Improvements

ketiga puluh empat

Jangan lupa vote dan komen.

Happy reading💜
_________,,,,_______,,,,___

"H-3"

2 hari setelah itu, suasana tentram yang tengah dinikmati oleh anak-anak SMA 1 belum luntur sebelum surel acak yang dikirim Alfi secara anonim kepada salah satu anggota penyiar radio disekolah itu membukanya, hal itu membuat mereka ketar-ketir seperti mendapat jackpot.

Inilah salah satu alasan  kenapa Arsya memilih SMA 1 sebagai pencetus foto bugil Fahri kepada mereka, karna SMA 1 memiliki potensi menyebarkan berita dari mulut ke mulut, ditambah lagi SMA 1 memiliki lokasi strategis yakni bertepatan ditengah-tengah perkotaan membuatnya mudah untuk membagi informasi yang nyentrik ini. Para anggota penyiar radio mulai berbondong-bondong menulis naskah demi naskah untuk dijadikan topik obrolan mereka nanti saat siaran langsung.

"Mampus deh SMA 2 hahaha, bakal kita permaluin habis-habisan" ucap salah seorang siswa laki-laki tambun.

"Hahaha iya tu Ris, mereka pikir kita gak bisa bales dendam apa ya kan" balas seorang siswa berambut cepak.

Mereka berdua adalah dua orang yang menerima surel itu sejam setelah Alfi mengirim surel, mereka tidak menyebarkan berita itu secara dadakan. Sehari setelah menerima surel barulah mereka menyebarkan sebuah berita tentang pelecehan yang dilakukan salah satu siswa SMA 2 kepada siswi disana, mereka mengurungkan niat untuk menyebarkan poster bugil Fahri yang jelas biarlah semua orang mengetahui tentang kelakuan bejat anak kepsek SMA 2 itu dulu.

"Ini posternya kapan mau di viralkan? Dari segi gambar keknya dia lagi dikasih pelajaran sama orang lain, babak belur gini" ujar cowok berambut cepak itu.

"Hmmm.... Kalau poster ini kesebar dho, yang ada kita yang bakal di tar-tar sama geng nya Fahri. Lu kenal sama tangan kanan Fahri? Kalau gak salah namanya.. Al.. Al.. gitu lah lupa gue" balas cowok tambun.

"Alfian" ujar cowok cepak yang bernama Ridho itu.

"Nah iya dia, katanya dia tu loyal banget sama Fahri, sampe rela ngasih nyawa kalau tu anak kenapa-kenapa" cowok tambun itu mengusap hidungnya pelan, walau mendapat jackpot untuk menyerang balik SMA 2 yang telah mempermalukan mereka saat kasus bullying SMA 1 dulu, tapi tetap saja mereka tidak boleh gegabah untuk bertindak tanpa memikirkan matang-matang persiapannya.

"Jangan takut Ris, kita punya geng juga" ucap Ridho meyakinkan temannya.

"Geng? Kumpulan cowok Cupu yang selalu bawa buku paket itu?? Atau geng yang selalu memamerkan harta kekayaan orangtuanya?? Yang mana satu dho? Sekolah ini cuma menang prestasi tapi kalau untuk fisik... Isinya orang lemah semua" selah cowok tambun yang bernama Haris itu.

Ridho terpaku, ada benarnya juga omongan Haris selain prestasi apa lagi yang dimiliki sekolah ini? Bahkan satu orang berandal tak pernah didapatkan. Sekolah mereka terlalu damai.

"Iya juga ris, sekolah kita terlalu tentram"

Mereka duduk ditempat penyiaran radio mereka. Mengingat dan menimbang sesuatu yang akan menghancurkan sekolah membuat hati kecil mereka urung dan memilih bungkam dulu untuk sesaat.

Ting!

Haris dan Ridho terperanjat saat sebuah notif surel kembali masuk. Mereka segera memeriksa surel tersebut.

Disana berisi Vidio Fahri yang sudah berpakaian lengkap tengah bersujud sambil meminta maaf. Hal itu membuat Haris dan Ridho saling pandang kemudian senyum simpul merekah.

"Kalau udah gini mau gimana lagi, panggil yang lain buat siaran langsung. Ini bakal trending" ucap Haris semangat.

Mereka terlalu semangat hingga lupa akan kehancuran yang akan menghampiri mereka.