BAB 10

273 27 0
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

WARNING!!

Larisa terus memberontak minta di lepaskan oleh Dean. Namun tubuhnya mengkhianatinya seakan ia suka di sentuh seperti itu. Bahkan Larisa ingin merasakan yang lebih.

"Lepaskan aku Dean.. ku mohon jangan seperti ini.." ujar Larisa memohon dengan nafas terengah-engah menahan rasa panas di tubuhnya.

"Sungguh? Kau ingin aku berhenti tapi sepertinya tubuhmu menginginkan setiap sentuhan dariku Risa.." jawab Dean yang mulai bergerak menyusuri tiap inci tubuhnya Larisa.

Ada gelenyar aneh di tubuhnya Larisa saat Dean menyentuh tiap inci tubuhnya dengan lembut. Ia sedikit menyukainya namun hati nuraninya menolak itu semua.

"Tolong.. tolong aku.. siapa pun tolong aku.." gumam Larisa di dalam hatinya.

Namun ia sadar tidak akan mungkin ada seseorang yang akan menolongnya di tengah hutan seperti ini. Larisa kini pasrah diperlakukan semena-mena oleh Dean. Kini Dean sudah menanggalkan semua pakaian yang melekat di tubuh Larisa.

Dean bahkan sampai menelan ludah melihat begitu indahnya tubuh kekasih yang beberapa tahun ini ia kencani itu.

"Risa.. sungguh aku menyesal tidak dari awal menikmati tubuh indahmu ini.. sialnya, aku harus memaksa seperti ini.. seandainya kau juga menginginkannya sendiri pasti kita akan lebih bisa menikmatinya dengan indah.."ujar Dean.

"Kau brengsek Dean.. sungguh kau pria brengsek.." ujar Larisa sambil merasakan gatal di seluruh tubuhnya dan minta untuk di sentuh. Obat perangsang yang di berikan oleh Dean kini mulai semakin mengendalikan tubuh Larisa.

Saat Dean ingin melakukan hal yang lebih jauh lagi tiba-tiba tubuh Dean melayang hingga menubruk dinding.

Bruaaakk!!
Tubuh Dean mendarat di sebuah meja, Dean kaget saat mendapat serangan mendadak seperti itu yang bahkan ia tidak tau siapa yang melakukannya.

"Aaakkkhhh... siapa yang melakukan ini.." ujar Dean sambil meringis kesakitan.

Larisa pun kebingungan kenapa mendadak Dean tersungkur disana. Larisa mencari-cari siapa yang ada dikamarnya saat ini. Mata Larisa langsung tertuju pada sosok yang berdiri di dekat jendela.

"Pelayan di mansion itu?" Gumam Larisa.

Ethan menyilangkan kedua tangannya di dada, berdiri dengan tatapan tajam ke arah Dean. Dean pun mencoba untuk berdiri meski tubuhnya sangat sakit seperti remuk.

"Brengsek!! Kapan kau masuk kesini dan apa maumu?" Ujar Dean.

"Aku tidak mau apa-apa, maaf karena sudah mengganggu kegiatan kalian.. tapi maaf sepertinya kau memaksa wanita itu untuk tidur denganmu.. tidakkah kau malu menjadi pria pemaksa seperti itu." Jawab Ethan.

"Apa urusannya denganmu, wanita ini kekasihku dan aku tidak memaksanya.. tidakkah kau lihat dia sangat ingin disentuh seperti itu?" Ujar Dean sambil menunjuk Larisa.

Ethan menatap ke arah Larisa yang terlihat bergerak-gerak tidak karuan. Ethan sedikit tidak nyaman saat melihat Larisa tanpa sehelai benang pun menutupi tubuhnya. Ethan langsung mengalihkan padangannya ke arah lain.

"Benarkah?? Kenapa sepertinya ia terlihat tidak baik-baik saja.." jawab Ethan santai.

"Persetan dengan ucapanmu aku tidak perduli.. sekarang aku minta kau pergi dari sini.. sebelum aku melakukan tindakan anarkis padamu.." ancam Dean.

Ethan sama sekali tidak perduli dengan ucapannya Dean. Ia masih bersikukuh berada di dalam kamar itu. Dean pun semakin berang dan hendak menyerang Ethan. Bagi Ethan manusia lemah seperti Dean tidak ada apa-apanya.

UNTOUCHABLE : ETHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang