BAB 32

152 26 0
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Ethan dan Ainsley sedang bertatap muka seperti biasanya Ethan akan menunjukkan ekspresi  yang cukup dingin. Begitu juga dengan Ainsley yang terlihat memendam amarahnya setelah mengetahui bahwa pria yang ia cintai malah menikahi wanita lain. Apalagi wanita itu adalah seorang manusia.

"Apakah kau sedang menjilat ludahmu sendiri Ethan?" Ujar Ainsley.

"Apa maksudmu?" Tanya Ethan.

"Bukan kah kau sendiri yang mengatakan kalau kau tidak akan pernah mau berhubungan dengan manusia.. apalagi sampai jatuh cinta seperti ini.. kau lupa Ethan hidup manusia tidak akan lama seperti kita.. kau ingat bukan bagaimana ibumu pergi meninggalkanmu untuk selamanya dan ayahmu pergi berkelana karena tidak sanggup menerima kenyataan bahwa istri yang ia cintai pergi untuk selamanya.. apakah kau tidak ingat Ethan? Kau lupa akan semua itu?" Jawab Ainsley yang terus menerus mengingatkan Ethan bagaimana dulu ia bersikeras tidak ingin jatuh cinta dengan manusia.

"Semua itu bukan urusanmu.." ujar Ethan.

"Ini urusanku Ethan.. aku mencintaimu dan sampai kapan pun aku tidak akan pernah rela kalau kau sampai menikahi wanita lain.." jawab Ainsley.

"Aku tidak pernah menyukaimu sama sekali.. aku tidak pernah merasakan cinta tidak setelah aku bertemu dengan  Larisa.. perasaan itu muncul secara tiba-tiba sejak pertama kali aku bertemu dengannya.. meskipun kau lebih lama bersama denganku.. tapi aku hanya menganggapmu teman Ainsley.. hanya teman masa kecilku.." ujar Ethan.

Ainsley semakin tidak bisa mengendalikan dirinya ia tidak bisa menerima penolakannya Ethan. Harga dirinya pun diinjak-injak oleh manusia seperti Larisa. Bagaimana mungkin ia kalah saing dan akhirnya Larisa yang menjadi pemenang hatinya Ethan.

"Sampai kapan pun aku tidak akan menerima semua ini.. ingatlah Ethan akan aku buat wanita itu sendiri yang pergi meninggalkanmu.." ujar Ainsley mengancam Ethan, lalu Ainsley pergi meninggalkan mansion dan menghilang.

Namun sedikit pun Ethan tidak merasakan takut dengan ancaman yang di ucapkan oleh Ainsley. Karena hanya dirinya lah yang berhak menentukan Larisa akan berada disisinya atau tidak.

"Tuan.. apakah semua akan baik-baik saja?" Ujar Alfred sambil berbisik.

"Kau fikir ancaman itu membuatku takut? Kalau pun dia melakukan hal yang tidak masuk akal.. jangan lupa Alfred kita lebih memiliki segalanya dibandingkan Ainsley.." jawab Ethan yang penuh dengan percaya diri.

Ainsley memang dari keluarga yang cukup berpengaruh di dunia mereka. Namun kasta tertinggi dimiliki oleh keluarga Ethan. Meski ayahnya kini entah berada dimana namun yang memegang kekuasaan saat ini adalah Ethan.

"Aku akan kembali ke meja makan.. pastikan keamanan mansion tetap  terjaga.." ujar Ethan sambil berjalan pergi.

"Baik tuan.." jawab Alfred.

"Sesuai dengan perintah tuan Ethan lebih perketat mansion.. jangan sampai kalian lengah.." ujar Alfred memerintahkan penjaga keamanan mansion.

"BAIK!!!" Jawab serentak semua petugas keamanan.

Alfred masih merasa kawatir karena ancaman dari Ainsley. Ia fikir tidak akan ada perdebatan soal pernikahan antara Ethan dan Larisa. Namun Alfred lupa bahwa Ainsley sejak lama sudah menaruh hati kepada tuannya.

"Saya harap semua akan baik-baik saja tuan.." gumam Alfred.

Ethan sedang berjalan menuju ke meja makan dimana Larisa dan keluarganya berada. Namun saat ia sampai ia tidak melihat Larisa dan keluarganya sama sekali. Terlihat pelayan sedang membereskan meja makan.

"Dimana Larisa.." tanya Ethan.

"Nona dan keluarganya sedang berada di taman tuan.." jawab Pelayan.

"Di taman malam-malam begini?" Ujar Ethan lagi.

UNTOUCHABLE : ETHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang