Jangan lupa vote dan komen.
Happy reading💜
_________,,,,_______,,,,___"Berulah lagi"
Nanda kembali memasuki ruang BK, kali ini bersama anggota passus. Ia mengompres pipinya dengan es batu yang dibalut kain. Wajahnya muram, bang Mandala juga ikut masuk ke dalam ruang BK. Ia mengirim surat kepada kepsek untuk menindak lanjuti kekerasan terhadap siswi disekolah yang dilakukan oleh bapak Rudi.
"Udahlah Mandala, jangan diperpanjang" tegur pak Safrizal yang merupakan perwakilan bimbingan konseling untuk jurusan Dpib.
"Loh kok kek gitu bapak?!" Ujar bang Mandala sedikit naik pitam.
Pak Safrizal tersentak kaget mendengar suara bang Mandala yang meninggi.
"B-bukan gitu-"
"Kalau bapak mau berhadapan sama bapak dia gak masalah sama aku pak! Cuma kalau bapak nyuruh damai tanpa syarat apapun. Maap pak aku gak bisa, lebih ngeri aku liat muka bapak anak ini daripada masukin pak Rudi kedalam penjara!" Terang bang Mandala menatap pak Safrizal yang mengusap pelipisnya pelan.
Bang Mandala beralih menatap Nanda, "Masih bengkak pipimu dek?" Tanya bang Mandala yang memperhatikan Nanda.
Nanda mengangguk pelan. Bang Mandala mengusap kasar wajahnya.
"Kok bisa kalian berantam?" Lagi tanya bang Mandala menatap murid-muridnya.
Mereka menunduk terutama Salsa dan Rani yang diam tanpa mau menjelaskan.
"Inilah kalian, ditinggal salah! Gak ditinggal juga salah!" Seru bang Mandala.
"Maap bang" ucap Nanda menunduk.
Bang Mandala hanya menggaruk rambutnya, pak Rudi sudah dibawa ke kantor kepsek. Bang Mandala tinggal menunggu panggilan kepsek karena dia sudah memberikan surat laporan kekerasan.
Tiba-tiba suara ricuh langkah kaki berdatangan dari arah koperasi, terdengar suara Bu Airin yang terlihat sangat khawatir.
"Kok bisa sih sya!" Ucap Bu Airin melajukan langkanya.
Hingga mereka sampai didepan ruang BK.
"Allahuakbar Nanda!" Bu Airin menjerit dan memeluk siswinya itu.
"Ya Allah nak, kok bisa gini" Bu Airin memegang pipi Nanda yang membiru akibat tamparan keras pak Hadi.
Nanda meringis karena sentuhan Bu Airin pada wajahnya, spontan dia menjauhkan wajahnya.
"Aduh! Duh! Maaff" ucap Bu Airin.
"Kok bisa sih jadi gini Mandala!" Kata Bu Airin yang gusar.
Tika dan Iis mencoba menenangkan Bu Airin dengan mengelus punggungnya.
"Sabar bunda" ucap Tika mengelus punggung Bu Airin.
.......
Satu jam berlalu tapi bang Mandala belum juga dipanggil kepsek, membuatnya menggeram dan berjalan menuju ruang kepsek yang berada di depan lapangan upacara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Improvements
Teen Fiction>>>SEBELUM MEMBACA FOLLOW AKUN @Smk_arsitek TERLEBIH DAHULU<<< Jangan lupa vomment dan masukin kedalam perpustakaan pribadi kalian!!! Awal mula perjalanan Nanda masuk sekolah menengah adalah mendapatkan sekolah yang nyaman dan memiliki akreditasi y...