keempat puluh empat

29 9 5
                                    

Jangan lupa vote dan komen.

Happy reading💜
_________,,,,_______,,,,___

Nanda berjalan dengan pandangan lurus ke depan memandang tajam Alfian yang balik memandanginya dengan satu alis terangkat. Walau sedikit kaget akan kehadiran gadis itu tapi Alfian tetap berusaha tenang.

"Disini lu ternyata!" Sentak Nanda yang berdiri tepat dihadapan Alfian.

"Kenapa?" Tanya Alfian tanpa basa-basi.

"Huh!" Dengus Nanda kemudian meraih satu kursi ke dekat meja Alfian dan duduk disana tanpa dosa.

Sarah menatap Nanda dari atas hingga kebawah, pandangannya tidak lepas barang sedetik.

"He!"

Sarah tersentak.

"Lu napsu liat gue? Gitu amat liatin gue" sinis Nanda frontal karna di lihatin begitu oleh gadis yang lebih tua darinya itu.

"Lu kenal gue?" Sarah menunjuk dirinya dengan wajah cengo.

Nanda mengkerut kan alis dan mengerucutkan bibirnya, "hmmm? Lu siapa sampe gue harus kenal sama lu?"

"Pffffffttttt!" Alfian menahan tawanya saat mendengar pernyataan Nanda yang sedikit menohok.

Sarah yang mendengar itu hanya menahan umpatannya, tidak percaya bahwa Nanda tidak mengenal dirinya padahal tahun lalu Nanda menghajar dirinya habis-habisan masa iya tidak mengingat dirinya.

"Gue Sarah" mencoba membuang segala ego yang ada dikepala dan benaknya, Sarah pun mengulurkan tangan kepada Nanda. Dia berpikir jika Nanda hanya lupa wajahnya tidak mungkin gadis itu lupa nama Sarah yang jelas-jelas atlit provinsi yang cukup terkenal.

"Oh... Gue Nanda." Jawab Nanda menerima uluran tangan dari Sarah.

Trang!!

Sarah menggeram, hancur sudah segala imej yang dia buat didepan Alfian. Bagaimana bisa Nanda tidak mengingatnya sama sekali??!!!!

"Bahahahhahaha!" Lepas sudah tawa Alfian.

Pemuda itu tampak menutup wajahnya dengan tangan menyembunyikan tawa yang lepas kendali.

"Kenapa lu?" Tanya Nanda dengan wajah polosnya.

Bibir Sarah berkedut kencang, ingin sekali rasanya dia menerjang Nanda lalu memiting kepala gadis ini sampai dia kehabisan napas.

"Lu juga, ngapa liatin gue begitu?" Nanda heran dengan kedua orang ini.

"Lu.... Serius gak inget gue?????" Sarah memastikan lagi.

Nanda diam dan mengamati wajah Sarah sambil menelengkan kepalanya kekanan.

"Emmm...  Emmmm" Nanda menggeleng-geleng pelan.

"Huh!" Hela napas Sarah terdengar putus asa sedangkan Alfian sudah hampir kehabisan napas karna asik tertawa.

"Kalian kenapa Sih?" Lagi Nanda masih menahan emosi nya dan bertanya secara baik-baik.

Hingga akhirnya dia menghela napas dan merubah raut wajahnya.

"Gue kesini bukan mau ngobrol aneh-aneh ya, jadi Alfian!" Nanda melirik Alfian yang langsung berhenti tertawa.

"Gue mau ngasih peringatan sama lu!" Ucap Nanda dengan intonasi yang cukup dingin.

........

Di gudang alat berat tempat Fahri di sekap.

Ada Arsya yang sedang duduk tepat didepan Fahri yang lemas.

Improvements Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang