BAB 4

260 36 0
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Sudah satu jam lebih Larisa tak kunjung keluar dari kamar mandi. Ia pun tidak bersuara sama sekali padahal sebelumnya ia selalu berisik dengan pujian-pujian yang ia lontarkan tentang mansion itu.

Ethan pun heran kenapa begitu senyap dan sepi seperti biasanya. Mendadak Ethan merasa penasaran kenapa Larisa mendadak diam. Dengan sekali berkedip kini Ethan sudah berada di dalam kamar mandi dimana Larisa sedang berendam. Ethan langsung mencibir saat ia melihat Larisa tengah tertidur lelap di dalam bathub.

"Cih!! Dasar wanita miskin.. hanya berendam di air hangat begini saja kau sudah sampai tertidur.." gumam Ethan sambil menyilangkan tangannya.

Larisa mendengar sayup-sayup suara seorang pria di kamar mandinya perlahan ia pun membuka matanya pandangannya kabur karena uap dari air panas yang ada di dalam bathub.  Namun ia sedikit melihat dengan samar-samar seorang pria tengah berdiri di sudut pintu kamar mandi. Sontak Larisa kaget hingga air di bathub berhamburan.

Setelah Larisa mencoba untuk melihat dengan jelas. Ia sama sekali tidak menemukan siapa-siapa di dalam kamar mandi. Ia hanya sendirian bahkan di sudut pintu yang sebelumnya ia lihat ada seorang pria disana. Kini tidak terlihat sosok apa pun mendadak bulu kuduk Larisa berdiri. Ia membayangkan hal yang tidak-tidak di kamar mandi itu bukan melainkan di mansion itu.

"Apakah mansion ini berhantu? Aku jelas-jelas melihat seseorang tengah berdiri di sudut pintu.. dia terlihat sangat putih pucat dan juga sangat tampan.. apakah itu arwah penunggu mansion ini.." Gumam Larisa sambil merinding hingga memeluk tubuhnya sendiri.

Ethan sedang mengelus dada karena ia hampir saja ketahuan sedang berada di dalam kamar mandi bersama Larisa. Beruntungnya ia bisa langsung pergi hanya dengan mengedipkan mata. Jika tidak ia mungkin akan disangka pria mesum yang sedang mengintip wanita sedang mandi. Padahal kenyataannya ia hanya penasaran kenapa Larisa tidak bersuara sama sekali.

"Sial!! Kenapa wanita itu harus bangun mendadak seperti itu dan juga dia mengatakan aku arwah penunggu mansion ini? Lancang sekali dia.. memangnya aku sudah mati? Tunggu.. tapi bukannya aku memang tidak hidup.. ah terserah aku hidup atau tidak tapi aku bukan arwah penasaran.." gumam Ethan kesal.

Larisa buru-buru keluar dari bathub karena ingin menyelesaikan ritual mandinya segera mungkin. Ia tidak ingin berlama-lama di dalam kamar mandi yang terlihat angker.

"Aku tidak akan mandi lagi disini..cukup untuk kali ini saja.. mansion ini benar-benar sangat menakutkan.. letaknya yang di tengah hutan saja sudah membuat bulu kudukku berdiri karena memikirkan bisa saja mansion ini milik hantu yang menyamar sebagai manusia.. pantas saja mansion ini sangat dingin.. tapi jika aku tidak mandi disini lantas aku harus mandi dimana selama keran airku rusak.. entahlah.. aku hanya harus keluar dari mansion ini dahulu.." gumam Larisa sambil buru-buru memakai bajunya dan membereskan pakaiannya.

Dengan perlahan Larisa keluar dari kamar ia mengintip kesana kemari untuk mengecek keadaan. Saat keadaan terljhat sepi Larisa langsung berjalan cepat menuju pintu depan. Namun langkah kakinya berhenti setelah seseorang memanggilnya.

"Maaf nona.." ujar Alfred yang mendadak muncul padahal disitu tidak ada orang satu pun.

Larisa langsung mengerutkan keningnya ketakutan. Padahal ia sudah mencoba untuk kabur dengan diam-diam namun ia masih saja ketahuan.

"Ii..iyaaa tuan.." jawab Larisa.

"Apakah anda ingin segera pergi nona? Atau nona ingin bertemu dengan tuan rumah ini dahulu?" Tanya Alfred.

"Ohh tidak.. terima kasih.. sepertinya aku harus segera pergi untuk mencari orang yang bisa memperbaiki keran airku.. aku sangat berterima kasih karena tuan sudah mengizinkanku untuk menumpang mandi.. kalau begitu aku permisi  dulu.." pamit Larisa yang langsung pergi meninggalkan Alfred yang masih kebingungan.

UNTOUCHABLE : ETHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang