kedua puluh delapan

32 28 7
                                    

Jangan lupa vote dan komen.

Happy reading💜
_________,,,,_______,,,,___

"Rencana yang berantakan"

Mereka memarkirkan motor mereka didalam bengkel Regas yang kebetulan berada didekat SMA 2, saat ini mereka mengendap-endap memasuki halaman sekolah SMA 2 dari belakang, terlihat sekolah dalam keadaan senyap karna kelas sudah dimulai.

Arsya berjalan didepan, memperhatikan seluk beluk sekolah ini. Matanya terus mengintai, dan perlahan menaiki tangga menuju kelas IPS 5 lantai 3.

"Lu tau kelas dia?" Tanya Fajar yang menaikan kacamata nya.

Arsya melirik dan mengangguk.

"Dia senior Deila, sekarang sih katanya tahun ketiga dia gagal naik kelas" ujar Remi yang menjelaskan.

"Ha! Jiirrr, tinggal kelas.. pffttt" Regas menahan tawanya setelah mendapat lirikan maut dari Arsya.

"Sori-sori"

Mereka terus berjalan hingga mereka tiba dikelas ujung yang dihuni oleh anak-anak berandalan.

"Lu yakin mau jebak dia? Ini mah kita masuk ke kandang singa namanya" celetuk Gery yang sedari tadi diam menyimak.

Rekan-rekannya pun juga tampak mulai ragu dan enggan melangkah maju. Arsya memandang mereka datar.

"Ditambah lagi ini kelas IPS 5 loh bos" gidik Gery.

"Kalau lu takut mending lu turun dan gak usah ikut" ucap Arsya datar.

Gery melipat bibirnya dan menatap rekannya satu persatu. Mereka saling menatap, tatapan khawatir kalau mereka akan kalah telak. Dan juga mereka hanya berdelapan, dari segi jumlah mereka juga kalah.

"Mending kita serang dari luar sya" tutur Alfi.

Yang lain langsung mengangguk setuju dan berbinar.

"Bener banget boss" seru Aldo menyetujui.

"Iya bener, jadi kita gampang buat kabur.." lanjut Joko.

Arsya diam dan berpikir, ada benarnya juga ucapan mereka, jika mereka menyerang secara terang-terangan begini yang ada mereka bakal kena skors dari sekolah.

"Oke.." putus Arsya dan kembali menuruni tangga.

......

Kelas akan dimulai, mata Nanda menyapu seluruh ruangan, tidak ada tanda-tanda kehadiran sahabatnya itu. Gadis itu mulai resah, apa Arsya ngambek dengannya karena diintrogasi?

Guru pengajar belum tiba, Nanda menyempatkan untuk mencari Arsya di sekeliling sekolah.

"Dam, gue permisi ya" ujar Nanda langsung pergi.

"Kemana woi?! Bu Erika bentar lagi masuk!" Adam berseru kencang namun dihiraukan oleh Nanda.

Nanda berlari menuju kantin Bu Linda yang berada didekat lapangan basket, ia menerobos masuk dan menghampiri Bu Linda yang tengah asik menggoreng tahu.

"BU LIAT ARSYA GAK?!!" jerit Nanda disebelah wanita paruh baya itu.

"Astaghfirullah nandaaaaaa..." Kaget Bu Linda yang hampir saja menggampar Nanda dengan sendok kayu yang masih tersampir di kuali yang berisi minyak panas.

Improvements Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang