BAB 29

156 26 0
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Larisa sedang di dadani oleh pelayan, pelayan yang ada di mansion benar-benar multitalent. Mereka tidak hanya menjadi pelayan melainkan mereka memiliki keahlian masing-masing. Membuat pakaian, berkebun, menjadi makeup artis dan lain-lainnya. Hidup lama membuat mereka bisa belajar lebih banyak meski harus bersembunyi dari dunia luar.

"Gaun ini sangat indah.." ujar Larisa.

"Terima kasih nona.. gaun ini khusus dibuatkan untuk nona.." jawab pelayan.

"Benarkah? Apakah ini gaun yang masih baru?" Tanya Larisa.

"Tentu nona.. gaun ini baru selesai kemarin.. tuan Ethan meminta kami untuk membuatkan gaun yang indah untuk nona.." jawab pelayan.

"Tapi kalian kan tidak tau ukuran tubuhku berapa.. kenapa gaunnya sangat pas di tubuhku?" Tanya Larisa lagi yang merasa heran.

"Itu tidak sulit nona.. tuan Ethan yang memberikan ukuran tubuh nona langsung kepada kami.. dan kami tinggal membuatnya.." jawab Pelayan.

Larisa terdiam sejenak mendengar apa yang dikatakan oleh pelayan itu. Bagaimana mungkin Ethan bisa mengetahui ukuran tubuhnya sedangkan dirinya tidak pernah mengatakannya.

"Bagaimana bisa dia tau ukuran tubuhku.. jangan katakan dia menebaknya atau jangan katakan dia langsung tau hanya dengan melihat tubuhku.. apakah dia semesum itu sampai mengingat seluruh bentuk tubuhku.." gumam Larisa di dalam hatinya.

Charlotte masuk ke dalam kamar ingin melihat putrinya yang sedang di dandani. Ia begitu takjub melihat bagaimana cantiknya putri semata wayangnya itu. Hari ini putrinya akan mengubah statusnya menjadi seorang istri.

"Kamu sangat cantik sayang.. gaunmu juga sangat indah persis seperti rancangan disigner terkenal.." ujar Charlotte.

"Mommy jangan memujiku dengan berlebihan.. nanti aku akan besar kepala.." jawab Larisa.

"Tidak mungkin aku akan mengatakan kamu jelek sayang.. karena kenyataannya kamu benar-benar cantik.." ujar Charlotte lagi.

Larisa lalu berdiri di depan cermin sambil terus menatap dirinya di cermin. Apa yang di katakan oleh ibunya adalah benar ia terlihat sangat cantik dan begitu anggun. Larisa tidak pernah menyangka akan mengenakan gaun pengantin seperti ini. Karena pada saat Dean mengkhianatinya Larisa sempat berfikir tidak ingin lagi berhubungan dengan pria mana pun. Namun takdir malah membuat dirinya bertemu dengan Ethan dan akhirnya menikah dengan Ethan.

Ethan berada di kamarnya menatap pakaian yang masih digantung. Pakaian dengan warna hampir senada dengan gaunnya Larisa. Pakaian itu akan ia kenakan saat pemberkatan nanti bersama wanita pujaan hatinya.

"Kenapa aku merasa gugup.. apakah semua yang akan menikah mengalami kegugupan ini?" Gumam Ethan.

Pintu kamar Ethan terbuka ternyata Alfred yang datang ingin memastikan apakah Ethan sudah bersiap-siap. Namun Alfred malah melihat tuannya itu sedang menatap pakaian dan belum  memakainya sama sekali.

"Tuan.. apa yang sedang kau lakukan.. kenapa kau belum memakainya?" Tanya Alfred.

"Aku hanya sedang merasa gugup Alfred.. makanya aku belum mengenakannnya.." jawab Ethan.

"Gugup kenapa tuan? Apakah kau ingin berubah fikiran?" Tanya Alfred.

Ethan langsung berbalik arah saat Alfred mengatakan hal yang sangat tidak mungkin dalam fikirannya Ethan.

"Apa yang kau katakan Alfred.. berubah fikiran?? Tentu saja tidak.. tidak akan pernah aku berubah fikiran.." ujar Ethan.

Alfred menyunggingkan senyumnya mendengar ucapan tuannya. Alfred menyadari bahwa tuannya itu sudah mengalami sidrom kebucinan.

UNTOUCHABLE : ETHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang