja pantry.

"K-kak s-sumpah ini gak lucu" seru Arsya.

Arsya yang tadinya mengantuk langsung dibuat fresh dan jantungan.

"Hihihihi Arsya~"

Karina berjalan kearah Arsya, cowok itu benar-benar tidak bisa berlari ataupun berteriak semua sendinya seperti mati rasa.

Bug!

Arsya pingsan didapur. Karina yang berhasil membuat adiknya kembali pingsan tertawa girang dan berlari mendekati Arsya.

"Hahahaha pingsan lagi kan" tawanya dengan jenaka.

......

Di minggu pagi yang cerah ini harusnya menjadi hari liburan yang menyenangkan tapi apalah daya sebab ulah Karina kemarin dia harus merawat adiknya. Arsya demam tinggi membuatnya mau tak mau harus menjaga adik satu-satunya itu.

"Huh, lemah amat sih lu sya" oceh Karina meletakkan kain basah dikening Arsya sedangkan cowok itu hanya menatap sayu kakaknya.

"Elo yang tolol goblok!" Ujar Arsya menoyor Karina dengan tangan kanannya.

"Udah jelas gua takut sama yang begituan tapi tetep aja begitu" Arsya kembali menoyor Karina.

Kakaknya hanya diam dan tertawa kecil sebenarnya alasan dia menjadi cosplay hantu itu emang untuk kesenangannya saja dan titik utama kesenangannya itu disaat dia berhasil membuat Arsya mati ketakutan dengan wajah pucat dan bibir yang seperti mayat. Hahaha lucu sih melihat laki-laki yang harusnya LAKIK tapi malah lakik~.

"Hahaha tapi tau gak sih lo? Yang tadi malam sempet gua rekam loh sya, keknya mempermalukan elo sama temen-temen lo asik juga sih" ucap Karina mengetik sesuatu di handphone nya..

"Oi! Oi! Karina jan ngadi-ngadi lu! Cukuplah buat gua sengsara jadi jangan buat gua malu!" Arsya mencoba menarik lengan Karina yang berdiri disamping kanannya.

"Ooo tidak bisa~" ledek Karina menjauh dari Arsya.

"Ahahaha!!"

Karina tertawa terbahak-bahak sampai terhuyung kebelakang, dia menunjukkan layar handphone nya kepada Arsya dan bola mata pria itu membulat sempurna dan teriakan khasnya semakin membuat Karina tertawa jahannam.

"Kyahahahahah!!! Sumpah temen lo!! Ahahahahah!!!"

Wajah Arsya merah padam seperti nya suhu badannya semakin naik karena merasakan malu sampai ke ubun-ubun.

"KARINA!!!!!" teriak Arsya.

Wanita itu tidak peduli akan teriakan sang adik dan terus tertawa sampai tiduran di lantai. Karina mengirim vidio wajah Arsya yang ketakutan kepada Nanda dan Alfi, dan respon mereka tidak hanya tertawa melihat tingkah Arsya melainkan malah mengirim kembali aib-aib Arsya.

Alfi mengirim foto Arsya yang sedang memakai celana abu-abu nya sambil memonyongkan bibir dan Nanda mengirim vidio saat Arsya sedang didalam toilet dan laki-laki itu sedang bernyanyi ala-ala artis papan atas dengan gayung sebagai mic nya.

"Aaaaa!! Hapuskan lah aku dari dunia ini" teriaknya frustasi dan merasakan kepalanya semakin berdenyut.

Karina menghentikan tawanya dan kembali duduk ditepian tempat tidur Arsya disebelah kanan.

"Are u kidding me?" Tanya Arsya datar.

Lagi-lagi tawa Karina meledak tak terelakan.
Recehnya hidupmu Karina membuatku harus salto dan kayang membayang kan tawamu yang renyah. :V

Tbc....


Improvements Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang