Chapter - 49

1.5K 54 8
                                    

Happy Reading!
________________


Sejak tadi Andra benar-benar tak bisa fokus dengan pelajaran yang tengah berlangsung. Pikirannya selalu tertuju pada Deva yang sampai saat ini belum sadarkan diri. Entah kenapa waktu berjalan begitu lambat. Ia begitu merindukan Deva.

Bel istirahat berbunyi, semua murid keluar kecuali Andra yang masih setia di tempat duduknya. Ketiga sahabatnya yang juga masih berada di kelas pun menghawatirkan Andra. Dengan penampilannya saat ini, sangat menggambarkan bagaimana kacaunya perasaan Andra. Wajah kuyu serta mata bengkak yang sedikit menghitam, tentu penampilannya saat ini menjadi kehebohan di kelasnya.

"Ke kantin kuy?" Ajak Dion. Andra menolak dengan gelengan. Saat ini ia tak berselera untuk melakukan apapun walau itu sekedar mengisi perut.

"Lo jangan gini Dra. Lo pikir Deva bakal seneng kalo tahu keadaan lo sekarang?"

Andra tak memberi respon. Wajahnya tenggelam pada lipatan tangannya. Memberi Andra ruang, Ben, Dion dan Raka memutuskan untuk meninggalkan Andra

Kantin tampak begitu ramai, tapi tidak dengan penghuni di salah satu meja yang berada di pojok. Setelah memesan makanan dan memilih tempat duduk, ketiganya hening dengan tampang serius tanpa candaan seperti biasanya.

"Apa yang ngelakuin itu beneran Keyla ya? Gue curiganya sama dia sih" Celetuk Dion memecah keheningan.

"Tiba-tiba banget" ucap Ben.

"Gue denger-denger Keyla pelakunya. Tapi gue juga curiga sih itu Keyla"

"Kenapa?"

"Sebenernya sebelum kejadian, si Keyla sama Deva sempet berantem, parah banget. Gue aja dibikin merinding"

"Terus?"

"Gak ada. Deva langsung pergi, udah gitu doang. Keyla orang terakhir sama Deva, bermasalah juga. Jadi gak salah kan gue curiga sama dia?"

"Jangan nuduh sembarangan kalo gak ada bukti" kini Raka membuka suara.

"Gue gak nuduh, gue cuma curiga. Coba aja cek CCTV, gue yakin pasti si Keyla yang nongol"

"CCTV?"

"CCTV deket toilet"

"Sejak kapan ada CCTV?" Tanya Ben

"Empat hari yang lalu kayaknya. Gue liat ada petugas pasang kamera di sana. Yakin sih pasti Keyla yang-"

"Jangan asal tuduh"

"Gue gak nuduh!" Elak Dion.

"Itu lo namanya nuduh!" Balas Raka sedikit meninggi

"Lo kenapa deh tiba-tiba nyolot?"

"Gue gak nyolot"

"Nah itu. Lagian aneh banget, kenapa tiba-tiba lo belain tuh cewek? Jangan bilang lo suka sama tuh cewek"

"Jangan bikin gosip gak jelas!" Raka meletakkan sendoknya cukup keras lalu bangkit dan pergi tanpa pamit.

"Dih apa deh lo pake acara ngambek. Kek perempuan lo!" teriak Dion, namun tak di tanggapi Raka.

"Si Raka kenapa sih?" Tanya Ben heran

DEVANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang