kelima puluh satu

18 10 5
                                    

Jangan lupa vote dan komen.

Happy reading💜
_________,,,,_______,,,,___

-karna rasa suka bukan tentang pacaran-

Abbiyya Sadha atau lebih dikenal dengan sebutan ustad muda dikalangan teman-temannya. Seorang siswa kelas 11 jurusan TITL, yang memiliki predikat bagus di SMK ini. Dan juga memiliki segudang bakat. Tahun lalu dia memenangkan kejuaraan musabaqoh Tilawatil Qur'an atau perlombaan suara merdu membaca ayat Alquran. Hal itu lantas disanjung oleh pak Juned selaku kepala sekolah bahkan pak Juned memberi sedikit bingkisan untuknya.

Kembali lagi pada sosok Abbiyya dalam cerita Nanda dan bunga kemarin. Cowok yang berpenampilan rapi serta memiliki bulu halus pada wajahnya ini memang jarang terlihat diseantero SMK dikarenakan saat kelas 11 mereka sudah harus magang. Dan jarang sekali bisa berjumpa senior tingkat atas kedua ini.

Kebetulan sekali Nanda dan bunga bertemu dengan Abbiyya di kantin. Dan Nanda juga pernah bertemu dengan Abbiyya di musholla beberapa bulan lalu. Dia dan Arsya yang suka menjahili satu sama lain itu tidak pernah lihat sikon. Lalu nasib apes malah menimpa Nanda, yang kebetulan Tengah mengganggu ke khusyukan Arsya dalam sholatnya.

Abbiya pun sempat mengomeli Nanda dengan kata-kata pedas andalannya. Oh iya, selain disebut sebagai ustad, Abbiyya juga memiliki gelar lain yaitu sarkasme. Mulutnya yang anti bohong  serta ucapan pedas yang pertama keluar dari mulutnya adalah kejujuran tanpa dibuat-buat. Liat saja Nanda sampe trauma jika melihat Abbiyya saat di musholla.

Kemudian Abbiyya juga termasuk ke dalam jajaran cowok-cowok berbadan macho. Selain Gigi a.k.a mantan Nanda yang memiliki tubuh tinggi serta badan besar, Abbiyya juga memiliki porposi tubuh yang bidang serta memiliki tinggi yang melampaui Arsya dan Alfi. Yah dalam hal ini dia termasuk tipe semua cewek. Tapi sayang mulutnya pedas seperti omongan tetangga.

Seperti pengumuman dari Adam kemarin bahwasannya hari ini akan diadakan classmeeting. Pesertanya adalah semua siswa dan siswi SMK, semua murid sudah berkumpul di lapangan upacara, beberapa acara telah dimulai salah satunya balap karung. Dan tampak Nanda sudah berada diarea balapan, seluruh murid Dpib siap menyoraki Nanda dengan semangat.

"C'MON NANDA!!!!!!!! YOU DID IT!!!!!!!!! YIHAAAAAAA!!!!!!!" Yap suara Arman memang yang paling berisik.

Abbiya berdiri tak jauh dari lapangan. Tepat di depan bengkel otomotif, dia ikut menyaksikan acara balap karung ini. Ekspresinya datar seolah tidak tertarik dengan acara ini.

"Coba lo tebak stad, siapa yang bakal menang?" Ucap salah seorang teman Abbiyya sebut saja Zidan tengah menatap serius para siswi yang sedang bersiap.

Abbiyya menoleh ke kiri dan menatap cowok dengan rambut jabrik ini sambil menaikkan alisnya sebelah.

"Mana gue tau, lo pikir gue dukun apa...~" ujar Abbiyya dengan nada sewot.

"Yaelah nanya doang gue..... Lagian kan lo bisa asal nunjuk aja. Kan gue gak ngajak lo taruhan kok. Lagian gue mah udah Ama anak-anak lain jadi gue cuma mau dengar jawaban lo aja hehehehhe" kekeh Zidan yang sudah berbicara panjang lebar.

"Judi lo! Haram itu!" Sarkasnya menjawab ucapan Zidan. Cowok berambut jabrik itu pun seketika terdiam dan melipat bibirnya ke dalam.

"Udah gue kasih tau jangan taruhan-taruhan tapi masih lo lakuin!" Zidan menutup matanya kala Omelan Abbiyya kembali terdengar. Saat ini jam masih menunjukkan pukul 09.15 wib, terlalu pagi untuk mendengar Omelan Abbiyya.

Improvements Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang