Happy Reading!
_______________
"Mau kemana lo buru-buru banget" Kino yang tengah fokus pada ponselnya pun langsung mengarahkan pandangannya pada Melvin. Laki-laki itu memang tampak terburu-buru memasukkan buku ke tasnya."Ada urusan bentar"
"Lah ini tugas gimane" Melvin sudah terlanjur keluar. Mungkin saja ia tak mendengar teriakan Bastian.
"No, ini gimana?"
"Gimana apanya?"
"Tugasnya nying"
"Ya kerjain bagian masing-masing dululah. Itu aja pake nanya lo" ucap Kino tanpa menoleh Bastian.
"Yang kelompok?"
"Entar aja nunggu urusan tuh anak beres. Udah diem dulu! Kalah nih gue!"
"Gue aminin paling keras!" Sungut Bastian lalu kembali duduk dan melanjutkan tulisannya.
Setelah beberapa menit berkendara, Melvin sampai di sekolah Vina. Melvin keluar dan berdiri sambil bersandar pada mobilnya. Ini adalah rutinitas barunya setelah pertunangan mereka beberapa hari yang lalu, mengantar jemput Vina.
Tangan mungil bergelayut di lengannya. Melvin sudah pasti tahu siapa orang itu.
"Udah lama ya kak?"
"Gak kok baru aja" ucap Melvin sembari mengusap kepala Vina. "Jalan sekarang?"
Vina memasang wajah bersalah "Aku lupa kasih tahu kakak. Kayaknya aku gak bisa ikut kakak ke sana. Aku masih ada kegiatan sekolah. Kalo kakak sendiri ke sana gapapa kan?"
"Gak bisa di tinggal?"
Vina menggeleng "Aku harus ambil nilai. Kalau nggak, nanti aku gak bisa ikut kompetisi"
Melvin menghela napas berat. Vina semakin mengeratkan pelukan di lengan Melvin. "Kakak maaf ya. Kalau bisa di tinggal, aku pasti ikut. Gapapa ya?"
"Ya udah gapapa. Aku sendiri yang ke sana"
"Beneran gapapa?"
"Iya"
Vina mengetik sesuatu di ponselnya lalu mengirimnya pada Melvin. "Itu alamat kantornya terus kuenya ambil di langganan mama kamu"
Melvin mengangguk "Ya udah aku berangkat sekarang" Melvin masuk ke mobil dan melajukan mobilnya meninggalkan Vina.
* * *
"Permisi" Melvin mendorong pintu perlahan, menampakkan seorang wanita dengan gaun biru muda tengah merangkai bunga.
Wanita itu menoleh "Iya. Siapa ya?"
"Halo tante, saya Melvin"
"Melvin?" Wanita itu tampak berpikir sejenak "Anaknya Sandra?"
Melvin mengangguk pelan. Ia mendekat ke arah wanita tersebut dan menyerahkan bingkisan yang ia bawa."Tahu aja kesukaan tante ya" ucap wanita itu sembari meletakkan bingkisan itu di atas mejanya lalu mempersilahkan Melvin duduk.
"Syukur kalau tante suka"
"Tante gak pilih-pilih kok" ujar wanita itu dengan tawa kecil. "Tumben bukan mamamu yang datang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANDRA
RomanceFollow sebelum baca ! Devanatasya Kennan, seorang mahasiswi sederhana yang bekerja di sebuah cafe kecil. Kecuali sahabatnya, tak banyak yang tahu jika ia berasal dari keluarga berada termasuk kekasihnya. Dengan alasan perbedaan statuslah yang akhirn...