keempat puluh tiga

32 12 11
                                    

Jangan lupa vote dan komen.

Happy reading💜
_________,,,,_______,,,,___

"Fair & fear "

Setelah seminggu terbaring koma akhirnya Nanda sudah sadar dan kini tengah ditemani oleh dua sejolinya yaitu Alfi dengan Arsya.

"Alright gais! Welcome back to my yutub canel... Kali ini gue bersama Arsya, kita lagi jengukin princes dari gang elit Johan yang berada diujung kota ya ges ya"

Grap!

Zuingggg!!

Trang!

GoPro digenggaman Alfi langsung melayang jauh dari jangkauan membuatnya langsung melongo tanpa berkata-kata.

"Huh...?"

Arsya yang duduk Santai di sofa langsung mengambil posisi tegak dan menatap Alfi yang sudah terdiam menatap malang gopronya.

"Huaaaaaa!!!! GoPro gueeeeeeeee!!!!!!!" Jerit Alfi kemudian menghampiri benda petak dengan satu gagang besi sebagai penopangnya.

"Tega bener lu nenek lampir!! Setelah bangun dari koma gue pikir lu bakal memiliki Budi pekerti luhur, taunya malah tetep jadi nenek lampir!!humpp!!!!" Omel Alfi mengusap gopronya yang sedikit lecet.

"Lu gak tau apa, gue beli ini sampe rela gak jajan!!! Tapi... Tapi lu dengan teganya mencampakkan benda ini--"

"Bacot lu" selah Nanda dengan suara parau.

"Berapa sih harganya? Gue beliin yang bagus deh!" Lanjut Nanda lagi.

Alfi menatap Nanda nyalang kemudian menghampirinya.

"Ini bukan permasalahan harga ya Nanda Triana!"

"Mulai lagi deh dramanya" dengus Arsya kembali menyender di sofa dengan nyaman memilih menonton tingkah absurd Alfi.

"Jadi apa?" Tanya Nanda lesu.

"Ini persoalan kerja keras gue nan! Lu mah kagak tau gimana memperjuangkan ni benda."

Nanda merotasikan matanya.

"Gue sampe gak jajan, gue rela gak nongkrong dikantin bunda Fikri hanya demi GoPro ini, dan gue-"

"Fi" potong Arsya.

Alfi berbalik memandang Arsya.

"Sssstt!"

Jari telunjuk cowok itu menyuruh Alfi untuk diam dan memberi kode agar cowok itu berbalik dan melihat ke arah pintu masuk.

"Eh! Om..." Alfi segera menyingkir dari dekat pintu membiarkan papa Nanda masuk.

"Maaf ya ngerepotin, kalian harus jagain Nanda seharian hehe" kekeh Rahardian dengan renyah.

"Ah selow aja om" balas Alfi mengibas tangannya.

Rahardian hanya tersenyum dan meletakkan beberapa makanan diatas nakas Nanda.

"Banyak amat pak belanjaannya." Ucap Nanda memperhatikan Rahardian yang masih sibuk meletakkan bawaannya.

"Biasalah, mamamu kalau udah ngasih bawaan gak nanggung-nanggung." Jawab Rahardian.

"Eh, kalian udah makan belum?" Rahardian menatap Alfi dan Arsya bergantian.

"Belum sih om"

"Kok gak ngomong... Untung mama Nanda bawain rantang. Nih makan." Rahardian menyodorkan satu buah rantang besar kepada kedua pemuda itu.

Alfi tersenyum sumringah dan meraih rantang tersebut dan meletakkannya diatas meja kecil sofa.

"Makasih ya om" ucap Alfi dan Arsya barengan.

Improvements Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang