BAB 48

197 20 0
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Setelah melihat secara langsung wajah pria yang ada di hadapannya saat ini. Larisa masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Sosok yang ia fikir selama ini ada di dalam mimpinya. Ternyata ia benar-benar begitu nyata.

"Kau.." gumam Larisa.

"Daddy... daddy..." teriak seorang anak kecil sambil berlari ke arah mereka.

Mendengar suara teriakan anak kecil yang memanggil daddy. Larisa langsung menoleh ke arah anak kecil yang sedang berlari itu. Anak laki-laki yang sangat tampan dan terlihat begitu mirip dengan laki-laki yang ia panggil daddy.

"Tuan.." ujar Alfred.
Ethan menggelengkan kepalanya membuat Alfred kembali diam.

Bocah kecil itu menghampiri ayahnya dan langsung memeluk kaki ayahnya.

"Daddy.. aku mendapatkannya.." ujar bocah itu sambil menengadahkan kepalanya.

"Apa yang kau dapatkan sayang?" Tanya Ethan.

Larisa terdiam melihat interaksi antara anak dan ayah itu. Terbesit difikirannya saat ini kalau seandainya mimpi itu adalah nyata. Sudah pasti anak kecil itu adalah anaknya.

"Mungkinkah anak itu adalah anakku? Tidak.. apa yang kau fikirkan Larisa.. itu semua hanya mimpi belaka.." gumam Larisa di dalam hatinya sambil mengelus perutnya sendiri.

"Daddy lihat ini.. aku mendapatkan tandatangannya.. kau sangat menyukai novel ini bukan.. ini hadiah untukmu daddy.." ujar Bocah itu sambil memberikan sebuah novel.

Larisa langsung membelalakkan matanya saat melihat novel karyanya ada di tangan bocah itu. Ia tidak menyangka pria yang ada di hadapannya saat ini adalah salah satu dari penggemar karyanya.

"Bukankah itu novel karyaku.. kenapa dia bisa.." gumam Larisa tidak menyangka.

"Thankyou sayang... tapi seharusnya kau tidak boleh kabur seenaknya seperti itu.. kau fikir daddy tidak akan mencemaskanmu?" Ujar Ethan.

"Maaf Daddy.. " ujarnya sambil menunduk merasa bersalah.
Melihat putranya murung Ethan langsung berjongkok mensejajarkan dirinya dengan putranya.

"Daddy tidak marah padamu, hanya saja daddy akan sangat kawatir jika terjadi sesuatu padamu.. bisakah kau berjanji tidak akan mengulanginya lagi?" Ujar Ethan.

Bocah itu pun menganggukkan kepalanya lalu ia tersenyum. Saat tersenyum arah pandangannya tertuju ke arah Larisa yang berdiri di belakang mereka.

"Daddy.. bukankah itu penulis novel kesukaanmu, tadi aku melihatnya di taman.. lalu aku meminta seseorang untuk membantuku mendapatkan tandatangannya.. kenapa dia ada disini?" Ujarnya menceritakan semua kejadian yang menjadi alasannya kabur dari ayahnya.

Mendengar perkataan bocah itu membuat Larisa langsung mengingat akan sesuatu. Dimana ia sedang duduk di taman sebelumnya dan ia di datangi oleh seorang remaja laki-laki. Remaja itu meminta tanda tangannya untuk novel yang dimilikinya.

"Daddy hanya sedang menolongnya dari orang jahat sayang.. lebih baik kita segera pulang.. kau tidak ingin melewatkan kartun kesukaanmu bukan.." ujar Ethan.

Ethan langsung menggendong putranya meninggalkan Larisa yang masih terdiam mematung. Dalam gendongan ayahnya bocah itu terus menatap ke arah Larisa. Begitu juga dengan Larisa yang juga terdiam terpaku menatap kepergian mereka.

"Ada apa denganku, ini hanya sebuah kebetulan saja.. untuk apa aku terus memikirkannya.. lebih baik aku segera pulang, sangat berbahaya jika aku berlama-lama disini.." gumam Larisa yang langsung bergidik ngeri jika membayangkan beberapa pria yang mengganggunya tadi.

UNTOUCHABLE : ETHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang