Jangan lupa vote dan komen.
Happy reading💜
_________,,,,_______,,,,___Nanda berjalan kekursinya dan duduk disana sambil menatap teman-temannya dengan sinis
"Udah jelas dia salah, harusnya dikasih ganjaran yang pas"
"Eh lo!!"
Teriakan Tika menggema dikelas tapi Nanda hanya menatapnya dengan datar.
"Lo mikir tolol! Dia tu cowok." Sergah Tika.
Nanda mendengus geli kemudian memandang kecut pada Tika.
"Jadi lo maunya cewek sama cewek gitu? Kalau gua saranin nih, mending biarin Arsya beresin semuanya tadi, kalau lu nyuruh gua yg balas... Gua yakin tuh anak gak bisa nulis selamanya" ucap Nanda datar."Sehebat apa sih lo?! Mentang-mentang anak silat lo sok jagoan!!"
Tika tergesa mendekati Nanda. Nanda yang mengetahui maksud dan tujuan Tika segera berdiri dengan tangan kanan terbalut kain untuk menyanggah tangannya agar cepat sembuh, Tika menjulurkan tangannya kedepan mencoba menarik jilbab Nanda tapi tidak berhasil.
Para cowok kebingungan, Tika terus mencoba dan akhirnya berhasil menarik jilbab Nanda tapi tidak sampai lepas karna masih ada jarum dikepalanya. Nanda menunduk dan menarik jilbab nya kebelakang dan bentuknya sudah tidak karuan.
Nanda mengangkat wajahnya pelan dan menatap Tika dengan kebengisan, Tika tidak gentar dan kembali menancapkan tangannya dikepala Nanda.
"Argh!" Teriak Nanda saat kuku Tika menembus kulit lehernya.
Tangan tika tidak lagi diluar jilbab melainkan di dalam jilbab Nanda.
Semua nya berlari mencoba melerai Tika. Nanda mendapat jackpot kemudian dia menendang bagian ulu hati Tika huh tidak sia-sia dia ikut silat selama ini."Ahk!" Ringis Tika terjatuh memegang perutnya.
"Nanda!" Tegur Adam.
Adam sudah frustasi menghadapi emosi temannya tanpa berlama-lama dia berlari menuju workshopnya memanggil buk airin.
Tika yang mengeluh kesakitan ditertawai Nanda yang dipegangi oleh Adrian.
"Mati aja lo bangsat!! Gak usah jadi pahlawan kesiangan lo!" Maki Nanda mengayunkan kakinya mencoba menendang Tika tapi dia hanya mengenai kaki Tika dan itupun pelan.
"Gas Nan!" Seru Arsya dari meja depan.
Lelaki itu tidak menghalangi sahabatnya dia memilih menjadi suporter.
"Pasang taruhan lah yok"
Fadli yang berada dikursi belakang mengajak Alfizan, Yudi, Imam, zidan, dan mirza untuk taruhan.
"Gua Nanda" ucap Fadli.
"Gua flora"
"Gua Tika"
"Gua buk Airin" ucap Mirza tanpa dosa tapi uang nya tetap diterima.
Selagi mereka menghitung uang, Tika dan Nanda saling mencaci maki, kali ini Tika sudah berdiri dan mencoba mencakar Nanda.
"Hei!! Hei!!"
Buk Airin memasuki kelas diikuti Adam, wanita itu memegang kepalanya dan menggeleng-geleng..
"Semuanya duduk!"
Mereka semua dengan patuh kembali ketempat duduk masing-masing yang berdiri tinggal Tika dan Nanda bahkan Flora yang jadi pokok masalah hanya duduk diam meredakan tangisnya.
"Nanda! Tika! Ibuk bilang duduk ya duduk." Sentak buk Airin tegas.
Selama ini buk Airin dalah wali kelas terbaik sepanjang masa dan tidak pernah marah sekalipun.
Nanda menatap sebentar buk Airin kemudian duduk dikursinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Improvements
Jugendliteratur>>>SEBELUM MEMBACA FOLLOW AKUN @Smk_arsitek TERLEBIH DAHULU<<< Jangan lupa vomment dan masukin kedalam perpustakaan pribadi kalian!!! Awal mula perjalanan Nanda masuk sekolah menengah adalah mendapatkan sekolah yang nyaman dan memiliki akreditasi y...