BAB 28

163 26 0
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Setelah sampai di mansion Adam langsung meminta penjelasan akan masalah yang terjadi. Ia meminta jawaban pasti atas semua pertanyaan yang ada di benaknya.

"Katakan apa yang ingin kalian katakan sebelum aku bertindak hal yang pastinya tidak akan mungkin kalian bayangkan.." ujar Adam.

Sims tidak perduli dengan perkataan daddy nya karena baginya itu bukanlah masalahnya. Ia sibuk kesana kamari melihat-lihat hutan dan benar apa yang di katakan oleh kakaknya hutan ini sangat indah dan sejuk.

"Adam.. ini bukan kesalahan Larisa.. semua itu terjadi karena sebuah kecelakaan dan biang kecelakaan itu adalah Dean.." ujar Charlotte.

"Apa maksudmu semua ini karena Dean? Apakah Dean menjebak putri kita untuk tidur dengan pria lain?" Tanya Adam.

"Bukan begitu ceritanya daddy.. Dean datang kesini awalnya ingin meminta maaf padaku.. tapi tiba-tiba hujan turun akhirnya aku membiarkannya masuk ke dalam rumah.. tidak disangka Dean memiliki rencana busuk untuk menjebakku agar tidur dengannya.. dia dengan sengaja memberikan obat perangsang di minumanku..beruntungnya Ethan datang menolongku.." ujar Larisa menjelaskan apa yang terjadi.

"Apa? Kau bilang pria itu menolongmu? Pria itu membuatmu hamil begini kau sebut dengan menolong? Bukankah dia sama saja seperti si brengsek itu?" Jawab Adam.

"Bisakah daddy mendengar ceritaku sampai selesai? Bukan seperti itu juga kejadiannya.. sebenarnya ini semua bukan kesalahan Ethan.. melainkan aku.. aku yang sudah lupa diri karena obat perangsang itu dan akhirnya aku lah yang menerkam Ethan daddy.. bukan Ethan yang sengaja memanfaatkan keadaan.." ujar Larisa lagi.

"Oh my God.. apa yang harus aku katakan.. kenapa kau tidak bisa mengendalikan diri Larisa.." ujar Adam sambil memegang pelipisnya.

"Kau bilang mengendalikan diri? Bagaimana bisa dia mengendalikan diri setelah apa yang diminumnya.." ujar Charlotte.

"Seharusnya jika memang putri kita yang lebih dahulu menyerang.. bukankah dia sebagai pria bisa menolak? Kenapa dia malah seakan-akan menikmatinya.." jawab Adam.

Larisa berfikir sejenak dengan apa yang di ucapkan oleh daddynya. Ia berfikir apa yang di katakan oleh daddy nya ada benarnya juga.

"Benar juga apa yang di katakan daddy.. bukan kah saat itu hanya aku yang tidak sadar dan dia jelas-jelas sadar.. kenapa dia tidak menolak apa yang aku lakukan.. sebagai seorang pria dia memiliki tenaga untuk menghalangiku berbuat yang terlalu jauh.. apakah dia sedang berpura-pura menjadi korban dan aku tersangkanya.. jika benar.. sungguh kau brengsek Ethan.." gumam Larisa di dalam hati.

"Sudah lah.. semuanya sudah terjadi dan yang terpenting dia bersedia menikahi putri kita.. bahkan dia yang memaksa ingin menikahi putri kita.. tidak seperti putri kita yang sempat menolak menikah dengannya.." ujar Charlotte menatap kesal ke arah putrinya.

Adam menatap marah ke arah putrinya itu bagaimana bisa ia dengan sadar ingin menolak menikah dengan pria yang menghamilinya. Apakah ia ingin hidup bersama anaknya tanpa hadirnya seorang suami.

"Risa.. benar apa yang di katakan mama mu? Kenapa kau tidak ingin menikah dengannya ? Apakah kau bisa hidup berdua saja dengan bayimu?" Ujar Adam.

Larisa menepuk jidatnya pasrah karena kali ini daddynya marah bukan lagi karena persoalan kehamilannya melainkan persoalan ia yang pernah menolak menikah dengan Ethan.

"Daddy.. aku hanya tidak ingin menikah dengannya.. aku bisa mengurus bayiku sendiri..." jawab Larisa.

"Apa kau bilang? Bisa mengurus bayimu sendiri.. kau tidak pernah menjadi ibu Risa.. bagaimana bisa kau merasa sombong seperti itu.. kau fikir anakmu tidak butuh figur seorang ayah?" Ujar Adam lagi.

UNTOUCHABLE : ETHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang