Happy Reading
___________________Perlahan mata gadis itu mulai terbuka. Pemandangan pertama yang ia dapati adalah kamar yang sangat ia kenali dengan remang lampu yang menjuntai di dinding. Bagaimana ia bisa disini? Terakhir yang ia ingat, ia masih di mobil Andra.
Teringat akan sesuatu, ia bangkit dari ranjang lalu mencari ponselnya. Setelah mendapatkan ponselnya, ia menekan beberapa tombol lalu menghubungi seseorang. Tepat di dering ketiga, sosok yang ia cari sudah muncul dari balik pintu dengan sesuatu yang ia jinjing sembari merogoh sakunya.
"Kenapa nelpon?" tanya Andra sembari menekan saklar lampu.
"Gue kira lo udah balik" ucapnya lalu memutuskan telpon "Kok gue bisa disini?"
"Iya, tadi lo terbang ke sini, gue aja sampai kaget"
Deva berdecak kesal "Ck! Gue serius!"
Andra terkekeh. Ia meletakkan makanan di atas nakas lalu berjalan menuju dapur kecil di pojok.
"Tadi kan lo udah beli makanan"
"Udah dingin, jadi gue yang makan. Gue kira lo tidurnya gak lama"
"Gue tidur berapa jam emang, ini jam-ASTAGA!!!" Deva terkejut ketika ia melirik jam di ponselnya. Dengan panik ia beranjak dari ranjang mencari tasnya. "Tas gue mana?"
Andra menunjuk ke arah bawah meja "Kenapa?"
"Gue belum ngirim tugas ke Ajeng. Aduh.. Lo kok gak bangunin gue?" Andra tak menjawab, hanya menatap Deva yang tengah membongkar tasnya.
"Lah laptop gue mana?"
"Di atas meja"
"Kok bisa di sana?"
"Gue gak enak bangunin lo, jadi Ajeng minta tolong gue bantu kirim tugas lo"
Deva mengelus dadanya bernapas lega lalu kembali ke ranjang. Mendadak ia kembali merasa pusing walaupun tak separah tadi. Ia duduk menatap Andra yang tengah memindahkan makanan ke piring.
"Gue gak sempet beliin bubur, takut kelamaan ninggalin lo sendiri, jadi gue cuma beliin lo nasi goreng di depan, gapapa kan?" Ucapnya sambil sibuk memindahkan makanan.
"Ngapain pake di pindahin ke piring sih? Tinggal taruh bungkusnya di atas piring, makan tinggal buka"
Andra menggeleng "Ntar lo ribet makannya, keganggu sama bungkusnya"
"Dia gak nyadar lebih ngeribetin diri?" Gumam Deva yang tentu hanya dia sendiri yang mendengar."Udah selesai? Nunggu berapa jam lagi gue makan?"
"Bentar.. nah udah" Andra menyerahkan makanannya. Deva sendiri tak habis pikir dengan kelakuan bocah kutub ini. Tapi disisi lain, ia merasa gemas dengan kerandoman Andra.
"Andra"
"Kenapa? Gak enak ya?"
"Enak kok. Thanks"
Andra mengangguk pelan lalu mengelus rambut Deva "Kalo ada apa-apa, lo harus kasih tahu gue"
Deva terkekeh "Ngapain deh. Lagian gue udah banyak repotin lo. Ya kali keterusan"
"Gue gak keberatan. Gue pengen jadi orang pertama yang selalu tahu apapun keadaan lo" jawab Andra dengan wajah serius.
Gelak Deva langsung berhenti saat itu juga. Tiba-tiba ia merasa aneh ketika Andra mengatakan hal itu. Dan saat itu juga dadanya berdegup kencang ketika laki-laki itu menatapnya lembut namun intens.
![](https://img.wattpad.com/cover/281479854-288-k689389.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANDRA
RomantizmFollow sebelum baca ! Devanatasya Kennan, seorang mahasiswi sederhana yang bekerja di sebuah cafe kecil. Kecuali sahabatnya, tak banyak yang tahu jika ia berasal dari keluarga berada termasuk kekasihnya. Dengan alasan perbedaan statuslah yang akhirn...