keenam belas

60 50 9
                                    

Jangan lupa vote dan komen.

Happy reading💜
_________,,,,_______,,,,___

Jam istirahat berbunyi membuat para murid 10 Dpib melesat keluar dari kelas menuju kantin sedangkan Arsya dan Nanda selalu standby didalam menjadi penjaga kelas.

"Bawa bekal nan?" Tanya Arsya mengeluarkan bekal nya dari laci meja.

"Yoi" balas Nanda ikut serta mengeluarkan kotak makannya.

"Btw Alfi nyusul kesini gak ya?" Gumam Arsya pelan mengeluarkan handphone nya dari kantong celana.

"Apa?" Tanya Nanda menoleh Arsya yang disebelahnya.

"Ehh? Nggak.. nggak ada, hehe" jawab Arsya tersenyum canggung.

Nanda masih menatap Arsya heran kemudian mengedikkan bahu, gadis itu membuka bekalnya.

"Apa menu punya Lo hari ini?" Tanya Arsya.

Nanda mengerucutkan bibirnya, "karna hari ini hari Senin jadi gua bawa ayam!!! Yeay, setelah empat hari berjuang memasak telor dadar akhirnya gue kembali menikmati induknya lagi... Hahahah" tawa Nanda mengangkat sepotong paha ayam yang lumayan besar.

"Wow impresive!" Ujar Arsya menatap cengo paha ayam yang besar itu.

"Btw mau?"

Arsya mengangguk tanpa ragu.

"Tidak boleh wahai sahabat durjanah! " Balas Nanda songong sambil mengipasi Arsya dengan ayamnya.

"Tapi gue bawa yang spesial buat lu" lanjutnya lagi.

Arsya mengangkat alisnya sambil mencoba melihat apa yang akan diberi sahabatnya itu.

"Taraaaaaaa! Tempe krispi buatan saya!!"

Mata Arsya yang awalnya berbinar kian meredup dan menatap Nanda tanpa ekspresi.

"Kenapa?"

Arsya diam.

"Kenapa?? Ada yang salah? Lu gak suka? Ini kan speeeeeeesHiaaaallllll" ucap Nanda memeletkan lidahnya.

Terakhir kali gua nyobain makanan yang dibuat ni anak perut gue gak aman sihhhh.... Cumaaaa kalau gua tolakkk yang ada gua mah dijadiin samsak sama diaaaaa! Astagaa cobaan apalagi ini???? Batin Arsya menggebu.

Matanya bolak-balik menatap antara makanan yang dibuat Nanda dan juga si empunya.

"Cobaiiiiiiin!!" Desak Nanda menyodorkan tempe yang berada didalam kantong plastik itu.

"Ehehe.." Arsya tertawa garing.

Apakah hidupnya akan berakhir mengenaskan disini?? Dikelasnya.

Nanda mengambil satu buah tempe dan menyodorkan kemulut laki-laki itu. Arsya spontan menggigit bibirnya, merasakan sebuah ancaman yang tertera di wajah Nanda yang tersenyum bak psikopat.

"Aaaaaaaaa~ buka mulutmu arsyaaa" ucap Nanda mencoba mendorong masuk tempe itu.

Arsya melebarkan matanya menatap tempe yang tampak mengeluarkan asap warna hijau, kepalanya perlahan mundur mengikuti insting yang mencoba bertahan hidup.

"Eeeeh mau dong! Aaam"

Nyam!

Nanda terdiam sesaat tempe yang berada ditangannya hilang begitu saja setelah di makan oleh Rahmat.
Arsya meneguk ludahnya ketika mendapati ekspresi Rahmat yang seperti orang kebelet boker sedangkan gadis yang disebelahnya sudah menahan emosi karna tempe nya di curi oleh Rahmat.

Improvements Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang