JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
Ethan sedang dalam perjalanan menuju hutan terlarang dimana Rumah Damian berada. Meski bisa sampai secepat mungkin namun Ethan lebih memilih untuk berangkat menggunakan mobil.
"Apakah wanita itu akan baik-baik saja Alfred.." ujar Ethan.
"Tentu saja tuan.. Tuan Damian tidak akan melakukan apa pun pada nona Larisa.."jawab Alfred sambil terus menyetir.
Ethan masih merasa bersalah dengan apa yang terjadi dengan Larisa. Medapati saat ini Larisa berada bersama dengan Damian. Hal itu membuat perasaan Ethan sedikit tidak nyaman. Apalagi saat mengingat pertemuan pertama antara Larisa dan Damian di kota. Dimana Larisa terlihat menyukai Damian.
Karena rasa bosan akhirnya Larisa mencoba untuk keluar dari kamar. Berada dikamar milik orang lain yang baru di kenalnya membuat Larisa sedikit mawas diri.
"Kau ingin kemana?" Tanya Damian yang sedang duduk menata bunga-bunga mawarnya.
"Aku.. aku hanya ingin mencari udara segar.." jawab Larisa gugup.
"Jangan pergi terlalu jauh hari sudah gelap.." ujar Damian.
"Baik tuan.." jawab Larisa.
Lalu Larisa langsung berjalan menuju keluar rumah namun Larisa kaget saat melihat sekeliling rumah yang di tumbuhi oleh pohon-pohon bunga. Bunga yang sedang di tata oleh Damian tadi.
"Indahnya..." gumam Larisa.
Saat sedang menikmati keindahan bunga yang ada di hadapannya. Tiba-tiba Larisa mendapati sebuah mobil yang melaju mendekat ke arahnya. Larisa seperti mengenali mobil itu namun ia tidak yakin mengenalnya.
"Siapa yang datang.. apakah orang tuanya Damian.." gumam Larisa.
Saat melihat pengemudi mobil itu Larisa langsung paham siapa yang datang kerumah itu. Itu adalah pelayan dari Mansion besar itu yang sering Larisa temui saat berada disana.
"Apakah tuan rumahnya ada di dalam mobil itu.. itu artinya ada kemungkinan Ethan juga berada di mobil yang sama.. sebaiknya aku bersembunyi.." gumam Larisa yang langsung beranjak masuk ke dalam rumah dan kembali ke kamarnya.
Damian mengerutkan keningnya saat melihat Larisa berjalan cepat menuju kamar. Padahal ia mengatakan akan mencari udara segar namun baru saja keluar kenapa langsung terburu-buru Masuk.
"Apa yang dilihatnya sampai ketakutan seperti itu.." gumam Damian di dalam hati.
Damian yang penasaran langsung berjalan keluar dari rumah. Mendadak ekspresi wajahnya terlihat tidak nyaman atas kehadiran Ethan dirumahnya.
"Untuk apa kau datang kesini tuan Ethan yang agung.." ujar Damian.
"Dimana wanita itu.." ujar Ethan tanpa basa-basi.
"Wanita itu? Siapa maksudmu?" Tanya Damian.
"Jangan berpura-pura bodoh, wanita itu ada di dalam bukan? Bawa dia keluar.." ujar Ethan memerintahkan Damian untuk segera membawa Larisa keluar dari rumah.
"Aku tidak mengerti apa yang kau ucapkan.. tidak ada siapa-siapa disini selain aku dan orang-orangku.. sebaiknya tuan Ethan yang agung pergi dari sini.." ujar Damian.
Larisa yang tengah mengintip di balik jendela merasa aneh saat mendengar Damian seolah-olah menganggap Ethan itu memiliki derajat yang lebih tinggi di bandingkan Damian. Larisa hanya mengetahui bahwa Ethan adalah seorang pelayan.
"Apa maksud ini semua.. apakah dia membohongiku?" Gumam Larisa.
Larisa dengan segera keluar dari rumah ingin menanyakan langsung apakah benar Ethan itu bukanlah seorang pelayan seperti apa yang ia ketahui selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOUCHABLE : ETHAN [END]
VampireMenjadi seorang penulis membutuhkan imajinasi yang cukup. Semenjak di khianati oleh kekasihnya Larisa tidak bisa fokus menulis seakan-akan inspirasi dan imajinasinya menghilang bersama dengan cintanya yang hilang. Berniat mencari inspirasi untuk nov...