JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
Larisa yang merasa masih belum cukup sehat harus menempuh perjalanan panjang untuk kembali kerumah. Ia pun tertidur lelap di pelukannya Ethan itu pun terjadi karena Ethan yang tidak tega membiarkan Larisa bersandar di jendela pintu mobil.
"Maaf karena meninggalkanmu sendirian di hutan.. aku tidak menyangka kau akan berfikiran bahwa aku dengan sengaja meninggalkanmu.." gumam Ethan sambil menatap wajah Larisa yang tertidur.
Saat melihat wajah Larisa sedekat itu tiba-tiba ingatan disaat malam dimana mereka melakukan adegan panas muncul. Wajah Ethan langsung memerah karena malu ia bahkan sampai tersedak karena ludahnya sendiri.
"Uhuukkk... uhuukkk..."
"Kenapa tuan apakah tuan sakit?" Tanya Alfred.
"Tidak.. aku baik-baik saja.." jawab Ethan.
Alfred kembali fokus menyetir sedangkan Ethan masih mengatur fikirannya agar tidak memikirkan kejadian malam itu. Setelah menempuh perjalanan panjang akhirnya mereka sampai di mansion.
Meski rumah Larisa hanya berjarak sejengkal Ethan memilih membawa Larisa ke mansionnya."Tuan biar saya yang mengangkat nona Larisa.." ujar Alfred.
"Tidak Alfred.. biarkan aku saja yang membawanya ke kamar.." jawab Ethan.
Alfred lalu memegang pintu mobil agar memudahkan Ethan menggendong Larisa. Ethan membawa Larisa menuju kamarnya padahal kamar di mansion itu sangatlah banyak. Semua pelayan bahkan sampai kebingungan karena tuan mereka mengizinkan orang lain masuk ke kamarnya. Karena biasanya orang lain yang boleh masuk hanyalah Alfred. Namun itu hanya sekedar untuk membersihkan kamar atau ada hal yang penting untuk di sampaikan kepada Ethan.
"Apa yang ingin kau lakukan.." ujar Larisa yang mendadak bangun dari tidurnya saat Ethan hendak meletakkan Larisa ke ranjang.
"Aku hanya ingin meletakkanmu ke ranjang.. apakah itu salah?" Jawab Ethan.
"Di mana aku.. kemana kau membawaku.. ini bukan kamarku.." ujar Larisa yang kebingungan karena sama sekali tidak pernah melihat kamar itu.
"Ini kamarku.." jawab Ethan.
"Haa kamarmu? Kenapa kau membawaku ke kamarmu.. aku ingin pulang.." ujar Larisa beranjak dari ranjang.
Namun saat ingin membuka pintu kamar Larisa malah tidak bisa membukanya. Pintu kamar dalam keadaan terkunci dan kuncinya tidak di tempatnya.
"Kenapa dikunci? Mana kuncinya.. aku ingin keluar.." ujar Larisa.
"Istirahatlah disini kau masih belum terlalu sehat bukan.." ujar Ethan.
"Tidak mau aku tidak ingin tidur disini.. aku ingin pulang.." jawab Larisa.
"Kenapa? Apakah kau takut padaku setelah mengetahui siapa diriku?" Ujar Ethan.
"Tidak... tidak sama sekali aku hanya mulai membencimu.." jawab Larisa.
Ada rasa sakit di hatinya Ethan saat mendengar kata benci terucap dari mulut Larisa. Padahal awalnya Larisa sangat getol ingin dinikahi oleh Ethan.
"Kenapa kau membenciku? Hanya karena aku tidak ingin menikah denganmu? Apakah karena itu? Baiklah besok kita akan menikah agar kau puas.." ujar Ethan yang mulai emosi.
"Hah.. menikah denganmu? Aku sudah tidak berminat.. bahkan meski ada bayi di rahimku.. aku tidak akan menikah dengan pria dingin sepertimu.." jawab Larisa.
Emosi Ethan kian memuncak awalnya ia kesal karena Larisa berada dirumah Damian. Namun ia bertambah kesal saat Larisa mengatakan tidak ingin menikah dengannya bahkan ia sangat membencinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOUCHABLE : ETHAN [END]
VampireMenjadi seorang penulis membutuhkan imajinasi yang cukup. Semenjak di khianati oleh kekasihnya Larisa tidak bisa fokus menulis seakan-akan inspirasi dan imajinasinya menghilang bersama dengan cintanya yang hilang. Berniat mencari inspirasi untuk nov...