BAB 6

223 27 0
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Setelah menempuh perjalanan panjang akhirnya Larisa sampai dirumahnya. Ia langsung keluar dari mobil hendak masuk ke dalam rumah. Namun pandangannya teralihkan ke arah mansion yang ada disamping rumahnya.

Larisa melihat sebuah mobil masuk ke dalam area mansion yang Larisa yakini itu adalah mobil tuan rumah mansion itu.
"Itu pasti mobil tuan rumah sombong itu.." gumam Larisa di dalam hati.

Ethan yang berada di dalam mobil juga melirik ke arah Larisa yang tengah memandang ke arahnya. Ia menyunggingkan senyumnya dan berfikir pasti Larisa saat ini sedang mengumpatinya. Terlihat dari raut wajah Larisa yang sangat tidak bersahabat.

"Alfred apakah wanita itu sangat membenciku? Sampai ia harus memandangku dengan tatapan membunuh seperti itu.." ujar Ethan.

"Bisa jadi tuan karena wanita itu menganggap tuan adalah tuan yang sombong.." jawab Alfred.

"Hahaha sombong? Bukankah dia yang terlalu lemah makanya aku mengatainya begitu.." ujar Ethan.

"Wanita memang terlihat lemah tuan tapi mereka lebih kuat disaat waktu-waktu tertentu.."jawab Alfred.

"Waktu-waktu tertentu? Kapan itu?" Tanya Ethan.

"Tentu saja di saat mereka mengandung dan melahirkan anaknya tuan.." jawab Alfred.

"Ohh.. iyaa aku lupa soal itu.. tapi kenyataannya mereka makhluk lemah tidak bisa di kesampingkan bukan?" Ujar Ethan.

"Iya.. tuan benar.." jawab Alfred.

Mendadak Ethan menjadi melamun ia sejenak memikirkan ibunya yang sudah lama tidak ia temui. Sejak kematiannya dua ratus tahun yang lalu karena menolongnya saat hendak dibunuh oleh vampire lainnya.

"Aku fikir kita tidak akan pernah musnah tapi ternyata jika vampire lain yang membunuh kita  hal itu bisa saja terjadi.." ujar Ethan mengingat luka lamanya.

"Tuan harus mengikhlaskan ibu tuan dan melanjutkan kehidupan abadi ini.." ujar Alfred.

"Sungguh sangat melelahkan hidup abadi seperti ini Alfred.." jawab Ethan.

"Tapi saat ini menyenangkan karena ada wanita itu tuan.." ujar Alfred.

"Uhuuukkk.. uhukkk.. apa maksudmu Alfred? Kau bilang semua menjadi menyenangkan setelah ada dia? Kau bercanda? Wanita itu sungguh menyebalkan apalagi saat dia mengatakan aku adalah pria mesum.. bukankah dia sangat menyebalkan?" Jawab Ethan tidak setuju.

"Terserah tuan saya hanya menganggap semua lebih menyenangkan saat wanita itu datang kesini tuan.." ujar Alfred.

"Akkhh.. sungguh kau sangat menyebalkan Alfred lebih baik aku segera masuk.." ujar Ethan kesal.

Obrolan panjang itu membuat Ethan lama berada di dalam mobil karena kesal mendengar ucapannya Alfred, Ethan langsung keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah.

"Wanita itu menyenangkan? Hah.. menyenangkan dari mana.. sungguh bagiku dia sangat menyebalkan.." gumam Ethan.

Alfred menyunggingkan senyumnya melihat tuannya terlihat mengomel sendiri. Padahal ia hanya mengatakan apa yang sebenarnya, namun tuannya selalu menyangkal semuanya.

***

Larisa saat ini kebingungan karena ia lupa mencari petugas yang bisa membenarkan keran airnya.
"Gara-gara pria mesum itu aku sampai lupa mencari petugas untuk membenarkan keran air.. hari ini aku tidak akan mandi? Sungguh sangat menyebalkan.. kalau harus menumpang di mansion itu lagi.. ohh tidak... tidak akan.. aku tidak akan mau bertemu dengan setan mesum yang mengintip aku mandi lagi.. lebih baik aku tidak mandi saja.." gumam Larisa.

UNTOUCHABLE : ETHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang