BAB 1

1K 52 0
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Larisa sedang sibuk mengemasi pakaian-pakaiannya yang ada di lemari. Tidak satu pun yang ia lewatkan semua hal apa pun yang ada di kamarnya dan menurutnya penting maka ia pun langsung memasukkannya ke koper. Sejenak menatap kamar yang sudah ia tinggali sedari kecil namun karena suatu hal ia harus pergi meninggalkan rumahnya sendiri beserta kenangan-kenangannya.

"Larisa.. kau yakin apa yang kau lakukan sekarang?" Ujar Charlotte sambil mengecak pinggang.

"Aku yakin mom dan aku harus melakukannya.. tidak ada bantahan dan tidak ada fikir ulang.." jawab Larisa yakin.

"Tidakkah kau akan merindukan kami Larisa? Ini untuk pertama kalinya kau berada jauh dengan kami keluargamu.. kau yakin akan bisa hidup sendirian tanpa ada yang membantumu?" Ujar Charlotte yang mencoba untuk membuat putrinya berubah fikiran.

"Mom.. aku bukan anak kecil lagi.. berhenti lah berfikir bahwa aku tidak bisa melakukan apa-apa.." jawab Larisa kesal.

"Oke.. baiklah.. lakukanlah sesukamu.. aku hanya tidak ingin putriku kesulitan disana sendirian.." ujar Charlotte sambil sedih.

Melihat raut wajah ibunya yang mulai berubah sedih, Larisa merasa iba ia berlari ke dalam pelukan ibunya.

"Mom.. tenanglah.. semua ini aku lakukan hanya untuk kelangsungan novelku.. tidakkah kau akan bahagia jika aku berhasil?" Ujar Larisa.

"Lakukanlah apa pun yang kau sukai.. namun satu hal yang harus kau ingat.. jangan pernah merugikan dirimu sendiri dan jangan pernah melakukan hal yang bisa membahayakanmu.. kau ingat itu?" Ujar Charlotte yang akhirnya tidak bisa merubah keputusan yang sudah di ambil putrinya.

Larisa Elova Piers seorang penulis novel terkenal di Inggris. Semua karya Larisa selalu laris manis di buru para penggemarnya bahkan beberapa karyanya sudah di angkat ke layar lebar. Namun semenjak beberapa bulan ini Larisa mendadak drop dan ia tidak bisa menulis sama sekali. Inspirasinya buntu ia sama sekali tidak bisa menggunakan otaknya untuk memunculkan ide-ide untuk karya novelnya.

Semua itu terjadi semenjak Larisa patah hati setelah ditinggal kekasihnya yang beberapa tahun ini di pacarinya. Dean Dominic seorang aktor terkenal mantan kekasih Larisa. Larisa tanpa sengaja memergoki Dean sedang berselingkuh dirumahnya. Hal yang membuat Larisa semakin terluka bukan hanya soal perselingkuhan Dean. Melainkan Larisa melihat dengan mata kepalanya sendiri Dean sedang mengagahi selingkuhannya dikamar.

"Brengsek!! Dasar pria brengsek.. begitu bodohnya aku mencintai buaya darat sepertimu.." gumam Larisa sambil melajukan mobilnya.

Kini ia sedang dalam perjalanan menuju tempat dimana ia akan mencari inspirasi. Tempat yang akan membuatnya lebih tenang dan memperbaiki moodnya yang hancur di karenakan patah hatinya itu.

Saat sudah menyebrang laut menggunakan kapal Larisa sejenak menikmati semilir angin dan melihat betapa indahnya alam dunia ini.

"Ternyata liburan itu penting dan bodohnya aku terlalu memikirkan hal-hal yang tidak penting seperti si brengsek itu.." gumam Larisa kesal.

Namun tiba-tiba Larisa melihat sesuatu di pinggir pantai ia melihat seseorang tengah berjalan di pantai lalu menghilang seolah-olah ia bisa melakukan teleportasi.

Larisa mengucek matanya dengan menggunakan jarinya. Untuk memastikan apa yang di lihatnya apakah hanya halusinasi saja atau bukan.

"Mungkinkah aku terlalu kelelahan hingga otak dan mataku sudah tidak sinkron.. bagaimana mungkin di zaman modern seperti ini masih ada hal-hal mistis seperti itu.. bagaimana mungkin manusia bisa melakukan teleportasi.. ah.. tidak mungkin.. sadar Larisa kau butuh istirahat yang cukup agar fikiranmu bersih dan normal.." gumam Larisa sambil menepuk kepalanya sendiri.

UNTOUCHABLE : ETHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang