keempat puluh sembilan

17 9 6
                                    

Jangan lupa vote dan komen.

Happy reading💜
_________,,,,_______,,,,___

-mengungkap fakta sebelum tragedi-

Flashback ~

Deila menghampiri Nanda yang baru saja keluar dari rumah sakit. Gadis itu mengetahui keberadaan Nanda dari salah seorang pegawai rumah sakit yang kebetulan adalah kakak sepupunya.

"Lu?" Nanda mengurungkan niat yang baru saja hendak memasang helm.

"Gue mau ngomong tentang fakta yang harus lu tau" ucap Deila tanpa basa basi.

Nanda menelengkan kepala dan menaikkan alis sebelah.

"Apa dah, sok iye lu" Nanda mengabaikan ucapan Deila dan memasang helm.

"Ini tentang hubungan gue sama Fahri!"

"Huh?"

Lagi Nanda melepaskan helm dan menatap Deila bingung. Apa maksud gadis ini? Apa tujuannya?

"Maksud lu?"

"Ikut gue, kita ngobrol dikopi kafe" Deila berjalan duluan menuju motornya.

"Dih, gue biasanya minum kopi di warkop bukan kafe!" Seru Nanda yang tak digubris Deila.

"Asu emang!"

Nanda pun kembali memasang helm dan mengikuti motor Deila yang keluar dari halaman rumah sakit.

.....

"Buruan deh, gue mau balik" ujar Nanda.

Mereka sudah tiba disebuah kafe yang cukup ramai, keduanya duduk berhadapan. Sambil menunggu pesanan Deila tampak mengotak-atik handphonenya membuat Nanda mendengus malas.

"Nih"

Nanda menatap Deila dan handphone bergantian. Disana terdapat foto selfie Deila dan Fahri yang tampak mesra. Keduanya tersenyum gembira.

"Maksudnya apa?"

Deila mengambil handphonenya lalu merotasikan mata.

"Udah jelaskan? Gue sama Fahri pacaran!"

"HAH!"

lagi-lagi Deila hanya bisa merotasikan mata dan mendengus sebal. Dan satu lagi kenapa gadis tomboy itu harus berteriak, telinganya sedikit ngilu karna teriakannya.

"Gak usah lebay!"

"Sejak kapan lu pacaran sama dia? Apa ini semua settingan? Apa lu yang rencanain ini semua?" Nanda langsung membabat Deila dengan pertanyaan.

"Iya, gue yang rencanain! Gue capek dijadiin budak seks Fahri! Gue minta putus! Tapi dia ngancem gue bakal nyebarin semua aib gue. Akhirnya gue lapor polisi tapi bokapnya malah ngajak banding dan buat laporan atas tuduhan palsu dan pencemaran nama baik. Karna gue gak punya bukti yang kuat akhirnya gue di skors selama 1 bulan! Akhirnya karna gak tahan sama tekanan yang ada, jadi gue ceritain sama temen gue di SMA 2, dan semua cerita gue nyebar kemana-mana. Ini aib gue, tapi gue terpaksa ngomong kalau gue jadi korban pelecehan.."

Improvements Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang