JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
Kehamilan Larisa kian terlihat seperti ibu-ibu hamil yang sudah menginjak sembilan bulan. Padahal jika dihitung perkiraan normal Larisa baru lah mengandung selama lima bulan. Namun perutnya sudah sangat besar seperti hamil sembilan bulan. Larisa juga tidak pernah memeriksakan kehamilannya ke dokter kandungan. Karena di mansion Ethan sudah memiliki dokter yang cukup ahli. Semua itu dikarenakan bayi yang ada di kanfungan Larisa bukanlah bayi manusia normal. Cukup berbahaya jika ia memaksa untuk memeriksakannya ke dokter kandungan yang biasanya menangani bayi manusia normal.
"Risa tidakkah kau ingin makan sesuatu? Setahuku biasanya ibu yang sedang mengandung itu selalu ininmakan sesuatu yang mereka inginkan.." tanya Ethan.
"Sebenarnya aku ingin sesuatu tapi pasti terlalu mudah jika kau yang melakukannya.." jawab Larisa.
"Apa yang kau inginkan? Katakan Risa aku akan mengabulkannya.. tapi bukankah mudah aku lakukan itu akan semakin baik.." ujar Ethan bingung.
"Aku tidak ingin kau melakukan itu.. hal yang sangat kecil bagimu melakukannya.. sama sekali tidak memiliki usaha untuk mendapatkannya.. bukan itu yang aku inginkan.." jawab Larisa yang masih tidak ingin mengatakan apa yang saat ini ia inginkan.
"Jadi aku harus melakukan apa agar tidak terlalu mudah untuk kulakukan Risa.. aku akan melakukannya.." ujar Ethan.
Larisa diam sejenak memikirkan apakah ia akan mengatakan apa yang ia inginkan saat ini. Namun melihat keseriusannya Ethan membuat ia akhirnya mengatakan apa yang ia inginkan.
"Aku ingin kau mengambil chestnut.." jawab Larisa.
"Kau ingin chesnut? Ayo kita membelinya.. kau ingin berapa banyak.. akan aku beli sebanyak yang kau mau.." ujar Ethan sambil meraih tangannya Larisa.
"Tunggu dulu Ethan.. bukan seperti itu yang aku mau.." jawab Larisa menahan jemari Ethan.
Ethan pun kembali duduk di samping Larisa karena Larisa menahannya agar tidak pergi.
"Jadi apa yang kau inginkan Risa.. kau mengatakan kau ingin chestnut.. aku ingin membelinya untukmu.. tapi kau malah menahanku.." ujar Ethan bingung.
"Benar bukan yang aku katakan.. itu terlalu mudah untuk kau lakukan.. sudahlah lupakan saja.. aku tidak ingin apa-apa.." jawab Larisa sambil menunjukkan wajah yang kecewa.
Melihat raut wajah kekecewaan istrinya membuat Ethan merasa bersalah. Lalu ia meraih kedua pipi Larisa yang sekarang mulai mengembang karena kehamilannya. Menatap mata Larisa dengan penuh cinta.
"Apa yang kau inginkan sebenarnya.. katakan padaku dengan jelas.. aku akan melakukan apa pun yang kau inginkan Risa.. bahkan jika kau memintaku menyebrang lautan.. aku akan melakukannya.." ujar Ethan sambil terus menatap mata Larisa.
Larisa mengedip-ngedipkan matanya karena tidak kuat di tatap oleh Ethan. Bagaimana tidak mata biru kehijauan itu sedang menatap dirinya begitu dekat. Membuat jantung Larisa kian tak terkendali.
"Bukankah kau bisa dengan mudah menyebrang lautan? Hanya dengan terbang.." ujar Larisa.
"Hahahaha kau tau dengan mudahnya.. haruskah aku berenang hingga sampai ke sebrang?" Ujar Ethan.
Larisa hanya menganggukkan kepalanya saja, kini Ethan paham apa yang sebenarnya Larisa inginkan.
"Aku tau sekarang, kau saat ini menginginkan aku memanjat pohon chestnut sendiri.. tanpa membelinya dengan mudah?" Ujar Ethan menebak apa yang diinginkan oleh Larisa.
"Ternyata kau sangat pintar.. kau langsung tau apa yang aku inginkan tanpa aku mengatakannya.." jawab Larisa.
"Kau menyepelekanku selama ini? Kau fikir aku tidak memiliki IQ yang bagus? Sungguh kau keterlaluan Risa.. " ujar Ethan yang berpura-pura kecewa.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOUCHABLE : ETHAN [END]
VampiroMenjadi seorang penulis membutuhkan imajinasi yang cukup. Semenjak di khianati oleh kekasihnya Larisa tidak bisa fokus menulis seakan-akan inspirasi dan imajinasinya menghilang bersama dengan cintanya yang hilang. Berniat mencari inspirasi untuk nov...