keempat puluh enam

28 8 6
                                    

Jangan lupa vote dan komen.

Happy reading💜
_________,,,,_______,,,,___

Dua hari berlalu, Arsya masih asik rebahan diatas tempat tidur. Dan sekarang pukul 19.53 wib.

WhatsAppnya sengaja dia bisukan, Karena dia sedang bermain game. Saking fokusnya main game dia terlupa sesuatu, sesuatu yang besar dan sedikit berbahaya.

Ditempat lain, Alfi sudah keringat dingin melihat gudang  terbuka lebar serta tali yang mengikat Fahri pun sudah tercecer dilantai.

"Huh? Aduh mampus! Gimana ini? Gilak!" Ucap Alfi memegang rambutnya.

Entah firasat apa yang membuatnya hingga sampai disini, yang jelas dia habis pergi keluar sebentar untuk cari angin karena sumpek di rumah dan berniat mampir sebentar ke gudang ini.

"Hhhh.... Hhh... Huhh... S-siapa yang lakuin ini?" Deru napasnya memburu, tangannya bergetar meraih handphone dan mendial nomor Arsya terus menerus.

"C'mon Arsya!!!!! Lu lagi ngapain sampe gak bisa ditelpon!!?" Geram Alfi menggenggam erat handphonenya.

Alfi terus berusaha, dari WhatsApp ke panggilan biasa tapi tetap saja hasilnya nihil. Membuat cowok jangkung itu menggeram kesal.

Disisi lain, Arsya masih fokus dengan game onlinenya dan mengerutkan kening karena tiba-tiba perasaannya sedikit gusar.

"Kenapa gue deg-degan?" Tanyanya pelan sembari memegang dada kirinya.

VICTORY!!!

"YES!!!!!" serunya kencang.

"Hahaha ternyata hati gue deg-degan karna gue mau menang.... Hihihi" kikiknya dengan bangga. Lalu dia keluar dari game tersebut dan melihat WhatsAppnya yang sudah penuh dengan deretan panggilan tak terjawab dari Alfi.

"Kenapa ni anak spam nelpon? Gabut bener..." Gumam Arsya mendial nomor Alfi dan menelponnya balik.

"Halloooo...." Sapa Arsya dengan syahdu.

"Hallo sya!!"

Arsya menjauhkan handphonenya dari telinga dan melirik Alfi dari handphone yang berada digenggamannya.

"Santaiii dong beb.... Kenapa???"

"Mata lu santai sya! Lu harus kesini!! Cepetan ke gudang sya! Fahri HILANG!!!!!!"

Arsya terdiam beberapa saat.

"Ahhhh boong lu, gak mungkin lah. Kan udah kita ikat-"

"Gue gak boong onta arab!! Lu kesini! Liat sendiri! Ikatannya udah kepotong dilantai!!"
Jerit Alfi dengan nyaring.

"Yang bener lu fi, jangan main-main. Gue habis losestreak hampir 10 kali baru tadi menang, jangan bikin gue puyeng"

"Sumpah demi Allah sya! Ha! Lu mau gue ngomong pakek bahasa apa? Pakek bahasa opet? Pasipa sipapasi paga! Buruan kesini!!!!"

Tut!

Arsya terdiam, menatap handphone nya lamat hingga keningnya kembali berkerut. Matanya mencereng dan kepalanya juga miring sampai dia sedikit terhuyung ke sebelah kanan.

Bruk!!!

"AHKK!!!"

Arsya terjatuh dari tempat tidur dan segera bangkit dan kembali menatap layar handphonenya.

Improvements Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang