BAB 43

152 21 7
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Dean berjalan mendekat ke arah Larisa dan Ethan yang sedang menikmati ice cream mereka. Dean cukup kaget bisa bertemu dengan Larisa di kota itu. Rasa penasarannya akan bagaimana dirinya bisa terdampar di kota itu tanpa tau tujuan. Ia malah bertemu dengan mantan kekasihnya yang pernah ia khianati dulu.

"Risa..." ujar Dean.

Larisa menoleh ke arah suara yang tidak cukup asing di telinganya. Suara yang sebelumnya bertahun-tahun ia dengar melalui telfon bahkan mengobrol tatap muka. Bagaimana mungkin ia tidak mengenalinya.

"Dean.. kau!!" Jawab Larisa.

Seketika Larisa mengingat kembali saat malam dimana Dean datang menemuinya di mansion. Melakukan hal licik hingga hampir membuatnya jatuh ke dalam lubang kelicikannya. Mata Larisa begitu tajam menatap Dean dengan penuh dendam dan benci.

"Sedang apa kau disini Risa? Dan siapa pria ini?" Tanya Dean penasaran.

"Seharusnya aku yang bertanya sedang apa kau disini.. kau tidak perlu tau siapa dia.." jawab Larisa.

"Aku? Aku juga bingung mengapa aku disini.. aku terdampar di kota ini pada waktu yang lalu tanpa tau apa tujuanku datang kesini.. polisi menemukanku dalam keadaan linglung dan kebingungan.. untuk itu aku datang ke kota ini lagi hanya untuk mencari sesuatu yang mungkin aku lupakan.." ujar Dean.

Larisa mengerutkan keningnya mendengar perkataan Dean yang menurutnya sangat aneh. Bagaimana bisa Dean berbicara seolah-olah ia melupakan kejadian yang terjadi waktu itu. Seketika Larisa langsung paham kalau semua ini adalah perbuatan Ethan. Malam itu setelah gagalnya Dean menjebak Larisa, Larisa tidak tau apa yang terjadi kepada Dean. Larisa hanya menganggap Dean pergi hanya untuk melarikan diri.

"Apa kau yang melakukannya Ethan.." tanya Larisa sambil menatap tajam ke arah Ethan.

Ethan hanya menjawab dengan senyuman karena memang ia lah yang membuat Dean seperti itu. Bagi Ethan hukuman itu cukup lah ringan di banding membiarkan Dean menjadi santapan para vampire.

"Kenapa kau melakukan itu.." tanya Larisa lagi.

"Apa kau tidak suka aku melakukannya?" Jawab Ethan.

"Kenapa hanya itu yang kau lakukan.. kenapa kau tidak membuangnya ke hutan terlarang saja.. kau membuatku kecewa Ethan.." ujar Larisa.

"Waaahhh.. kau sungguh tidak terduga Risa.. aku fikir kau tidak suka aku melakukan itu padanya.. ternyata kau ingin aku melakukan yang lebih buruk dari itu.." gumam Ethan yang tidak percaya dengan apa yang ia dengar dari bibir istrinya.

Dean menatap bingung obrolan kedua orang yang ada di hadapannya. Kebingungannya semakin membuatnya tidak mengerti apa yang harus ia lakukan.

"Tidak bisakah kalian menjelaskan apa yang terjadi padaku.. setidaknya biarkan aku mengerti agar aku bisa kembali dengan tenang.." ujar Dean.

"Kau berisik Dean.. sebaiknya kau pergi dari sini.." jawab Larisa.

Dean cukup kaget dengan ucapannya Larisa, Larisa yang dulu ia kenal tidak pernah bersikap kasar padanya. Melihat Larisa sibuk mengobrol dengan pria yang sama sekali tidak ia kenal. Dean memilih untuk pergi menghindar. Dean menyadari kalau Larisa sudah melupakannya.

"Maafkan aku Risa.. semoga kau bahagia dengan keluarga barumu.." gumam Dean sambil beranjak pergi.

Setelah selesai dengan ice cream mereka Larisa dan Ethan beranjak pergi menuju ke arah taman yang ada di dekat toko ice cream. Larisa ingin melihat berbagai macam bunga hanya untuk cuci mata. Namun ia melihat seseorang pedagang yang menjual keranjinan tangan yang cukup indah.

UNTOUCHABLE : ETHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang