Tiga bulan, waktu yang sangat singkat bagi Deira dan Arman untuk menyiapkan segala keperluan mereka untuk menikah. Namun berkat kerjasama antara Mamanya dan Mama Arman, Deira dan Arman hanya perlu menyiapkan gaun pengantin dan cincin.
Seperti hari ini, Arman terus saja menggenggam tangan Deira saat mereka sedang mencoba cincin yang sebelumnya memang sudah dipesan.
"Aku mau ke toilet dulu." Pamit Deira, diangguki oleh Arman.
Arman pun memutuskan untuk menunggu calon istrinya di mobil saja, setelah mencoba cincin.
Arman akan mengajak Deira untuk ke studio foto. Entah mengapa, hari ini ia sangat ingin berfoto dengan Deira. Padahal jadwal prewedding masih Minggu depan.
"Nunggu lama yaa?"
"Nggak, cepetan masuk di luar panas." Arman memerintahkan.
"Mau kemana lagi?"
"Kita foto, ke studio."
"Ngapain?" Deira bertanya-tanya,"Jadwal prewedding minggu depan."
"Pengen aja," Arman tetap melajukan mobilnya.
"Lihat baju aku, cuma pakai begini." Keluh Deira, karena tadi ia pikir hanya keluar sebentar jadi ia memakai baju rumahan saja.
"Beli aja dulu." Jawab enteng Arman.
Setelah membeli baju, dan Deira mengganti pakaiannya. Arman pun mengajak Deira untuk melakukan foto bersama.
Gaya mereka pun agak kaku, karena semasa pendekatan hanya berpegangan tangan dan sesekali mengecup pelipis Deira. Jadi antara Arman dan Deira mereka masih sama-sama malu jika harus bermesraan, apalagi dihadapan orang lain.
Berbagai pose dan jepretan berhasil diabadikan oleh fotografer, Arman sangat puas akan hasilnya.
Segera ia mengunggah hasil foto tersebut ke aku media sosialnya. Memberitahukan pada semua orang bahwa ia adalah orang yang sangat beruntung mendapatkan wanita seperti Deira Anastasya.
"Lapar, kamu nggak lapar?"
"Kita makan dulu, sebelum pulang." Kata Arman.
Setelah menghilangkan rasa laparnya, Arman dan Deira kembali ke mobil. Hari pun sudah gelap, mereka dalam perjalanan pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Leaf (END)
General FictionJangan lupa Follow Author dulu sebelum membaca, thanks Masih banyak typo dan juga kesalahan tanda penulisan, mohon di maklumi. Karena karya ini belum di revisi. Cover : Pinterest and Canva Kehilangan calon istrinya membuat Alfath Putra Haydar menja...