Chapter - 38

1.1K 49 0
                                    


Happy Reading!
_______________

Sesuai janjinya, pagi-pagi sekali Andra sudah tiba di rumah Deva. Kini ia tengah duduk di ruang makan di temani oleh Shila, sedang bercengkrama sembari menikmati sarapan yang telah Shila siapkan.

"Duh Deva kok belum turun ya? Apa belum bangun tuh anak?"

"Mungkin masih siap-siap tante"

"Tapi nanti kamu telat loh"

"Gapapa kok tante. Kebetulan aku ada acara di luar sekolah jadi aman kok"

"Ya tetap aja Dra kamu nunggunya lama" ujar Shila tak enak hati.

"Aku gapapa tante"

"Jangan dibiasain gitu Dra, sekali-sekali ingetin Deva. Walaupun umur Deva lebih dewasa dari kamu, dia itu masih kayak anak kecil. Ya itu, karena terlalu di manja sama kakak dan papinya" dumel Shila. Andra hanya terkekeh dengan ucapan Shila.

"Kalo Deva salah, jangan sungkan buat ingetin dia ya Andra. Kamu jangan ikut-ikutan manjain dia. Nanti malah besar kepala"

"Wah indah banget ya pagi ini di sambut ghibahan. Terusin aja mi ghibahin aku"

"Nah nongol juga kamu. Kirain belum bangun. Itu Andra udah nungguin kamu lama banget"

Deva tak sadar jika yang duduk di sebelah maminya adalah Andra. "Lah, sejak kapan lo disini?"

"Udah hampir sejam dia nunggu kamu" ucap Shila lebih dulu sebelum Andra membuka suara. "Udah sana berangkat. Kasihan Andra nanti telat. Nih mami udah siapin sarapan kamu, kamu makan di kampus aja"

"Tapi aku mau sarapan di rumah mi. Ribet bawa beginian" ujar Deva.

"Ini Andra kasihan nanti telat loh Dev, jangan gitu"

"Gapapa tante, gak masalah kok. Andra tungguin"

"Tuh denger, Andra aja gak masalah. Mami aja yang ribet" ucap Deva sambil menjulurkan lidah lalu duduk di sebelah Andra. Shila hanya mendengus melihat wajah mengejek anaknya.

"Jangan terlalu dimanjain Dra, nah gini jadinya"

"Apa sih mami"

"Emang bener kan?" Balas Shila.

Andra tersenyum melihat perdebatan sepasang ibu dan anak ini. Di tambah ekspresi Deva, membuatnya menahan gemas.

Setelah sarapan, mereka berpamitan dan berangkat menuju kampus Deva.

"Tadi mami ngomongin apa aja tentang gue?" Tanya Deva

"Gak ada kok"

"Halah, bohong banget lo" laki-laki itu hanya terkekeh. Andra kembali menyentuh tangan Deva yang melingkar di pinggangnya.

"Lo yakin gak kedinginan Dev?"

"Gue gapapa. Kalo berangkat pagi gue emang jarang pake jaket. Ngerasa enak aja" ujar Deva. Namun tetap saja Andra merasa khawatir. Tangan gadis itu begitu dingin karena udara pagi. Deva bahkan menolak ketika Andra ingin memberikan jaketnya.

Tampak kampus sudah ramai ketika mereka sampai. Gadis itu turun lalu melepas helmnya. Andra dengan sigap merapikan rambut Deva yang berantakan karena helm. Gadis itu membiarkan laki-laki yang sudah menyandang status pacarnya itu berbuat sesuatu di kepalanya.

DEVANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang