Happy Reading !!
____________________________Namira membuka pintu perlahan lalu masuk ke kamar Deva. Terlihat Deva masih terlelap dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.
Ia duduk di sebelah Deva dan dengan jahil ia menekan hidung Deva. Awalnya tak ada respon, ketika Namira menarik hidungnya, seketika Deva membuka mata lalu menatap tajam Namira.
"Namira!" Teriak Deva yang membuat Namira tertawa melihat ekspresi kesalnya.
"Sorry, gue pikir lo udah mati" ucapnya Namira santai sedangkan Deva hanya melempar tatapan kesal. "Kita jalan yuk" ajaknya
"Ogah" ucapnya lalu kembali berbaring
"Ayolah, masak lo mau mengurung diri selamanya" rengek Namira sembari menarik selimut Deva
"Lo sendiri aja sana, gue males"
Bukannya berhenti, justru Namira semakin menjadi. Bukan cuma selimut, seprai Deva juga di tariknya, membuat Deva murka.
"Oke oke kita jalan!" Bentaknya, membuat senyum Namira mekar "Tapi nanti sore" sambungnya.
"Gak, gue maunya sekarang" ucap Namira
"Lo gila, ini masih pagi woy"
"Gapapa, lebih cepat lebih baik. Cepetan ya, keburu gue sama Ajeng lumutan" ucapnya lalu buru-buru keluar sebelum Deva kembali mengamuk.
Deva mendengus kesal. Setelah ia mengganggu tidur damainya sekarang memaksanya keluar. Deva hanya ingin menikmati hari liburnya dengan tenang.
"Temen laknat" umpatnya. Dengan langkah setengah hati ia berjalan menuju lemari. Ia memilah satu persatu pakaian di lemari sampai matanya menemukan satu pakaian asing menggantung lalu mengambilnya.
Ia baru ingat jaket yang Andra berikan padanya ketika di rumah sakit. Ia terdiam sejenak memikirkan sesuatu sambil menatap jaket di tangannya. "Hmm sabi nih" ucapnya lalu mengambil ponselnya dan mengetik sesuatu.
Bocah Kutub
Andra
Jaket lo masih di gue
Deva sedikit terkejut karena Andra membalas pesannya kurang dari semenit.
Bocah KutubAndra
Jaket lo masih di gue
Hm
Gue pinjem, boleh?
Gue bawa keluar bentar ya
Janji nanti abis itu gue cuci
Kemana?
nyari makan
sama siapa?
Namira
Oke
Jangan pake pakaian tipis
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANDRA
RomanceFollow sebelum baca ! Devanatasya Kennan, seorang mahasiswi sederhana yang bekerja di sebuah cafe kecil. Kecuali sahabatnya, tak banyak yang tahu jika ia berasal dari keluarga berada termasuk kekasihnya. Dengan alasan perbedaan statuslah yang akhirn...