JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.
Larisa masih terus mengikuti kemana Ethan pergi sampai masuk ke mansion. Ethan menyadari bahwa Larisa mengikutinya lantas ia dengan sengaja membawa Larisa hingga berkeliling seluruh mansion. Larisa terlihat kelelahan sampai ngos-ngosan bahkan ia sering berhenti sejenak untuk istirahat. Bagaimana ia tidak lelah jika harus mengikuti Ethan berkeliling dengan berjalan kaki menyusuri mansion yang sangat besar itu.
"Apa sih yang dilakukannya dengan berkeliling begini.. tidakkah ia lelah kenapa hanya aku saja yang kelelahan..huuuuhh.. huuuhh..." gumam Larisa sambil berhenti sejenak mengatur nafasnya yang ngos-ngosan karena sudah kelelahan.
Ethan hanya tersenyum mendengar gumaman Larisa, ia ingin membuat Larisa menyerah soal keinginannya.
"Aku akan membuatmu menyerah sampai kau sendiri yang pergi dengan sendirinya.." gumam Ethan di dalam hati.
Setelah selesai mengatur nafasnya Larisa kembali mengikuti Ethan yang jaraknya sudah jauh dengannya. Ia langsung berlari dan tanpa sadar malah menyandung gundukan batu.
Gubrak!!
Larisa tersungkur dan sialnya ia terjatuh tertelungkup membuat hidungnya duluan mendarat ke lantai.
Darah segar mengalir deras keluar dari rongga hidung Larisa. Darah itu mengalir hingga menyetuh lantai baju Larisa juga penuh dengan darahnya sendiri.Bau darah segar menguar ke seluruh penjuru mansion Ethan yang menyadarinya langsung menggendong Larisa dan membawanya pergi sejauh mungkin. Larisa yang kaget karena mendadak di gendong oleh Ethan hanya terdiam menatap Ethan yang kini sedang berlari sambil menggendongnya menyusuri hutan.
"Kenapa dia bisa berlari sambil menggendongku?" Gumam Larisa di dalam hati yang kebingungan.
Darah masih bercucuran keluar dari hidungnya Larisa namun ia tidak perduli. Saat ini Larisa hanya bingung dengan Ethan yang terlihat sangat aneh menurutnya.
Setelah sampai ke tengah hutan Ethan menurunkan Larisa dan mendudukkannya di pohon yang sudah tumbang. Larisa menatap Ethan kebingungan saat ini Larisa seperti sedang bermimpi.
Ethan menyadari bahwa Larisa kebingungan karena tindakannya yang mendadak. Karena jika tidak mungkin Larisa tadinya sudah akan menjadi santapan seluruh vampire-vampire yang ada di mansion.
"Apakah aku sedang bermimpi?" Tanya Larisa.
"Berfikirlah apa pun sesukamu.. jika menurutmu ini mimpi maka ini adalah sebuah mimpi.." jawab Ethan.
"Tidak.. tidak.. aku tidak yakin ini mimpi.. kau tau hidungku yang berdarah seperti ini.. kau fikir aku tidak merasakan sakit.. bukankah jika ini sebuah mimpi maka aku tidak akan merasakan sakit sedikit pun?" Ujar Larisa.
"Terserah kau nona.. aku tidak perduli ini mimpi atau tidak.. kau sungguh merepotkanku.. kenapa kau begitu ceroboh.." ujar Ethan.
"Aku... aku.. aku hanya tidak sengaja terjatuh.. lantas apa itu salahku? Memangnya untuk apa kau membawaku kesini.. bukannya di obati kau malah membawaku pergi ke tengah hutan begini.." ujar Larisa kesal.
"Kau mengomel setelah aku menolongmu? Untuk kesekian kalinya kau mengomel saat aku sudah menolongmu.. sungguh kau sangat lucu nona.." jawab Ethan.
"Menolong? Kau sebut ini pertolongan? Hello... tuan.. apakah aku merasa tertolong sekarang? Tidak bisakah kau melihat hidungku ini bercucuran darah dan kau sebut ini menolong? Aku yang bodoh atau aku yang tidak waras.." jawab Larisa yang semakin kesal tidak karuan.
Ia mengomel sambil menahan perih di hidungnya jika ingin pergi ke dokter ia harus menempuh perjalanan yang cukup jauh. Namun bagaimana ia bisa pergi saat ini ia sedang berada di tengah hutan seperti ini dengan pria yang sangat menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOUCHABLE : ETHAN [END]
VampireMenjadi seorang penulis membutuhkan imajinasi yang cukup. Semenjak di khianati oleh kekasihnya Larisa tidak bisa fokus menulis seakan-akan inspirasi dan imajinasinya menghilang bersama dengan cintanya yang hilang. Berniat mencari inspirasi untuk nov...