BAB 5

263 28 0
                                    

JANGAN LUPA KLIK VOTENYA.

Larisa ngos-ngosan karena harus berlari mengejar pria yang sudah menolongnya. Larisa hanya ingin berterima kasih dengan benar namun pria itu malah pergi dengan cepat seolah-olah langkah kakinya sangat besar.

"Tuan tunggu..." ujar Larisa.
Akhirnya pria itu berhenti karena Larisa terus mengejarnya.

"Ada apa nona?" Tanya pria itu.

"Maaf.. aku hanya ingin berterima kasih padamu tuan.." jawab Larisa.

"Kau sudah mengatakannya dan aku sudah menerima ucapan terima kasihmu.. jadi sudah selesai bukan?" Ujar pria itu.

"Tapi bisakah aku membalasnya dengan membelikan makanan atau minuman untukmu?" Ujar Larisa lagi sambil memohon.

Pria itu sempat berfikir keras sebelum mengatakan jawabannya kepada Larisa. Ia sedikit enggan namun melihat Larisa yang terlalu berharap agar ia mengiyakan ajakannya akhirnya ia segera memutuskan.

"Baiklah.. terserah kau nona.." jawab pria itu.

"Waaahhh terima kasih banyak tuan.." ujar Larisa.

"Damian Xavier.. panggil aku Damian.." ujar Damian.

"Ohh baiklah Damian.. aku Larisa.. kau bisa panggil aku Risa atau pun Larisa.." jawab Larisa.

"Salam kenal Risa.." ujar Damian.

"Salam kenal kembali Damian.." jawab Larisa sambil menyunggingkan senyuman manisnya.

Medadak Damian sedikit terdiam saat melihat Larisa tersenyum. Ia seolah-olah sedang melihat senyuman seseorang di senyumannya Larisa.

"Bisakah kita ke cafe itu Damian?" Ujar Larisa.

"Baiklah.." jawab Damian.

Damian dan Larisa berjalan bersama menuju sebuah cafe yang tidak jauh dengan jarak mereka berdiri.
Larisa terus menatap ke arah Damian yang terlihat begitu mempesona dan indah.

"Damian sangat tampan.. bagaimana bisa pria setampan ini sendirian di tengah kota seperti ini.. apakah dia masih single atau sudah punya kekasih?" Gumam Larisa di dalam hati.

"Aku tidak ingin menjalin hubungan dengan siapa pun saat ini.." ujar Damian.

Sontak Larisa kaget kenapa mendadak Damian seperti sedang membaca fikirannya saat ini.

"Eh... maksudmu?" Tanya Larisa yang berpura-pura tidak mengerti.

"Kau sedari tadi melihatku terus apakah kau suka padaku?" Tanya Damian.

Jantung Larisa langsung dag dig dug ser karena mendadak mendapat pertanyaan yang spontan seperti itu oleh pria yang baru beberapa menit ia kenal.

"Maaf.. tapi aku punya kekasih kok.. hehe" jawab Larisa berbohong padahal ia sudah putus dengan Dean.

"Cihh!! Bukankah kau menangis pilu karena putus dengan kekasihmu karena dia tidur dengan wanita lain.." gumam Ethan yang berdiri di balkon sebuah gedung sambil memandang ke arah Larisa dan Damian.

Ethan sedari tadi terus mengikuti kemana pun Larisa pergi bahkan saat pencopet mengambil tasnya Larisa ia hendak ingin menolong. Namun ia kalah satu langkah dari Damian yang lebih dulu menolong Larisa. Ada rasa kesalnya Ethan karena kalah dari Damian.

"Berengsek!! Kenapa wanita itu harus bertemu dengan Damian.. tidakkah dia tau Damian itu lebih menyeramkan di bandingkan aku.." gumam Ethan lagi.

"Damian apakah kau tinggal disini atau kau hanya sedang liburan seperti aku?" Tanya Larisa.

UNTOUCHABLE : ETHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang