Happy Reading!
______________Senja ini, Deva merasa tak ingin melakukan apapun. Hanya menikmati hari liburnya untuk tidur seharian berteman ponsel dan komik komik kesayangannya.
Namun lama-lama ia juga merasa letih di tempat tidur seharian. Ia Deva bangkit, berjalan menuju balkon, menikmati angin sore yang meniup wajahnya. Seseorang memanggilnya dari bawah. Sontak saja gadis itu menoleh.
"Jalan-jalan sore yuk" Ajak Rian dengan suara yang cukup lantang.
"Gak ah, aku sibuk"
"Halah, sibuk apaan dari tadi kakak liatin kamu cuma berdiri aja sambil merem gak jelas"
Deva hanya memutar mata, terlalu malas untuk berdebat dengan kakaknya. Gadis itu lebih memilih kembali masuk dan menutup pintu balkon serta tirainya. Ia kembali ke ranjang empuknya, tak perduli dengan teriakan kakaknya di luar sana.
Notifikasi dari Namira muncul di layar ponselnya, terlihat gadis itu mengirimkan sebuah foto. Dengan cepat ia membukanya. Foto seorang laki-laki dan perempuan bersanding kompak mengangkat tangan kirinya dan menunjukkan sesuatu di jari manis mereka.
Deva hanya mengulum senyum "Ini yang terbaik" Gumamnya. Gadis itu mengetik sesuatu lalu mengirimnya pada Namira. Deva kembali menatap foto di ponselnya, Melvin tampak bahagia dengan senyum lebar yang dulu sering ia tunjukkan pada Deva. Dulu.
Kini Melvin sudah menjatuhkan hatinya pada gadis ini. Tentunya Deva berdoa dan berharap jika Vina adalah orang terbaik untuk Melvin. Walaupun jauh di lubuk hatinya masih ada bayang laki-laki itu. Deva yakin bisa melupakan sosok yang dua tahun yang telah bersamanya itu.
Ponselnya kembali berdenting, sebuah pesan muncul dari Andra.
BOCAH KUTUB
Dimana?
Rumah
kenapa?Temen gue gak jadi nonton
Ada tiket lebih
KasianTerus?
Minta ganti lah duit lo anjir
Atau jual ke siapa, gitu?
Duit pake bayar tiket
Tunggu dulu
ini lo lagi curhat apa gimana?Ck!
Gak peka!Lah??
Sejam lagi gue jemput
Gak usah dandan heboh
Kita cuma ke bioskop!
Deva mendengus dengan pesan Andra "Nih bocah kenapa deh. Kalo ngajak nge date ya bilang aja"* * *
Untuk kesekian kalinya Deva melirik jam tangannya. Sudah sejam lebih orang yang ia tunggu belum juga menunjukkan batang hidungnya. Ia mencoba membuat panggilan namum tak di angkat.
Akhirnya setelah menunggu lama, sebuah motor hitam memasuki kawasan rumahnya. Gadis itu hanya menatap datar sampai motor itu berhenti. Laki-laki itu turun, melepas helm lalu berlari kecil menghampiri Deva.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANDRA
RomanceFollow sebelum baca ! Devanatasya Kennan, seorang mahasiswi sederhana yang bekerja di sebuah cafe kecil. Kecuali sahabatnya, tak banyak yang tahu jika ia berasal dari keluarga berada termasuk kekasihnya. Dengan alasan perbedaan statuslah yang akhirn...