BAB 7

220 29 0
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Berada di dalam air terlalu lama membuat Larisa menggigil namun ia tidak mungkin keluar dari air dalam keadaan hampir telanjang. Ethan merasa Larisa terlihat mengerutkan keningnya lalu tiba-tiba Larisa tenggelam ke dasar. Ethan panik langsung melompat ke dalam air dan benar saja Larisa saat ini pingsan di dalam air.

Ethan langsung meraih tubuhnya Larisa dan mengangkatnya ke darat ala bridal style. Ethan sedikit kurang nyaman dengan keadaan Larisa yang hampir telanjang seperti itu. Namun ia mencoba untuk mengendalikan insting hewannya.

"Kenapa wanita ini harus datang kesini tiba-tiba seperti ini..bagaimana bisa ia mandi di danau seperti ini.. tidakkah ia takut jika di danau ini ada buaya dan sejenisnya.." gumam Ethan sambil membawa Larisa menuju mansionnya.

Semua pelayan kaget melihat tuannya sedang membawa wanita dengan keadaan hanya di tutupi handuk di atas tubuhnya. Namun mereka langsung menunduk tidak ingin melihat apa yang seharusnya tidak mereka lihat.

"Tuan kenapa nona ini seperti ini? Apakah tuan yang.."

"Berhenti lah mencurigaiku Alfred aku tidak melakukan hal yang buruk padanya.. dia saja yang membuat dirinya seperti ini.." jawab Ethan.

"Syukurlah jika begitu kejadiannya.. tapi kenapa nona ini dalam keadaan seperti ini.." tanya Alfred lagi.

"Berhentilah bertanya Alfred segera siapkan pakaian dan tempat tidur untuknya jangan lupa hangatkan tubuhnya.. dia terlalu lama berada di dalam air.." ujar Ethan.

"Baik tuan.." jawab Alfred.
Alfred segera mempersiapkan apa yang diperintahkan kepadanya. Pelayan yang lain pun segera mengambil barang-barang yang di butuhkan.

Ethan menggendong Larisa mengikuti Alfred agar ia bisa menidurkan Larisa di tempat tidur.

"Kenapa wanita ini sangat berat padahal dia sangat kurus.." ujar Ethan sambil menidurkan Larisa di ranjang.

"Tuan kita ini bukan manusia biasa bukankah tubuh selemah itu sangat kecil bagi kita.." ujar Alfred.

"Hentikan Alfred aku hanya sedang bersikap selayaknya manusia biasa.. kau lupa kita ini harus berbaur dengan manusia-manusia lainnya agar kita tidak ketahuan.." jawab Ethan memarahi Alfred.

"Eheemmm... baik tuan.. saya mengerti.." ujar Alfred sambil senyum-senyum.

"Biasanya tuan Ethan tidak perduli akan hal itu namun kenapa sekarang berbeda.. " gumam Alfred di dalam hati.

Alfred sering sekali harus membereskan kejahilan-kejahilan yang dibuat tuannya itu kepada manusia. Manusia yang sedang mencari kayu di hutan menjadi sasaran empuk bagi Ethan untuk mengerjainya. Ia sering membuat ranting kayu terbang melayang-layang di hadapan manusia. Sontak manusia itu terkejut bukan kepalang bahkan mereka sempat pingsan.

Alfred harus selalu menghilangkan ingatan mereka soal kejadian yang menimpa mereka. Jika hal itu tidak dilakukan maka manusia itu akan menyebarkan berita soal hutan itu angker dan berhantu. Maka orang-orang akan mencari tau tentang hutan itu.

"Apa yang kau fikirkan Alfred.. jangan katakan kau saat ini sedang mencibirku?" Tanya Ethan.

"Maaf tuan.. saya hanya mengingat masa-masa saya harus selalu menghilangkan ingatan-ingatan manusia yang menjadi korban kejahilan tuan.." jawab Alfred.

"Eheeemmm.. soal itu aku hanya iseng saja.. tidakkah kau berfikir sangat membosankan hidup ditengah hutan seperti ini Alfred.. aku hanya butuh hiburan.." ujar Ethan.

"Baiklah.. terserah padamu saja tuan saya permisi.." ujar Alfred.

Alfred langsung meninggalkan kamar karena Larisa akan diurus oleh pelayan-pelayan wanita. Semua pelayan wanita sudah hadir di kamar dengan membawa perlengkapan yang dibutuhkan. Namun mereka belum bisa melakukan tugasnya karena Ethan masih di dalam kamar.

UNTOUCHABLE : ETHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang