BAB 37

146 22 0
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Sepanjang perjalanan Larisa hanya cemberut bahkan ia engga duduk berdekatan dengan Ethan. Menurutnya Ethan sudah sangat keterlaluan memanfaatkan kebodohannya yang tidak tau dengan jelas seluk beluk hutan tersebut.

"Kau tidak ingin melakukan sesuatu Risa? Apa anak kita tidak menginginkan sesuatu?" Tanya Ethan.

"Aku ingin kau menghilang dari padanganku.." jawab Larisa kesal.

"Benarkah? Itu keinginanmu? Tidakkah kau akan merindukan aku Risa? Bahkan mungkin anak kita juga akan sangat merindukan ayahnya.." ujar Ethan.

"Itu hanya ada di fikiranmu saja Ethan.. aku sama sekali tidak keberatan bahkan anak kita juga mungkin tidak akan keberatan.." jawab Larisa seenaknya.

"Kau membuatku kecewa Risa.. perkataanmu sugguh sangat menyakitkan hatiku.." ujar Ethan sambil menunjukkan ekspresi sedih daj terluka.

Larisa menatap Ethan dengan jijik padahal sebelum mereka menikah Larisa hanya bisa melihat satu ekpsresi yang ditunjukkan oleh Ethan. Datar cenderung dingin tidak ada senyuman sama sekali. Bahkan Ethan benar-benar terlihat seperti manusia vampire.

"Hentikan Ethan kau tidak lucu.." ujar Larisa.

"Benarkah aku tidak lucu? Bukankah kau ingin tertawa.. tertawalah Risa.. kau sangat cantik ketika tertawa.." jawab Ethan yang terus menerus menggoda Larisa.

Alfred yang sedang menyetir hanya bisa menyunggingkan senyum tipisnya. Suasana di dalam mobil seakan lebih hidup dibandingkan dengan seperti biasanya. Saat hanya ada Ethan dan dirinya di dalam mobil keadaan mobil hanya ada kesunyian dan keheningan.

"Adam.. sepertinya kita harus segera kembali ke Inggris.." ujar Charlotte.

"Kenapa harus terburu-buru?" Jawab Adam.

"Apakah kau lupa dengan pekerjaanmu karena terlena dengan semua kemewahan ini?" Ujar Charlotte.

"Hahahaha tidak seperti itu baby.. aku tidak mungkin akan lupa dengan tanggung jawabku sebagai kepala keluarga.. aku hanya bertanya kenapa secepat itu.. apakah kau tidak masalah berpisah dengan putrimu dengan waktu yang secepat ini?" Tanya Adam.

"Tidak akan ada ibu yang merasa baik-baik saja jika berpisah dengan jangka waktu yang lama dengan putrinya.. tapi bagaimana pun kita akan berpisah dengannya.. lebih cepat lebih baik agar aku tidak akan semakin berat meninggalkannya.." jawab Charlotte.

"Mommy.. lihat aku menemukan tupai di diluar.." teriak Sims yang terlihat girang karena bertemu dengan tupai.

"Sims sebaiknya kau bereskan barang-barangmu.. kita akan segera kembali ke inggris.." ujar Charlotte.

"Apa mommy? Kenapa secepat itu mommy.. aku masih ingin berada disini.. kenapa kita kembali secepat ini.." jawab Sims yang merasa kecewa.

"Kau harus sekolah bukan? Apa kau ingin ketinggalan pelajaran dalam waktu yang lama?" Tanya Charlotte.

"Tentu tidak mommy.." jawab Sims.

"Maka dari itu segera lah membereskan barang-barang milikmu.. kita akan segera berangkat setelah kakakmu pulang.." ujar Charlotte.

"Baik mommy.." jawab Sims.

Ia pun berjalan menuju ke kamarnya mengikuti perintah ibunya yang menginginkan ia membereskan barang-barang yang sebelumnya ia bawa. Padahal ia ingin berlama-lama di mansion berada disana membuatnya merasakan seperti sedang liburan.

Sebuah mobil masuk ke dalam mansion yang jelas itu adalah mobil yang di naiki Ethan dan Larisa. Pelayan menyambut kedatangan mereka di depan mansion.

"Kenapa semua harus berbaris seperti itu?" Tanya Larisa heran.

UNTOUCHABLE : ETHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang