Chapter - 16

1.5K 92 0
                                    

  
Happy Reading!
____________________

   "HAH! LO SAKIT YA! Deva bukan cewek sembarangan kayak gitu" Bentak Ajeng tak terima.

   "Gue gak tahu itu benar atau nggak, gue ragu Melvin bakalan percaya" ucap Kino

   "Gak penting dia mau percaya atau nggak tentang Deva, toh dia bukan siapa-siapa bagi Deva" ucap Namira

  Kino menghela napas "Seenggaknya Melvin tahu yang sebenarnya kan"

   "Gue mau cari Deva" ucap Ajeng meninggalkan Namira dan Kino yang masih berdebat.

   "Ada sesuatu yang kamu sembunyikan dari aku?" Tanya Kino. Dengan cepat Namira menggeleng dan tentu saja ia tau kalau pacarnya tak akan semudah itu percaya.

   Tiba-tiba ponsel Deva berdering. Namira sedikit merasa lega paling tidak Kino tak akan bertanya macam-macam untuk sementara waktu. Ia meraih ponsel Deva. Namira terlihat ragu ketika melihat nama pemanggil yang tertera di layar ponsel Deva.

   "Halo. Lo dimana?"

  "Ha..halo, ini gue Namira. Deva lagi ada keperluan" ucapnya berbohong. Namira mengernyit karena tiba-tiba lawan bicaranya diam. "Halo?"

  "Keperluan apa?" Namira kaget setengah mati ketika lawan bicaranya tiba-tiba sudah berdiri di belakangnya.

  "A..andra, lo kok bisa di sini" ucap Namira gugup

  Andra hanya mengangguk lalu mengedarkan pandangan sekeliling. "Deva kemana? Tadi dia bilang nungguin disini" Ucapnya lagi

   "Hmm dia..."

   "NAMIRA!!" teriak Ajeng. Terlihat gadis itu  berlari dengan panik menghampiri mereka.

   "Lo kenapa" tanya Namira

   "Deva, Ra"

   "Deva kenapa? Tanya Andra

   "Tadi ada yang liat Deva di tarik ke arah rooftop sama Melvin. Perasaan gue gak enak"

   Tanpa menunggu yang lain, Andra berlari terlebih dahulu menuju rooftop.

    Sesampainya mereka di sana, samar-samar terdengar teriakan Deva dari balik pintu. Dengan panik Andra membuka pintu namun tak bisa. Ia menendang dan memukul pintu dengan brutal namun sia-sia.

   "Pakai ini Dra" ucap Namira yang datang dengan sebuah besi di tangannya. Andra mengambil besi itu cepat lalu memukul gagang pintu sampai akhirnya mereka berhasil membuka pintu.

   "DEVA!" Teriak Andra lalu berlari cepat dengan wajah emosi. Sekali tendangannya tepat mengenai dada Melvin hingga ia terpental cukup jauh. Dengan brutal ia memukul Melvin namun dengan cepat Kino melerai.

   "Bajingan bangsat lo! Berani-beraninya lo nyentuh cewek gue ANJING!" Ucap Andra penuh emosi. Melvin hanya terduduk  sambil mengelus dadanya yang terasa nyeri.

    "Udahan gelutnya anjing, Deva lebih penting!" bentak Namira. Andra menoleh cepat lalu menghampirinya. Melihat keadaan Deva yang kacau membuat emosinya kembali tersulut. Ia berniat untuk memberi perhitungan kembali dengan Melvin namun dengan cepat ditahan Ajeng.

   "Kita fokus sama Deva" ucap Ajeng. Andra menghela nafas pelan lalu dengan lembut menyentuh wajah Deva.

   "Deva hey bangun, ini gue" ucapnya lembut seraya menepuk pelan pipi Deva.

DEVANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang