BAB 44

129 20 0
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Larisa berjalan dengan pengawalan yang cukup ketat. Ia merasa takut bahkan melihat sekitar cukup banyak vampire yang berkeliaran. Bahkan menatap Larisa seperti sedang menatap makanan enak. Tubuh Larisa bergidik ngeri membayangkan kalau setelah ini ia mungkin tidak akan melihat dunia lagi.

"Kenapa semuanya menjadi seperti ini.. duniaku berubah total semenjak aku menikah dengan Ethan.. meski Dean pernah mengkhianatiku, aku hanya terluka dan tidak terancap seperti ini.. mommy tolong aku.. " gumam Larisa ketakutan di dalam hatinya.

"Cepat jalan!!"

Larisa sedikit terdorong ke depan karena pria yajg mengawalnya mendorongnya agar cepat berjalan. Perutnya yang terasa berat membuatnya semakin sulit untuk berjalan dengan cepat.

"Tidak bisakah kau melihat perutku yang besar ini? Kau fikir mudah berjalan dengan perut sebesar ini?" Ujar Larisa yang kesal karena di dorong oleh pria yang mengawalnya.

"Sepertinya anda lupa kalau saya adalah seorang pria.. saya tidak akan mungkin akan merasakan bagaimana berjalan dengan perut sebesar itu.." jawabnya.

"Dasar.. kalian tidak punya rasa empati sedikit pun.. apakah kalian tidak lahir dari seorang wanita?" Ujar Larisa lagi.

"Lebih baik nona diam saja atau saya akan menutup mulut nona dan membuat nona tidak bisa berbicara lagi.." ujarnya.

Larisa langsung terdiam saat mendengar ucapan ancaman yang di lontarkan oleh pengawal itu. Ia tidak lagi berani mengucapkan apa pun. Bagaimana tidak ia takut jika apa yang di ucapkan pria itu terjadi dan dia tidak bisa berbicara lagi.

"Tapi bisa kah kalian menjawab pertanyaanku satu kali saja?" Ujar Larisa lagi.

"Nona mau bertanya apa lagi?" jawabnya.

"Kapan kalian akan mengantarkan aku pulang?" Tanya Larisa.

"Untuk jawaban ini saya tidak bisa menjawabnya.. karena semua itu hanya bisa di jawab oleh nona kami.."

Larisa mengerutkan keningnya mendengar jawabannya. Itu artinya benar apa yang ia fikirkan selama ini. Ini semua atas suruhan Ainsley, wanita yang pernah ia lihat saat malam pernikahannya waktu itu.

"Apa maunya wanita itu? Bukankah aku dan dia tidak pernah saling bicara.. bahkan kami tidak pernah saling bertatap muka.. apa maunya dia.." gumam Larisa.

Setelah berjalan cukup lama akhirnya mereka sampai ke dalam mansion. Terlihat seorang wanita sedang berdiri dengan anjing-anjing peliharaannya. Saat Larisa sampai anjing itu malah bergong-gong sangat keras. Seolah-olah ingin menggigit Larisa, gonggongan itu membuat Larisa memundurkan langkahnya.

"Rokiii stop.. come here.." ujar Ainsley.

Anjing itu langsung berhenti menggonggong sesuai dengan perintah tuannya. Anjing yang awalnya terlihat buas kini berubah seperti anjing yang manis.

"Kau tidak boleh seperti itu sayang.. dia itu tamu kita.. kau tidak boleh menggonggong seperti itu.. kau harus menghormati tamu.." ujar Ainsley sambil mengusap lembut kepala anjing yang bernama Roki itu.

Larisa masih tidak bisa mengerti apa tujuannya Ainsley menculiknya hingga sampai kesini.

"Kau siapa?" Tanya Larisa.

"Ah iya.. kita belum saling berkenalan bukan.. aku Ainsley teman kecilnya Ethan.." jawab Ainsley.

"Teman kecilnya Ethan?" Gumam Larisa.

"Yahh.. teman kecilnya.. sudah ratusan tahun kami hidup bersama.. namun semenjak dia mengenalmu Ethan berubah dan tidak pernah datang lagi menemuiku.." ujar Ainsley dengan ekspresi wajah yang berubah kesal dan marah.

UNTOUCHABLE : ETHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang