JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
Sudah seminggu lamanya Larisa terlihat galau sambil duduk di balkon kamarnya, setiap waktu ia memikirkan masalah apakah ia harus menikah dengan Ethan. Sejenak ia berfikir kembali seandainya ia tidak menikah dengan Ethan maka bayinya akan tumbuh tanpa kehadiran sosok ayah.
"Ohh tuhan apa yang harus aku lakukan.." gumam Larisa bingung.
Ethan sedang uring-uringan karena sudah hampir seminggu lamanya ia tidak menemui Larisa. Padahal jarak tempat tinggalnya sangat lah dekat. Namun karena Larisa meminta waktu untuknya berfikir akhirnya Ethan tidak berani untuk menemui Larisa dirumahnya.
"Tuan.. tenang lah ini baru satu minggu tuan.. bukan setahun.." ujar Alfred.
"Kenapa aku merasa menunggu seperti sudah ribuan tahun.. aku tidak tahan Alfred.. aku tidak tahan jika tidak melihatnya.." jawab Ethan.
"Kenapa tuan bisa seperti ini.. bukankah sudah ratusan tahun tuan hidup sendiri di mansion.. kenapa sekarang hanya satu minggu saja tuan sudah uring-uringan seperti menunggu hingga ribuan tahun.." ujar Alfred.
"Apa kau sedang mengingatkanku akan kejomloan ku selama ratusan tahun? Kau sangat lancang Alfred.. kau ingin aku beri hukuman?" Ujar Ethan mengancam.
"Tidak tuan.. saya hanya ingin mengatakan sebuah kejujuran tuan.." jawab Alfred sambil tersenyum mengejek.
"Aku juga tidak mengerti apa yang terjadi padaku.. semenjak melihatnya di kapal waktu itu.. perasaan itu muncul aku fikir aku hanya sedang merasa tidak enak badan.. namun setelah melihatnya tinggal tepat di samping mansionku.. perasaan itu semakin menggebu-gebu, di tambah lagi malam panjang yang kami lewati bersama membuatku semakin yakin bahwa aku sudah jatuh cinta padanya.." ujar Ethan sambil mengingat momen pertemuannya dengan Larisa selama ini.
Alfred juga begitu bahagia melihat tuannya saat ini. Tidak ada aura dingin yang muncul di sekelilingnya karena kini wajahnya selalu terlihat tersenyum bahagia.
"Eheeemmmm.." deheman seseorang membuat fokus Ethan langsung buyar. Ia langsung menoleh ke arah suara karena suara itu yang sudah dirindukannya selama seminggu ini.
"Risa.. kau datang melihatku.." ujar Ethan sambil tersenyum.
"Kau terlalu percaya diri.. aku datang kesini ingin menemui pelayanmu.." jawab Larisa.
Ethan langsung melirik ke arahnya Alfred sedangkan Alfred kebingungan harus menjawab apa. Alfred juga kaget kenapa Larisa datang dengan niat bertemu dengannya bukan bertemu dengan tuannya.
"Ada apa nona ingin menemui saya?" Tanya Alfred.
"Ikut aku.." jawab Larisa sambil beranjak pergi.
Ethan semakin bingung saja karena keberadaannya seperti tidak dianggap oleh Larisa.
"Apa-apaan ini? Kenapa dia malah ingin bertemu dengan Alfred bukan denganku.." gumam Ethan bingung.
Akhirnya Ethan mencoba untuk mengikuti kemana Larisa dan Alfred pergi. Belum sempat ia mengikuti langkah kakinya langsung terhenti saat Larisa membelalakkan matanya. Memberi kode bahwa Ethan tidak boleh mengikuti mereka.
"Apakah ini sebuah ancaman? Aku di ancam? Dan aku menurut.. kenapa aku terlihat seperti orang bodoh.." gumam Ethan kesal.
Meski saat ini ia sangat kesal namun tetap saja ia tidak bisa melakukan apa-apa. Larisa melarangnya untuk ikut sedangkan Ethan tidak bisa mendengar apa yang dibicarakan oleh Alfred dan Larisa karena jarak yang cukup jauh. Bahkan Ethan tidak tau dimana mereka saat ini.
"Kenapa kekuasaanku tidak berpengaruh lagi.. kenapa sekarang seperti ada orang lain yang mengaturku.. apakah bayi itu yang membuat aku tidak berkutik seperti ini.." gumam Ethan.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOUCHABLE : ETHAN [END]
VampireMenjadi seorang penulis membutuhkan imajinasi yang cukup. Semenjak di khianati oleh kekasihnya Larisa tidak bisa fokus menulis seakan-akan inspirasi dan imajinasinya menghilang bersama dengan cintanya yang hilang. Berniat mencari inspirasi untuk nov...